Difluprednate: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 19, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 7, 2019 Waktu baca: 3 menit

Difluprednate merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk mencegah pembengkakan dan peradangan setelah tindakan operasi mata. Obat Difluprednate merupakan golongan kortikosteroid dalam bentuk tetes mata cair yang dapat menurunkan pembengkakan akibat terbentuknya proses peradangan.

Obat difluprednate merupakan obat baru yang pertama kali disetujui FDA atau Food and Drugs Administration pada tahun 2008 dan ditujukan untuk pencegahan peradangan pada terapi post operasi mata.

Agen Kortikosteroid yang terkandung dalam obat difluprednate ini bekerja dengan menghinduksi penghambar protein phospholipase A2. Protein ini bertugas mengatur mediator biosintesis pada proses inflamasi seperti prostaglandin dan leukotrienes dengan menghambat pengeluaran asam arachidonic yang menimbulkan peradangan.

Mengenai Difluprednate

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tetes mata

Kandungan:

Obat golongan kortikosteroid 

Manfaat Difluprednate

Difluprednate digunakan untuk mencegah inflamasi dan nyeri pada bekas operasi mata. Obat ini biasanya dipakai setelah operasi mata seperti:

Uveritis anterior

Uveitis anterior adalah peradangan pada organ mata berupa pembengkakan pada lapisan uvea mata yang mengandung banyak pembuluh darah mata. Penyakit ini dapat beresiko berulang hingga hilangnya penglihatan apabila tidak ditangani secara maksimal.

Penyebab uveiitis anterior dikenal sebagai gangguan autoimun dimana sistem  kekebalan tubuh menyerang tubuh itu sendiri. Beberapa penyebab munculnya uveitis anterior antara lain:

Gejala uveitis anterior meliputi:

  • Pandangan kabur
  • Melihat floater
  • Mata sensitif terhadap cahaya
  • Lapang pandang menyempit
  • Operasi Mata

Operasi mata atau bedah okular merupakan jenis pembedahan yang hanya dilakukan oleh dokter spesialis bedah untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada organ mata serta mencegah komplikasi akibat suatu penyakit.

Jenis operasi mata terdiri dari beragam jenis sesuai dengan lokasi kerusakan mata. 

Dosis dan cara pemberian Difluprednate

Obat difluprednate tersedia dalam bentik optalmika tetes dengan sediaan 0,05% dan 1%.

Untuk penggunaan pada post operasi mata, 4 kali sehari dimulai sejak 24 jam pertama setelah operasi selesai. Obat dilanjutkan selama 2 minggu setelah masa post operasi dan dosis diturunkan sebanyak 2 kali sehari.

Untuk penggunaannya pada uveitis anterior, obat difluprednate digunakan pada lokai mata yang sakit sebanyak 4 kali sehari untuk dosis awal selama 14 hari. Dosis secara perlahan diturunkan hingga 2 atau 1 kali sehari dan dilihat perkembangannya.

Obat ini tidak boleh digabungkan dengan obat tetes lainnya. Simpan obat dalam kedaaan tertutup dan terhindar dari cahay matahari langsung. Setelah obat dibuka, obat tidak boleh bertahan hingga 1 bulan. Apabila melewati masa waktu, segera minta resep dokter untuk pemberian dosis baru. 

Efek samping Difluprednate

Hampir semua jenis obat menimbulkan efek samping. Efek samping bergantung kepada kondisi kesehatan dan respon terhadap obat yang diberikan. Tidak semua rang dapat merasakan efek samping. Pada obat difluprednate, efek samping yang dapat timbul antara lain:

  • Peningkatan tekanan bola mata (intraokular)
  • Penurunan luas pandang mata
  • Kerusakan saraf optik akibat tekanan bola mata yang tinggi
  • Resiko paparan infeksi seperti herpes simplex

Efek samping mungkin muncul pada pemberian obat difluprednate setelah operasi mata yaitu:

Efek samping yang mungkin muncul pada pemberian obat fluprednate pada terapi uveitis anterior

Interaksi Obat

Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. 

Selalu beritahukan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.

Perhatian

Beberapa informasi khusus yang perlu diketahui sebelum mengonsumsi difluprednate 

  • Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada mata dengan penggunaan kontak lens
  • Penggunaan jangka panjang dapat memicu glaukoma dan kerusakan saraf optik
  • Penggunaan obata pada terapi katarak mata dapat memperlambat proses penyembuhan dan penipisan kornea dan sklera
  • Penggunaan jangka panjang dapat beresiko meningkatkan respon infeksi bakteri dan virus
  • Obat ini tidak boleh digunakan pada anak-anak usia 0 hingga 3 tahun.


 

 



5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Difluprednate Ophthalmic Drug Information. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a609025.html)
Durezol (Difluprednate Opthalmic Emulsion): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/durezol-drug.htm)
Difluprednate - C27H34F2O7. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/443936)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app