Cegah Penyakit Serius pada Anak Dengan Vaksin Hib

Dipublish tanggal: Sep 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Salah satu cara mencegah timbulnya berbagai penyakit serius pada anak adalah dengan vaksin Hib. Hib (Haemophilus influenzae type b) merupakan bakteri dari golongan Haemophilus influenzae

Infeksi bakteri ini seringkali menyebabkan penyakit serius seperti meningitis, pneumonia, serta epiglotitis. Meski dapat menyerang orang dewasa dengan kondisi medis tertentu, namun 90% lebih korbannya adalah anak usia balita yang rata-rata masih berumur 6-12 bulan. 

Pentingnya Vaksin Hib

Bakteri Hib sebenarnya dapat hidup di hidung dan tenggorokan orang sehat dengan tidak menimbulkan gejala apapun. Akan tetapi bila bakteri tersebut menyebar melalui ingus atau lendir, contoh ketika seseorang batuk atau bersin, maka itu dapat menimbulkan penyakit berat pada anak. Berikut beberapa penyakit serius yang dimaksud:

Meningitis 

Penyakit paling parah yang dapat disebabkan Hib adalah meningitis atau radang selaput otak dan saraf tulang belakang. Diperkirakan 1 dari 20 anak penderita meningitis meninggal dunia meski sudah menjalani pengobatan. Sedangkan pasien yang bertahan hidup umumnya mengalami gangguan jangka panjang seperti kejang, terhambatnya tumbuh-kembang, tuli, hingga kerusakan permanen pada otak.

Pneumonia

Infeksi paru-paru ini rata-rata memicu gejala seperti:

  • Demam
  • Sesak napas
  • Nyeri pada dada
  • Sulit minum pada bayi maupun anak
  • Batuk 

Selulitis 

Selulitis atau infeksi kulit beserta jaringan di bawahnya tersebut seringkali menimpa tungkai bawah. Tapi tak menutup kemungkinan bagian tubuh lain juga dapat mengalaminya. 

Gejala selulitis umumnya berupa bengkak, merah, nyeri, atau muncul sensasi panas dan sakit pada kulit yang terinfeksi. Bla infeksinya semakin parah, maka dapat juga muncul demam, mual, muntah, hingga gangguan kesadaran. 

Perikarditis 

Perikarditis merupakan infeksi yang menyerang lapisan sekeliling jantung. Gejala yang paling menonjol adalah nyeri berat, umumnya ketika berbaring atau menarik napas dalam,  sehingga membuat dada seolah-olah seperti ditekan atau ditusuk. Gejala ini umumnya membaik begitu pasien berada dalam posisi duduk tegak. 

Septikemia

Infeksi berat yang disebabkan Hib berikutnya ini ditandai dengan masuknya kuman ke sirkulasi darah. Hal ini membuat penderitanya mengalami berbagai gejala seperti:

  • Lemas
  • Tidak nafsu makan atau minum
  • Sesak napas
  • Tubuh terasa dingin saat diraba
  • Demam 
  • Timbul ruam di seluruh tubuh
  • Kejang

Epiglotitis 

Ketika infeksi menyerang epiglotis (katup yang menutupi pintu masuk ke tenggorokan), maka gejala yang muncul berupa:

  • Nyeri tenggorokan
  • Nyeri hingga kesulitan saat menelan
  • Rewel
  • Demam 
  • Suara menjadi serak
  • Napas terdengar abnormal
  • Keluar air liur 

Osteomielitis 

Osteomielitis merupakan infeksi pada tulang yang gejalanya mencakup:

  • Demam 
  • Nyeri parah pada tulang meradang akibat infeksi
  • Daerah terinfeksi tampak kemerahan

Septic arthritis 

Infeksi sendi septic arthritis seringkali menimbulkan gejala berupa:

  • Demam
  • Nyeri berat pada sendi yang terinfeksi
  • Nyeri ketika pasien menggerakkan sendi
  • Bengkak atau kemerahan pada sendi

Para orang tua yang menjumpai berbagai gejala penyakit serius akibat infeksi Hib tadi, sebaiknya segera membawa buah hati ke dokter. Upaya ini penting dilakukan supaya anak segera memperoleh pengobatan sehingga mereka terhindar dari risiko cacat atau bahkan kematian. 

Yang Memerlukan Vaksin Hib

Oleh sebab bakterinya mudah memicu penyakit berbahaya pada anak usia balita, maka tentunya Vaksin Hib disarankan untuk anak yang usianya di bawah 5 tahun. 

Tahun 2017 lalu, pihak IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengimbau agar vaksin Hib diberikan secara bertahap, yakni saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan. Sementara untuk booster sebaiknya diberikan ketika anak berumur 15-18 bulan. 

Sedangkan bagi orang dewasa atau anak yang usianya lebih dari 5 tahun, umumnya tidak memerlukan vaksin Hib. Lain halnya bila mereka berada dalam kondisi rawan seperti:

Dokter umumnya merekomendasikan seseorang dengan kondisi di atas untuk memperoleh vaksin Hib. Selain itu, ada pula anak-anak yang tidak dianjurkan menerima vakskin Hib, misalnya yang:

  • Berumur kurang dari 6 minggu
  • Mengalami alergi setelah mendapatkan suntikan Hib sebelumnya
  • Sedang sakit parah

Efek Samping Vaksin Hib

Walau dapat mencegah penyakit serius, akan tetapi vaksin Hib tetap sama seperti vaksin lainnya, yakni berpotensi menimbulkan efek samping. Dampak suntikan vaksin Hib antara lain demam, serta bengkak atau kemerahan pada area bekas suntikan vaksin. Untungnya efek samping tadi jarang terjadi, dan bila muncul sekalipun, gejalanya dapat hilang setelah 2-3 hari pemberian vaksin. 


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hib Disease (Haemophilus Influenzae Type b) (for Parents). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/en/parents/hib.html)
Vaccine (Shot) for Hib. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (https://www.cdc.gov/vaccines/parents/diseases/hib.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app