8 Penyakit Kulit Akibat Virus yang Kerap Mewabah

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Feb 4, 2022 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
8 Penyakit Kulit Akibat Virus yang Kerap Mewabah

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Herpes adalah salah satu penyakit kulit akibat virus HSV yang penyebarannya paling sering di sekitar mulut dan area genital;
  • Penyakit kulit akibat virus cacar air dan campak lebih sering menyerang anak-anak, tapi juga bisa menyerang orang dewasa yang belum pernah terkena saat kecil;
  • Virus rubella umumnya menyerang anak-anak dengan gejala mirip campak dan lebih ringan, tapi efeknya bisa lebih parah jika menginfeksi orang dewasa;
  • Virus Moluscum contagiosum yang menyerang kulit akan menyebabkan munculnya bintil atau papula di kulit yang puncaknya membentuk cekungan atau muncul seperti bintik di tengahnya;
  • Segera konsultasikan ke dokter jika muncul demam yang terlalu tinggi hingga diatas 39,4ºC, demam berlangsung lebih dari 7 hari, dan ruam tidak mereda setelah 3 hari;
  • Klik untuk mendapatkan obat kulit ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Kulit menjadi pelindung utama tubuh terhadap paparan dunia luar. Sebagai garda pertama pertahanan tubuh, kulit kerap dihinggapi berbagai mikroorganisme seperti bakteri, jamur atau virus. Akibatnya, berbagai penyakit dapat timbul hingga penyakit kulit akibat virus yang paling cepat penularannya.

Karena lebih cepat menular, penyakit kulit yang disebabkan oleh virus dianggap berbahaya dan perlu penanganan ekstra. Biasanya, kulit yang terjangkit infeksi virus ditandai dengan ruam kemerahan atau lesi dan lepuhan. 

Namun, kondisi kulit yang seperti itu juga bisa disebabkan oleh banyak hal lainnya. Alhasil, dianggap sebagai penyakit kulit biasa sehingga penanganannya tidak tepat atau terlambat

Itulah mengapa pemahaman terhadap penyakit kulit yang disebabkan oleh virus sangatlah penting. Semakin cepat diketahui, semakin cepat pula perawatan dilakukan sehingga meminimalkan risiko perkembangan penyakit.

Berbagai penyakit kulit akibat virus

1. Herpes simpleks

Herpes adalah salah satu penyakit kulit akibat virus yang dikenal sebagai HSV. Penyebarannya bisa di bagian tubuh mana saja, tapi yang paling sering di sekitar mulut dan area genital. Itulah mengapa penyakit ini dibagi menjadi dua sub, yaitu herpes oral (labialis) dan herpes genitalis yang menyerang area kemaluan.

Gejala herpes ditandai dengan lepuhan pada kulit, mulut, atau area kemaluan disertai rasa nyeri dan gatal di area sekitarnya, tubuh lemas, demam, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening yang dekat dengan area lepuhan. Jika lepuhan ini pecah, maka akan menjadi lesi (borok) yang menyebabkan nyeri seperti terbakar.

Orang dengan kebiasaan seks tidak sehat seperti gonta-ganti pasangan dan mereka yang imunitasnya lemah merupakan faktor risiko utama penularan penyakit ini. Oleh karena itu, terbukalah dengan dokter mengenai riwayat kesehatan dan gejala yang dirasakan supaya herpes simpleks dapat ditangani dengan tepat.

Baca juga: Penyakit Herpes: Penyebab dan Jenis-Jenis Herpes

2. Herpes zoster (cacar ular)

Herspes zoster adalah penyakit kulit akibat virus dari jenis yang sama dengan cacar air dan herpes simpleks, yaitu HSV. Mulanya, seseorang akan terkena cacar air sebelum virus HSV kemudian berdiam di tubuh dan setelah itu memunculkan herpes zoster.

Gejala herpes zoster ditandai dengan munculnya ruam kemerahan disertai lepuhan yang gatal pada sebagian sisi tubuh, terutama di punggung, leher, atau wajah.

Penyakit ini kerap muncul pada lansia yang berumur di atas 60 tahun yang dulunya pernah terserang cacar air. Selain itu, menderita penyakit yang menekan sistem imun seperti AIDS atau kanker juga berisiko terserang penyakit ini. 

3. Cacar air

Penyakit kulit akibat virus yang dikenal juga dengan sebutan varicella atau chickenpox ini merupakan penyakit kulit yang kerap menyerang anak-anak. Orang dewasa umumnya lebih jarang mengalaminya, namun jika terkena penyakit ini, gejalanya bisa lebih parah dari anak-anak.

Cacar air jarang sekali menjangkiti seseorang hingga 2 kali. Untuk mereka yang sudah pernah terkena cacar air saat kecil, begitu dewasa akan lebih kebal terhadap penyakit ini.

Gejala cacar air ditandai dengan munculnya lepuh kemerahan dan rasa gatal di sekujur tubuh, biasanya disertai demam, nyeri, pusing, serta kurang nafsu makan. Anak-anak di bawah umur 12 tahun merupakan yang berisiko terserang cacar air, terutama jika ada teman sekolah atau teman bermain mereka yang sudah lebih dulu mengalaminya.

4. Campak

Campak adalah penyakit infeksi virus yang sangat terkenal di Indonesia, bahkan masuk 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian balita di Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di sekujur tubuh, diawali oleh demam, gelaja seperti flu (radang tenggorokan, hidung meler atau tersumbat), dan muncul bercak putih keabuan di rongga mulut.

Campak dapat menyebar melalui percikan air yang dikeluarkan melalui batuk atau bersin. Umumnya, penyakit ini rentan menyerang balita dan anak-anak terutama yang belum divaksinasi, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa terkena virus ini. 

Kabar baiknya, orang yang sudah pernah campak dan sembuh akan lebih kebal terhadap penyakit ini. Dengan kata lain, risiko terkena campak berulang cenderung rendah.

5. Rubella

Rubella adalah salah satu penyakit akibat infeksi virus yang menyerang kulit dan kelenjar getah bening. Penyakit yang juga dikenal sebagai campak jerman iniumumnya menyerang anak-anak dengan gejala mirip campak, tapi lebih ringan.

Virus rubella juga bisa menyerang orang dewasa dan efeknya bisa lebih parah. Apalagi untuk wanita dalam masa kehamilan kurang dari 5 bulan, virus ini dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital yang dapat membahayakan bayi bahkan hingga menyebabkan cacat lahir.

Karena itulah, penting untuk memberikan imunisasi dan vaksin untuk anak demi memperkecil risiko penularan rubella. Hindari kontak dengan penderita, jaga pola makan sehat, dan cukup istirahat serta konsultasikan segera dengan dokter jika muncul gejala rubella.

Baca juga: 10 Perbedaan Campak dan Rubella yang Mudah Diamati

6. Moluskum kontagiosum

Penyakti kulit akibat virus yang satu ini termasuk yang paling mudah diidentifikasi. Virus Moluscum contagiosum yang menyerang kulit akan menyebabkan munculnya bintil atau papula di kulit yang puncaknya membentuk cekungan atau muncul seperti bintik di tengahnya. 

Bintil ini umumnya keras berisi cairan dan tidak terasa gatal. Namun, jika digaruk dan pecah, virus akan pindah dan menginfeksi kulit disekitarnya.

Moluskom kontagiosum umumnya menyerang anak-anak dan ditularkan melalui sentuhan kulit dengan penderita. Meskipun mudah menular, penyakit ini tidak menyerang organ lain dan dapat sembuh dengan sendirinya. Bagi orang yang sistem imunnya bagus, umumnya dibutuhkan waktu sekitar 6-18 bulan sampai penyakit ini sembuh dengan sendirinya. 

7. Penyakit kelima (fifth disease)

Penyakit kelima merupakan penyakit kulit akibat virus yang umumnya menyerang anak-anak umur 5-14 tahun. Itulah mengapa penyakit ini disebut penyakit kelima (fifth disease). 

Di masyarakat, penyakit kelima kadang kerap disamakan dengan biduran atau galigata, padahal keduanya berbeda. Biduran disebabkan oleh alergi, sementara penyakit kelima akibat infeksi virus.

Penyakit yang disebabkan oleh parvovirus B19 ini awalnya memunculkan gejala yang mirip flu seperti demam, pusing, hidung meler, kelahan, nyeri perut dan yang paling menonjol adalah munculnya ruam di sekujur tubuh terutama di kedua area pipi.

Meskipun lebih sering terjadi pada anak-anak, orang dewasa juga bisa terserang penyakit kelima. Namun, orang dewasa yang sudah pernah mengalaminya biasanya tidak akan terkena lagi. 

Yang berbahaya jika penyakit ini menjangkiti ibu hamil. Meskipun tidak besar, namun ada risiko keguguran akibat penyakit lima ini.

8. Roseola infantum

Penyakit kulit akibat virus yang satu ini paling sering menyerang balita umur 6 bulan hingga 2 tahun. Gejala roseola infantum yang paling mudah diamati adalah demam tinggi (38,8-40,5 ºC) secara tiba-tiba, kemudian setelah 3-7 hari demam akan reda diikuti munculnya ruam kemerahan di sekitar perut, dada, punggung, hingga ke lengan dan wajah.

Infeksi virus human herpes virus-6 (HHV-6) merupakan penyebab utama penyakit roseola infantum dan sedikit yang disebabkan oleh virus HHV-7. Penyebarannya yang mudah melalui bercak air di udara akibat bersin atau batuk penderitanya membuat roseola infantum sangat mudah menular, apalagi untuk anak-anak yang sedang lemah sistem imunnya.

Meskipun dapat reda dengan sendirinya dengan perawatan di rumah, penyakit kulit akibat virus ini juga dapat membahayakan pada kondisi tertentu. Jika muncul demam yang terlalu tinggi hingga diatas 39,4ºC, atau demam berlangsung lebih dari 7 hari, dan ruam tidak mereda setelah 3 hari, segeralah konsultasikan anak Anda pada dokter.


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rashes with Viruses: Symptoms, Causes, Pictures, and Treatment. Healthline. (https://www.healthline.com/health/rashes-with-viruses)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app