Swollen Lymph Nodes - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 10, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 5 menit

Kelenjar getah bening adalah suatu kelenjar kecil yang dapat menyaring getah bening yang berupa cairan bening yang bersirkulasi melalui sistem limfatik. Kelenjar bening yang bengkak biasanya merupakan respons tubuh terhadap suatu infeksi dan tumor.

Cairan limfatik mengalir melalui sistem limfatik, yang terbuat dari saluran di seluruh tubuh yang mirip dengan pembuluh darah. Kelenjar getah bening adalah kelenjar yang menyimpan sel darah putih. Sel darah putih bertanggung jawab untuk membunuh organisme yang menyerang tubuh.

Kelenjar getah bening diibaratkan seperti pos pemeriksaan militer. Ketika bakteri, virus, dan sel-sel abnormal atau berpenyakit melewati saluran getah bening, maka organisme atau sel-sel tersebut akan dihentikan di kelenjar getah bening. Saat seseorang dihadapkan dengan suatu infeksi atau penyakit, maka kelenjar getah bening di dalam tubuhnya akan mengumpulkan puing-puing, seperti bakteri dan sel-sel mati.

Kelenjar getah bening terletak di seluruh bagian tubuh. Biasanya kelenjar ini dapat ditemukan di bawah kulit dan paling banyak ditemui pada daerah sebagai berikut:

  • di ketiak
  • di bawah rahang
  • di kedua sisi leher
  • di kedua sisi pangkal paha
  • di atas tulang selangka

Kelenjar getah bening yang membengkak akibat suatu infeksi biasanya tergantung pada daerah lokasinya. Misalnya, pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher yang merupakan respons terhadap infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu.

Apa yang menyebabkan kelenjar getah bening membengkak?

Kelenjar getah bening yang membengkak merupakan respons tubuh terhadap suatu penyakit, infeksi, atau stres. Pembengkakan kelenjar getah bening adalah salah satu tanda bahwa sistem limfatik Anda sedang bekerja untuk membersihkan tubuh Anda dari agen-agen atau sel-sel jahat yang menyerang tubuh.

Kelenjar getah bening yang membengkak di kepala dan leher biasanya disebabkan oleh beberapa penyakit seperti:

Kondisi yang lebih serius, seperti gangguan sistem kekebalan atau kanker, dapat menyebabkan kelenjar getah bening di seluruh tubuh membengkak. Gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kelenjar getah bening membengkak yaitu penyakit lupus dan rheumatoid arthritis.

Setiap kanker yang menyebar di dalam tubuh juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Ketika kanker dari satu daerah menyebar ke kelenjar getah bening, maka tingkat kelangsungan hidup seseorang akan menurun. Limfoma, yang merupakan kanker sistem limfatik, juga menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

Beberapa obat-obatan dan reaksi alergi terhadap obat juga dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening. Obat Antiseizure dan obat antimalaria juga dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Infeksi menular seksual, seperti sifilis atau gonore, juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah selangkangan.

Penyebab lain dari pembengkakan kelenjar getah bening termasuk:

  • cat scratch fever (infeksi yang disebabkan oleh cakaran kucing yang terinfeksi)
  • infeksi telinga
  • radang gusi
  • Penyakit Hodgkin
  • Leukemia
  • Metastasis kanker
  • Sariawan
  • limfoma non-Hodgkin
  • Campak
  • radang amandel
  • Toksoplasmosis
  • TBC
  • Sindrom Sézary
  • Cacar ular

Mendeteksi pembengkakan kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening yang membengkak bisa berukuran sekecil ukuran kacang polong dan sebesar buah ceri.

Pembengkakan kelenjar getah bening bisa terasa menyakitkan saat disentuh, atau bisa terasa sakit saat Anda melakukan gerakan tertentu.

Pembengkakan kelenjar getah bening di bawah rahang atau di kedua sisi leher mungkin akan terasa sakit saat Anda memutarkan kepala dengan cara tertentu atau saat Anda sedang mengunyah makanan. Kondisi ini sering dapat dirasakan hanya dengan menggerakkan leher Anda tepat di bawah rahang Anda. Kelenjar getah bening yang membengkak tersebut mungkin akan terasa kenyal atau lunak.

Pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha dapat menyebabkan rasa sakit saat berjalan atau menekukan kaki.

Gejala lain yang mungkin muncul bersamaan dengan pembengkakan kelenjar getah bening adalah:

  • Batuk
  • Kelelahan
  • Demam
  • panas dingin
  • hidung beringus
  • berkeringat

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala-gejala di atas, atau jika Anda memiliki kelenjar getah bening yang bengkak dan nyeri dan tidak ada gejala lainnya, konsultasikan segera ke dokter Anda. Kelenjar getah bening yang bengkak tetapi tidak lunak bisa menjadi suatu pertanda masalah yang serius, seperti kanker.

Dalam beberapa kasus, kelenjar getah bening yang membengkak akan mengecil saat gejala lainnya hilang. Jika kelenjar getah bening yang bengkak dan disertai nyeri atau jika pembengkakan berlangsung lebih dari beberapa hari, segera kunjungi dokter.

Di rumah sakit
Jika Anda baru-baru ini jatuh sakit atau mengalami cedera, pastikan untuk mendiskusikan kondisi tersebut ke dokter Anda. Informasi ini sangat penting dalam membantu dokter Anda menentukan penyebab gejala Anda.

Dokter Anda juga akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda. Karena penyakit atau obat-obatan tertentu dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, memberikan riwayat medis Anda dapat membantu dokter menemukan diagnosis yang tepat.

Setelah Anda mendiskusikan semua gejala Anda ke dokter, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan ukuran kelenjar getah bening dan merasakan kelenjar tersebut untuk melihat apakah pembengkakan tersebut lunak atau tidak.

Setelah pemeriksaan fisik, tes darah dapat dilakukan untuk memeriksa penyakit atau kelainan hormon tertentu.

Jika perlu, dokter dapat memerintahkan tes pencitraan untuk mengevaluasi lebih lanjut mengenai kelenjar getah bening atau area lain dari tubuh Anda yang mungkin menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Tes pencitraan umum yang digunakan untuk memeriksa kelenjar getah bening termasuk CT scan, MRI, X-ray, dan USG.

Dalam beberapa kasus tertentu, pemeriksaan lebih lanjut juga diperlukan. Dokter dapat menyarankan untuk dilakukan biopsi kelenjar getah bening. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan invasif minimal yang terdiri dari penggunaan alat jarum yang tipis  untuk mengeluarkan sampel sel dari kelenjar getah bening. Sel-sel kemudian dikirim ke laboratorium di mana sel tersebut diuji untuk mendiagnosis penyakit-penyakit seperti kanker. Jika perlu, dokter dapat mengangkat seluruh kelenjar getah bening Anda.

Bagaimana cara mengobati kelenjar getah bening yang membengkak?

Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya dapat mengecil sendiri tanpa pengobatan apa pun. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan memantau kelenjar bening yang bengkak tanpa pengobatan.

Dalam kasus infeksi, Anda mungkin akan diberikan resep antibiotik atau obat antivirus untuk menghilangkan kondisi yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Dokter Anda mungkin juga akan memberi Anda obat-obatan seperti aspirin dan ibuprofen (Advil) untuk menghilangkan rasa sakit dan nyeri.

Pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh kanker mungkin tidak dapat menyusut kembali ke ukuran normal sampai kanker tersebut diobati. Pengobatan kanker mungkin akan melibatkan pengangkatan tumor atau kelenjar getah bening yang terkena. Mungkin juga melibatkan pengobatan kemoterapi untuk mengecilkan tumor. Dokter Anda biasanya akan membahas opsi pengobatan mana yang terbaik untuk Anda.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Raisingchildren.net.au (2015). Swollen Lymph Glands. (https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/swollen-lymph-nodes)
Nabili, SN. MedicineNet (2018). Swollen Lymph Nodes (Gland). (https://www.medicinenet.com/swollen_lymph_nodes/article.htm)
Blake, K. Healthline (2018). Lymph Node Inflammation (Lymphadenitis). (https://www.healthline.com/health/lymphadenitis)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app