Apakah Virus HIV Bisa Tertular Melalui Makanan?

Makan makanan yang sudah dikunyah oleh orang dengan HIV seperti saat pengasuh bayi mencoba dan menyuap makanan ke bayi. Kontaminasi bisa saja terjadi ketika darah yang terinfeksi dari mulut pengasuh bercampur dengan makanan saat mengunyah.
Dipublish tanggal: Agu 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 11, 2020 Waktu baca: 2 menit
Apakah Virus HIV Bisa Tertular Melalui Makanan?

Virus HIV (Human Immunodeviciency Virus ) merupakan penyebab penyakit AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome dimana terjadi penurunan kekebalan tubuh akibat daya tahan tubuh yang rusak akibat infeksi. 

Penyakit AIDS mengganggu imun. Meningkatnya infeksi HIV mengakibatkan tubuh menjadi rentan terkena infeksi yang berkembang menjadi AIDS. 

Gejala yang ditimbulkan dari infeksi virus HIV akan terlihat dalam rentang waktu 8 hingga 10 tahun yang dibagi menjadi stadium infeksi.

Infeksi HIV merupakan virus Ribonucleic Acid (RNA) yang menyebabkan menurunnya sel CD4 tempat fungsi imunologik. Virus HIV menginfeksi sel antibodi seperti limfosit T4 dengan mengikat CD4 sehingga virus berhasil masuk ke dalam sel target dan bergabung dengan DNA. 

Sel HIV akan berkembang biak dan menimbulkan infeksi HIV secara menahun dan seumur hidup.  

Sel yang telah hidup akan akan mereplikasi sehingga merusak sel limfosit T4 secara perlahan. Infeksi virus tidak langsung menimbulkan gejala, bahkan tidak terdeteksi di laboratorium selama 3 bulan. 

Gejala minimal yang berlangsung setelah 6 minggu terpapar infeksi seperti demam, diare, dan batuk. Gejala dapat menghilang sementara sebelum akan kembali aktif selama 8 tahun kedepan. 

Tetapi ini tidak menutup kemungkinan terjadi gejala infeksi HIV yang lebih cepat.

Apa saja gejala HIV?

HIV mungkin tidak menyebabkan gejala sejak dini. Orang yang memiliki gejala dapat salah mengira mereka terkena flu atau mono. Gejala awal yang umum diantaranya:

Gejala dapat muncul dari beberapa hari hingga beberapa minggu setelah seseorang terinfeksi pertama kali. Gejala awal biasanya hilang dalam 2 hingga 3 minggu.

Setelah gejala awal hilang, orang yang terinfeksi mungkin tidak memiliki gejala lagi selama bertahun-tahun. Setelah titik tertentu, gejala muncul kembali dan kemudian tetap ada.

Sumber penularan tersering pada virus HIV

Sumber HIV dapat menular melalui kontak sebagian besar di bawah ini:

1. Melakukan hubungan seks anal atau vaginal dengan seseorang yang memiliki HIV tanpa menggunakan kondom atau minum obat untuk mencegah atau mengobati HIV.

2. Masing-masing pasangan dapat tertular HIV melalui hubungan seks vaginal, walaupun berisiko lebih rendah untuk tertular HIV daripada hubungan seks anal reseptif.

3. Berbagi jarum atau jarum suntik, air bilasan, atau peralatan lainnya yang digunakan untuk menyiapkan obat-obatan untuk disuntik dengan seseorang yang memiliki HIV. HIV dapat hidup dalam jarum yang digunakan hingga 42 hari tergantung pada suhu dan faktor lainnya.\

4. Mengalami infeksi menular seksual lainnya seperti sifilis, herpes, klamidia, gonore, dan vaginosis bakteri;

5. Dari ibu ke anak selama kehamilan, kelahiran, atau menyusui. Namun, penggunaan obat-obatan HIV dan strategi lain telah membantu menurunkan risiko penularan HIV dari ibu-ke-bayi menjadi 1%

Apakah virus HIV dapat menular lewat makanan?

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, HIV tidak dapat ditularkan melalui air atau makanan. Faktanya, HIV tidak hidup lama di luar tubuh manusia. 

Bahkan jika makanan itu mengandung sejumlah kecil darah atau air mani yang terinfeksi HIV, paparan udara, panas dari memasak, dan asam lambung akan menghancurkan virus. 

Berdasarkan bukti ilmiah saat ini, WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit berpendapat bahwa makanan bukan sumber infeksi HIV.

Namun ada beberapa kasus yang mungkin perlu diwaspadai terutama pada penularan HIV ke bayi atau anak-anak. Makan makanan yang sudah dikunyah oleh orang dengan HIV seperti saat pengasuh bayi mencoba dan menyuap makanan ke bayi. 

Kontaminasi bisa saja terjadi ketika darah yang terinfeksi dari mulut pengasuh bercampur dengan makanan saat mengunyah.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Food Safety for People with HIV/AIDS. U.S. Food and Drug Administration (FDA). (https://www.fda.gov/food/people-risk-foodborne-illness/food-safety-people-hivaids)
Foods and HIV: What to Eat. WebMD. (https://www.webmd.com/hiv-aids/features/hiv-what-to-eat#1)
How Does HIV Spread? How Can I Catch HIV?. WebMD. (https://www.webmd.com/hiv-aids/how-catch-hiv#1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app