Cacar Air pada Anak

Dipublish tanggal: Mar 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 21, 2019 Waktu baca: 4 menit
Cacar Air pada Anak

Cacar air pada anak adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Virus tersebut sangat menular melalui kontak dan udara. Seseorang dengan penyakit cacar air perlu penanganan segera sehingga virusnya tidak menular ke orang lain. 

Virus varicella zoster berhubungan dengan virus herpes zoster pada orang dewasa yang disebut shingles. Di Indonesia, departemen kesehatan dan rumah sakit menyediakan imunisasi cacar air

Gejala awal tersering cacar air adalah demam, batuk, dan timbul bercak kemerahan yang gatal dan dapat menimbulkan koreng pada dada lalu menjalar ke kepala, tangan, dan kaki. Berkas luka cacar air pada anak lebih cepat menghilang dibanding orang dewasa.

Penyebab cacar air pada Anak

Cacar air pada anak disebabkan karena virus varicella zoster melalui udara yang terkontaminasi dan masuk melalui saluran pernafasan dan konjungtiva pada mata. Penyakit ini biasanya muncul pada anak-anak berumur kurang dari 10 tahun. 

Varicella zoster adalah DNA virus seperti pada herpes zoster tipe 1 dan 2. Masa inkubasi virus varicella zoster adalah 10-21 hari. Ini berarti virus akan menetap dalam hitungan hari hingga timbul gejala seperti demam, nyeri kepala, nyeri otot, rasa lelah, dan bercak pada permukaan kulit..  Virus akan aktif di dalam tubuh mulai hari ke-4 sampai hari ke-6. 

Virus yang semakin berkembang akan menginfeksi kulit dan timbul bercak merah dan lenting-lenting di seluruh tubuh. Virus mulai dapat menular ke orang lain pada 4 hari sebelum atau 5 hari setelah muncul bercak pada permukaan kulit.  

Anak yang telah terkena penyakit cacar air sebelumnya  tidak akan terkena penyakit cacar air lagi lebih dari 1 kali, kecuali anak-anak yang memiliki imunitas dan penyakit imunokompromis karena virus yang menetap dalam tubuh akan muncul kembali lagi menjadi herpes zoster.

Gejala Cacar Air pada Anak

Gejala yang muncul saat anak terkena cacar air adalah:

Demam

Demam yang ditimbulkan biasa tidak terlalu tinggi. Keluhan pendamping seperti nyeri kepala, nyeri otot, dan rasa lelah. Demam bertahan sekitar 2 sampai 3 hari. 

Pada anak-anak penderita leukemia, HIV, gejala yang timbul akan lebih berat dari anak normal. Keluhan ini tidak terlalu dominan sebagai gejala awal cacar air pada anak, gejala pertama yang paling sering muncul lebih awal adalah bercak merah.

Bercak kemerahan dan lenting

Bila virus varicella zoster di dalam tubuh telah aktif, maka yang terjadi adalah munculnya bercak merah. Bercak merah menjadi gejala awal yang timbul pada anak-anak. 

Bercak merah mulai muncul di kepala dan berlanjut ke daerah dada dan perut, lalu menjalar ke tangan, kaki, dan di wajah. Setelah 6 jam bercak muncul, maka akan timbul lenting berair berukuran 1mm sampai 4mm yang mudah pecah disertai gatal. 

Lenting akan mengering pada hari ke-6 dan menghilang dalam waktu 16-20 hari.

Diagnosis Cacar Air pada Anak

Pemeriksaan laboratorium menjadi andalan untuk menilai dan mendiagnosa penyakit cacar air. Beberapa pemeriksaan laboratorium yang sering digunakan yaitu:

Tzanck Test

Tzanck test atau Tzanck smear adalah pemeriksaan sitologi untuk mendeteksi virus varicella zoster dan herpes zoster. Pemeriksaannya dengan sampel kerokan kulit dan melihatnya pada mikroskop. 

Pemeriksaan ini lebih murah dari pemeriksaan lainnya tetapi sudah ditinggalkan karena pemeriksaan seperti PCR dan aviditas lebih sensitif dalam mendiagnosa penyakit.

Polymerase Chain Reaction (PCR)

Metode Polymerase Chain Reaction atau PCR adalah metode yang sensitif untuk melacak virus varicella zoster di dalam tubuh dengan menggunakan sampel dari permukaan kulit yang terkena cacar. 

Tetapi , metode PCR butuh waktu yang lebih lama dan harga yang mahal. Selain PCR, terdapat metode Real Time PCR yang lebih sensitif dan hasil yang didapat lebih cepat dari PCR biasa. 

ELISA

Pemeriksaan laboratorium dengan ELISA menggunakan sampel darah untuk memastikan bawah tubuh seseorang telah memiliki antibodi varicella zoster virus. 

Aviditas IgG

Metode ini untuk mendeteksi IgG positif pada seseorang yang pernah terkena penyakit cacar air sebelumnya.

Komplikasi Cacar Air pada Anak

Komplikasi dapat berat pada anak berusia dibawah 1 tahhun atau diatas 15 tahun. Komplikasi pada anak-anak jarang terjadi, tetapi komplikasi yang berat dapat menimbulkan gangguan saraf pada otak seperti meningitis dan ensefalitis

Infeksi kulit sering terjadi pada anak-anak berusia dibawah 5 tahun dengan penyakit cacar air.

Vaksinasi Cacar Air pada Anak

Vaksinasi cacar air merupakan cara yang dianjurkan guna meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus dari penyakit ini. Vaksinasi biasa diberikan pada anak mulai usia 12-18 bulan sebanyak 1 kali. 

Pada anak usia di atas 13 tahun, vaksin diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 4 hingga 8 minggu. Vaksin cocok diberikan pada anak yang belum terkena cacar air atau yang telah terkena cacar air guna menghindari komplikasi lebih berat.

Vaksin cacar air memiliki efek samping yang rendah. Efek samping yang sering muncul adalah kemerahan dan rasa kaku di area suntikan. 

Studi telah menunjukkan bahwa Saat gejala demam pada cacar air muncul, suhu demam pada anak yang telah divaksin lebih rendah dan cepat kembali normal ketimbang pada anak yang belum divaksin.

Tidak banyak kontraindikasi pada vaksin cacar air pada anak, terkecuali pada anak yang memiliki reaksi alergi pada vaksin sebelumnya atau pada vaksin untuk penyakit yang berbeda, penderita leukemia, HIV, limfoma dan pada orang dewasa yang sedang hamil.

Pengobatan Cacar Air pada Anak

Tidak ada terapi yang spesifik dalam pengobatan cacar air pada anak. Cacar air dapat menghilang sendiri dengan catatan anak telah divaksin,  memiliki daya tahan tubuh yang baik, istirahat yang cukup, banyak minum, dan menghindari makanan asin. Ingatkan anak untuk tidak menggaruk atau memecahkan bintil, karena ini dapat menimbulkan infeksi dan bekas luka akan lama sembuh.

 Bila anak demam, dapat diberikan obat analgesik seperti parasetamol.  Jangan memberikan aspirin terutama pada usia dibawah 2 tahun karena dapat menyebabkan Reye’s Syndrome yang menyebabkan pembengkakan dan kerusakan pada otak.            

Obat utama untuk penyakit cacar air adalah acyclovir. Obat ini sangat cocok untuk mencegah perkembangan penyakit dan menyembuhkan cacar air dengan cepat.

Varicella Zoster Immune Globulin (VZIG) yang dapat digunakan pada seseorang yang mengalami kontak dengan penderita cacar air. VZIG boleh digunakan untuk pasien yang sedang hamil, bayi kurang bulan, bayi dengan ibu yang terkena cacar air pada masa kehamilannya, pasien imunokompromis.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stone K, et al. BET 2: NSAIs and chickenpox. Emergency Medicine Journal: EMJ. 2018;35:66.
Chickenpox (varicella). Merck Manual Professional Version. https://www.merckmanuals.com/professional/infectious-diseases/herpesviruses/chickenpox.
Longo DL, et al., eds. Varicella-zoster virus infections. In: Harrison's Principles of Internal Medicine. 20th ed. New York, N.Y.: The McGraw-Hill Companies; 2018. https://accessmedicine.mhmedical.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app