Arthrifen: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jun 27, 2019 Waktu baca: 5 menit

Arthrifen adalah obat yang digunakan untuk meredakan demam, sakit kepala, sakit gigi, sakit pada telinga, nyeri haid, dan nyeri ringan lainnya. Arthrifen mengandung ibuprofen, obat yang termasuk nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).Berikut ini adalah informasi lengkap obat Arthrifen yang penting diketahui sebelum mengonsumsinya.

pabrik

Armoxindo Farma

golongan

Bisa diperoleh tanpa resep dokter

kemasan

Arthrifen dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Box 10 x 10 tablet
  • Botol 60 mL syrup

kandungan

Tiap kemasan Arthrifen mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • Ibuprofen 200 mg / tablet
  • Ibuprofen 100 mg / 5 mL Syrup

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Ibuprofen adalah obat yang termasuk nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Dibandingkan dengan NSAID lainnya, obat ini salah satu anti inflamasi yang paling lemah sekaligus mengakibatkan efek samping yang paling ringan. Sama seperti NSAID lainnya, ibuprofen bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda.

Indikasi

Kegunaan Arthrifen (ibuprofen) adalah untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang misalnya :

  • Sakit gigi dan setelah cabut gigi
  • Sakit kepala termasuk migrain
  • Sakit pada telinga
  • Nyeri otot dan sendi termasuk nyeri akibat penyakit asam urat dan rematik
  • Nyeri akibat batu ginjal
  • Nyeri pasca operasi
  • Nyeri haid
  • Demam, termasuk demam setelah imunisasi

Kondisi/Penyakit terkait :

Kontraindikasi

  • jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap  ibuprofen, aspirin atau NSAID lainnya.
  • pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan menggunakan Arthrifen (ibuprofen).
  • obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, pasien yang menderita asma, urtikaria, atau radang / tukak pada lambung atau usus.
  • NSAID termasuk ibuprofen sebaiknya tidak diberikan untuk penderita demam berdarah, karena menginduksi kebocoran kapiler atau risiko perdarahan.

Efek Samping Arthrifen

Dibandingkan NSAID lainnya, obat ini adalah obat pilihan pertama karena memiliki efek samping yang lebih ringan. Berikut adalah efek samping Arthrifen (ibuprofen) :

  • efek samping Arthrifen (ibuprofen) yang relatif ringan seperti sakit kepala, gugup dan muntah.
  • Efek samping yang lebih serius dapat berupa diare, hematemesis (muntah darah), hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal dan bengkak.
  • seperti obat golongan NSAID lainnya, bisa meningkatkan resiko hipertensi, infark miokardial (serangan jantung), dan stroke terutama jika digunakan dalam jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
  • Reaksi dermatologis diantaranya kulit lebih sensitif terhadap paparan cahaya tetapi efeknya paling lemah diantara NSAID lainnya. Sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama pemakaian NSAID termasuk Arthrifen (ibuprofen) meskipun kejadian ini sangat jarang. Pengobatan harus dihentikan jika tanda - tanda seperti ruam atau hipersensitivitas muncul.
  • NSAID termasuk Arthrifen (ibuprofen) menyebabkan gangguan pada saluran gastrointestinal misalnya : perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus yang bisa berakibat fatal. Efek samping ini akan meningkat pada pemakaian dalam dosis tinggi dan waktu yang lama, dan pasien merokok atau minum alkohol.
  • Gangguan berat pada organ hati seperti penyakit kuning dan hepatitis, juga bisa terjadi terutama pada dosis tinggi dan durasi pemakaian yang lama. Jika tes hati yang abnormal menetap atau memburuk, jika tanda-tanda dan gejala yang konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau jika manifestasi sistemik terjadi (misalnya : eosinofilia, ruam, dan lain-lain), pemakaian obat ini harus dihentikan.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan obat Arthrifen adalah sebagai berikut :

  • Sebaiknya diberikan bersama makanan atau susu untuk menghindari nyeri perut.
  • Jangan diberikan pada orang yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung.
  • Jika anda menderita hipertensi, pantau tekanan darah selama pengobatan. Jika tidak benar-benar dibutuhkan sebaiknya jangan menggunakan Arthrifen (ibuprofen) ataupun NSAID lainnya.
  • Arthrifen (ibuprofen) dapat menyebabkan pusing atau mengantuk, yang akan diperparah jika pasien juga mengkonsumsi alkohol. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama pemakaian obat ini.
  • Keamanan dan kemanjuran pada anak-anak < 18 tahun belum dipastikan secara klinis.
  • Pada pemberian secara intravena, perhatian yang lebih harus dilakukan pada pasien yang menglami retensi cairan, atau pernah mengalami keluhan jantung. Keamanan dan kemanjuran sedian Arthrifen (ibuprofen) intravena belum dipastikan untuk anak-anak < 18.
  • Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati - hati karena mereka lebih sensitif terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal.
  • Arthrifen (ibuprofen) ditemukan dalam ASI. Jangan menyusui saat menggunakan obat ini atau beri rentang yang cukup.
  • Jika setelah 24 jam obat ini tidak memberikan efek yang memuaskan, demam dan nyeri sudah berlangsung lebih dari 3 hari atau gejala-gejala lain muncul, segeralah hubungi dokter anda.
  • Jika setelah pemakaian selama 2 - 4 minggu tidak memberikan hasil yang memuaskan sebaiknya dicari alternatif obat NSAID lainnya.
  • Jika anda memiliki riwayat alergi terhadap NSAID lain misalnya aspirin, sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

Penggunaan obat Arthrifen untuk ibu hamil

FDA (US Food and Drug Administration) mengakategorikan ibuprofen ke dalam kategori D untuk ibu hamil trimester III dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada hewan atau manusia telah menunjukkan efek buruk pada janin dan/atau terdapat bukti positif beresiko terhadap janin manusia berdasarkan data-data efek samping yang dikumpulkan melalui penelitian atau data pemasaran, dan resikonya terbukti jelas lebih buruk daripada manfaat yang bisa diperoleh.

Sedangkan pada usia kehamilan yang lebih awal, yaitu trimester I dan II, boleh diberikan. FDA mengkategorikan ibuprofen ke dalam kategori B untuk ibu hamil trimester I dan II, artinya:

Penelitian pada hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita pada trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

interaksi obat

Arthrifen (ibuprofen) berinteraksi dengan obat-obat berikut :

  • Antikoagulan (misalnya, warfarin atau kumarin), karena obat-obat ini jika diberikan bersamaan Arthrifen (ibuprofen) meningkatkan resiko perdarahan lambung.
  • Arthrifen (ibuprofen) menurunkan efektivitas Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor  (misalnya, enalapril) atau diuretik (misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide).
  • Mengganggu efek antiplatelet aspirin dosis rendah yang menyebabkan efektivitas aspirin menurun bila digunakan untuk cardioprotection dan pencegahan stroke. Aspirin juga meningkatkan resiko perdarahan lambung.

Dosis Arthrifen

Arthrifen (ibuprofen) diberikan dengan dosis :Tablet :

  • Dosis awal : 1200 mg/hari. Dibagi dalam 3-4 x pemberian.
  • Pemeliharaan : 600-800 mg/hari. Dibagi dalam 3-4 x pemberian.

Syrup :

  • Dewasa 2 sendok teh 3-4 x sehari.
  • Anak usia 8-12 tahun : sendok teh 3-4 x sehari.
  • 3-7 thn 1 sendok teh 3-4 x sehari.
  • 1-2 thn ½ sendok teh 3-4 x sehari.

Dosis lazim obat Ibuprofen :

  • Dosis lazim dewasa untuk dismenore

200 - 400 mg secara oral setiap 4 - 6 jam atau bila diperlukan.

Dosis awal : 400 - 800 mg secara oral setiap 6 - 8 jam. Dosis dapat dinaikkan, tapi tidak lebih dari 3.2 gram / hari.

  • Dosis lazim dewasa untuk nyeri dan atau demam

200 - 400 mg secara oral setiap 4 - 6 jam atau bila diperlukan.

  • Dosis lazim pediatric untuk demam dan atau nyeri

Usia 6 bulan - 11 tahun : 7.5 mg / kg BB / dosis, diberikan secara oral setiap 6 - 8 jam atau sesuai kebutuhan. Dosis maksimum : 30 mg / kg BB / hari.

  • Dosis lazim pediatric untuk rheumatoid arthritis

Usia 6 bulan - 12 tahun : 20 - 40 mg / kg bb / hari dibagi 3 atau 4 x pemberian. Maksimum : 2.4 g / hari

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Arthrifen harus sesuai dengan yang dianjurkan.


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app