Bufenol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jul 7, 2019 Waktu baca: 6 menit

Bufenol adalah obat yang digunakan untuk meredakan demam, sakit kepala, sakit gigi, sakit pada telinga, nyeri haid, dan nyeri ringan lainnya. Bufenol mengandung paracetamol (obat yang digunakan sebagai analgetic dan antipiretic) dan ibuprofen (obat yang termasuk nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Berikut ini adalah informasi lengkap obat Bufenol yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

pabrik

Afi Farma

golongan

Bisa diperoleh tanpa resep dokter

kemasan

Bufenol dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • dos 10 x 10 kapsul

kandungan

tiap kemasan Bufenol mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • (Paracetamol 350 mg + ibuprofen 200 mg) / kapsul

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Paracetamol yang dikenal juga dengan nama acetaminophen adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.

Ibuprofen adalah obat yang termasuk nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Dibandingkan dengan NSAID lainnya, obat ini salah satu anti inflamasi yang paling lemah sekaligus mengakibatkan efek samping yang paling ringan.

Indikasi

Kegunaan Bufenol adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :

  • Bufenol digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia, termasuk demam setelah imunisasi. Namun obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi obat penurun panas. Rekomendasi WHO : penggunaan obat penurun panas dilakukan bila suhu tubuh lebih besar dari 38.5 °C (101.3 °F).
  • Untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit pada telinga dan nyeri ringan lainnya.
  • Bisa juga untuk meredakan nyeri yang lebih berat seperti migrain, nyeri haid, nyeri akibat batu ginjal, nyeri pasca operasi, nyeri otot dan sendi termasuk nyeri akibat penyakit asam urat dan rematik

Kondisi/Penyakit terkait :

  • Obat demam pilihan terbaik
  • Demam berdarah
  • Nyeri sendi
  • Nyeri haid
  • Sakit gigi
  • Asam urat

Kontraindikasi

  • Jangan memberikan Bufenol untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap paracetamol dan ibuprofen, aspirin atau obat-obat NSAID lain.
  • pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan menggunakan Bufenol.
  • obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, pasien yang menderita asma, urtikaria, atau radang / tukak pada lambung atau usus.
  • NSAID termasuk ibuprofen sebaiknya tidak diberikan untuk penderita demam berdarah, karena menginduksi kebocoran kapiler atau risiko perdarahan.

Efek samping Bufenol

Secara umum obat Bufenol bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Bufenol yang mungkin terjadi :

  • Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengkonsumsi alkohol.
  • Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
  • Efek samping yang lebih serius dapat berupa diare, hematemesis (muntah darah), hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal dan bengkak.
  • Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
  • seperti obat golongan NSAID lainnya, ibuprofen bisa meningkatkan resiko hipertensi, infark miokardial (serangan jantung), dan stroke terutama jika digunakan dalam jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi. Oleh karena itu obat yang mengandung ibuprofen harus diberikan secara hati-hati pada pasien yang memiliki faktor resiko ini.
  • Sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama pemakaian NSAID termasuk ibuprofen meskipun kejadian ini sangat jarang. FDA juga memperingatkan paracetamol bisa menyebabkan hal yang sama, dengan kejadian yang sangat jarang.
  • Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan obat Bufenol adalah sebagai berikut :

  • Sebaiknya Bufenol diberikan bersama makanan untuk menghindari nyeri perut.
  • Pemakaian Bufenol harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
  • Paracetamol dan ibuprofen diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Dalam sediaan tunggal, kedua obat ini adalah obat lini pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui, namun jika dikombinasikan seperti Bufenol berkonsultasilah dengan dokter jika anda ingin menggunakan obat ini saat menyusui.
  • Jika anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
  • Hati-hati menggunakan obat Bufenol pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • Hati-hati menggunakan obat ini untuk pasien yang menderita asma, karena paracetamol diduga memperburuk kondisi penderita asma.
  • Jangan diberikan pada orang yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung.
  • Jika anda menderita hipertensi, pantau tekanan darah selama pengobatan. Jika tidak benar-benar dibutuhkan sebaiknya jangan menggunakan obat yang mengandung ibuprofen ataupun NSAID lainnya.
  • Bufenol dapat menyebabkan pusing atau mengantuk, yang akan diperparah jika pasien juga mengkonsumsi alkohol. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama pemakaian obat ini.
  • Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati-hati karena mereka lebih sensitif terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal.
  • Jika setelah 24 jam obat Bufenol tidak memberikan efek yang memuaskan, demam dan nyeri sudah berlangsung lebih dari 3 hari atau gejala-gejala lain muncul, segeralah hubungi dokter anda.
  • Jika setelah pemakaian selama 2-4 minggu tidak memberikan hasil yang memuaskan sebaiknya dicari alternatif obat NSAID lainnya.
  • Jika anda memiliki riwayat alergi terhadap NSAID misalnya aspirin, sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

Penggunaan obat Bufenol untuk ibu hamil

Berikut adalah penilaian keamanan menurut FDA (US Food and Drug Administration) :

Paracetamol termasuk obat kategori C :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Ibuprofen kedalam kategori C :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Pada usia kehamilan trimester 3 (jika digunakan dalam dosis penuh) Ibuprofen dikategorikan ke dalam kategori D :

Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun  studi terhadap manusia. Namun jika manfaat yang diperoleh dipandang lebih tinggi dari resiko yang mungkin terjadi, obat ini bisa diberikan.

Pemakaian ibuprofen oleh ibu hamil, terutama pada usia kehamilan lebih dari 30 minggu sebaiknya tidak dilakukan karena resiko terjadinya penutupan prematur atau patent ductus arteriosus. Pada usia kehamilan yang lebih awal, jika bisa dijamin obat ini memberikan manfaat yang lebih besar daripada resikonya, obat ini masih bisa diberikan.Salah satu komponen obat ini yaitu ibuprofen telah diketahui memiliki efek buruk terhadap janin. Oleh karena itu pemakaian Bufenol oleh ibu hamil sebaiknya dihindari. Jika memang sangat dibutuhkan pereda nyeri, lebih baik memilih obat dengan kandungan paracetamol saja.

interaksi obat

Berikut adalah interaksi Bufenol dengan obat-obat lain :

  • Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic.
  • Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati.
  • Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol.
  • Antikoagulan misalnya warfarin dan kumarin : paracetamol dan ibuprofen meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.
  • Ibuprofen menurunkan efektivitas Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor  (misalnya, enalapril) atau diuretik (misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide).
  • Ibuprofen mengganggu efek antiplatelet aspirin dosis rendah yang menyebabkan efektivitas aspirin menurun bila digunakan untuk cardioprotection dan pencegahan stroke. Aspirin juga meningkatkan resiko perdarahan lambung.

Dosis Bufenol

Bufenol diberikan dengan dosis sebagai berikut :

  • dewasa : 3-4 x sehari 1 tablet bersama makan atau tepat setelah makan.
  • anak berusia 7-12 tahun ; 3-4 x sehari ½-1 tablet.

Terkait

  • merk-merk obat dengan kandungan zat aktif paracetamol
  • Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif ibuprofen
  • Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif paracetamol dan ibuprofen
  • Obat yang termasuk analgetic (pereda nyeri)
  • Obat yang termasuk antipiretik (penurun panas)

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Bufenol harus sesuai dengan yang dianjurkan.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Paracetamol for adults: painkiller to treat aches, pains and fever. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/medicines/paracetamol-for-adults/)
Paracetamol Side Effects: Common, Severe, Long Term. Drugs.com. (https://www.drugs.com/sfx/paracetamol-side-effects.html)
Paracetamol: Uses, Dosage & Side Effects. Drugs.com. (https://www.drugs.com/paracetamol.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app