HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Difloxin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jun 27, 2019 Waktu baca: 2 menit

Ini adalah review terhadap obat dengan merk difloxin. di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan difloxin.

Mengenai Difloxin

Golongan

obat keras, obat resep

Kemasan  

dos 1 x 10 tablet 500 mg

Kandungan

levofloxacin hemihidrat setara levofloxacin 500 mg

Manfaat difloxin    

difloxin (levofloxacin ) digunakan untuk :

  • infeksi gram positif maupun gram negatif
  • sinusitis maksilaris akut
  • bronchitis bakterial kronik eksaserbasi akut
  • pneumonia komunitas
  • infeksi kulit dan struktur kulit yang kompleks
  • infeksi saluran kemih
  • pyeloneritis (infeksi ginjal)
  • infeksi lain yang disebabkan kuman peka terhadap cravit (levofloxacin).

Efek Samping difloxin

Kebanyakan efek samping difloxin (levofloxacin) bersifat ringan sampai sedang. Namun, efek samping serius kadang terjadi.

  • Efek samping yang paling umum seperti gangguan gastrointestinal : mual, muntah, dan sembelit.
  • difloxin (levofloxacin) juga menyebabkan intoksifikasi pernafasan, darah dan kelainan hormonal serta kardiovaskuler.
  • efek samping yang yang kadang terjadi meskipun jarang adalah tremor, kegelisahan, ansietas, sakit kepala ringan, kebingunganhalusinasi, paranoid, depresi, mimpi buruk, insomnia.
  • Gangguan irama jantung
  • Reaksi alergi, bengkak pada kelopak mata
  • Berpotensi fatal : reaksi alergi atau anafilaktik, kerusakan hati termasuk hepatitis, diare atau colitis yang berhbungan dengan Clostridium difficile

Dosis difloxin

difloxin (levofloxacin) diberikan dengan dosis :

  • dosis oral sama dengan dosis parenteral.
  • pemberian melalui infus dilakukan secara perlahan-lahan.
  • sinusitis maksilaris akut : 500 mg sekali sehari selama 10-14 hari.
  • bronkitis kronis bakterial eksaserbasi akut : 500 mg sekali sehari selama 7-10 hari;
  • community acquired pneumonia : 500 mg satu kali sehari atau terbagi dalam dua dosis selama 7-14 hari.
  • infeksi saluran kemih terkomplikasi, pieloneritis akut : 250 mg tiap 24 jam selama 10 hari.
  • infeksi kulit dan struktur kulit tidak terkomplikasi : 500 mg sekali sehari atau terbagi dalam dua dosis  selama 7-10 hari.

Interaksi obat 

  • penggunaan difloxin (levofloxacin) bersama antasida yang mengandung magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida, menurunkan penyerapan difloxin (levofloxacin) oleh usus.
  • Hal yang sama terjadi jika diberikan bersamaan dengan suplemen zat besi dan multi-vitamin yang mengandung zinc.
  • difloxin (levofloxacin) menunjukkan potensi untuk memblokir pemecahan warfarin dan phenprocoumon. Hal ini dapat meningkatkan kerja obat seperti warfarin, sehingga menyebabkan efek samping yang lebih potensial, seperti perdarahan.
  • Dalam dosis tinggi, penggunaan difloxin (levofloxacin) bersamaan dengan anti inflamasi non steroid (NSAID) dapat menyebabkan kejang.
  • Penggunaan dengan obat-obatan antiaritmia akan meningkatkan efek pemanjangan QT interval (gangguan irama jantung)

Kontraindikasi 

  • difloxin (levofloxacin) harus dihindari pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap levofloxacin atau antibiotik golongan kuinolon lainnya.
  • levofloxacin juga kontra indikasi pada pasien dengan epilepsi atau gangguan kejang lainnya, pada pasien yang memiliki riwayat pemakaian kuinolon terkait tendon pecah, gangguan jiwa, gangguan enzim G6PD, Diabetes, Penerima transplantasi organ, Myastemia gravis, Gangguan ginjal, Anak, Kehamilan dan menyusui

Perhatian  

  • hati-hati pemberian difloxin (levofloxacin) pada pasien dengan penyakit hati.
  • efektivitas dan keamanan pemakaian pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui belum terbukti.

Toleransi terhadap kehamilan

KATEGORI C. penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan levofloxacin memberikan efek buruk pada janin. Tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia , tetapi jika manfaat potensial terhadap ibu lebih besar daripada risiko pada janin maka obat ini bisa diberikan.

 


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app