Apa Saja Kondisi Penyebab Kencing Darah

Dipublish tanggal: Agu 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 23, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apa Saja Kondisi Penyebab Kencing Darah

Kencing darah merupakan hal yang tidak dinginkan untuk terjadi. Warna merah yang terkandung dalam air seni pasti membuat Anda khawatir dengan kondisi kesehatan. 

Meskipun demikian, ada juga yang mengabaikan kondisi ini dengan alasan akan hilang dengan sendirinya. Sebaiknya, jika mengalami hal ini, jangan pernah mengabaikannya, segera lakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya. 

Pasalnya, kencing darah bisa saja menjad pertanda bahwa Anda memiliki masalah pada ginjal, saluran kencing, atau prostat. Nah, untuk memastikan hal tersebut, Anda memerlukan pemeriksaan medis dan tes laboratorium. 

Apabila mengalami kencing darah, maka urine yang keluar akan berwarna kecokelatan, merah, atau merah muda terang. 

Akan tetapi, tidak semua kondisi darah yang terkandung dalam urine terkadang dapat dilihat dengan jelas. Sehingga pada kasus-kasus tertentu, urine perlu diperiksa di bawah mikroskop. 

Beragam penyebab Kencing Darah 

Terdapat berbagai macam kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kencing darah, diantaranya ialah: 

Infeksi saluran kemih (ISK)

Penyakit yang terjadi pada saluran kemih ini sering disebabkan oleh bakteri E. coli. Infeksi saluran kemih biasanya menunjukkan gejala berupa munculnya rasa sakit saat buang air kecil, sering buang kecil, bau urine yang menyengat dan urine bisa mengandung darah. 

Jika terjadi pada wanita, infeksi ini akan menyebabkan wanita merasa sakit pada bagian panggul. Sedangkan apabila dialami oleh pria, maka bagian rektal atau dubur akan terasa sakit. 

Anda juga bisa merasa perih saat buang air kecil apabila infeksi ini terjadi pada uretra, yang merupakan saluran pembuangan dari kandung kemih ke luar tubuh melalui lubang kencing. 

Namun, jika Anda merasa tidak nyaman pada perut bagian bawah, sering buang air kecil, dan terasa sakit, maka infeksi tersebut terjadi di kandung kemih. 

Infeksi saluran kemih lebih berisiko terjadi pada wanita dibanding pria. Hal ini dikarenakan uretra wanita lebih pendek daripada pria, sehingga memudahkan bakteri untuk masuk dari uretra ke kandung kemih. 

Bakteri ini juga dapat membuat Anda mengalami gangguan kesehatan yang serius, yaitu infeksi ginjal. Infeksi ini disertai dengan gejala tambahan berupa demam tinggi, mual dan muntah, meriang, dan punggung bagian samping terasa sakit. 

Kanker Kandung Kemih 

Kanker pada kandung kemih ini terjadi akibatnya adanya pertumbuhan sel abnormal dalam kandung kemih. Sel kanker biasanya tumbuh mulai dari lapisan kandung kemih yang paling luar. 

Apabila kanker ini bertambah parah, maka selain menyebar ke lapisan kandung kemih yang luar, juga akan menyerang bagian tubuh yang lain. Kencing berdarah merupakan salah satu gejala dari kanker kandung kemih yang dapat dilihat secara kasat mata. 

Selain urine yang mengandung darah, kanker kandung kemih juga dapat membuat penderita merasakan sensasi panas saat buang air kecil. 

Gejala ini kebanyakan dirasakan ketika kanker sudah bertambah parah. Beberapa faktor yang menyebabkan kanker kandung kemih, antara lain merokok, infeksi parasit, terkena paparan zat kimia atau radiasi. 

Gangguan Ginjal 

Selain dua penyakit di atas kencing darah yang dialami juga bisa menjadi pertanda bahwa ginjal mengalami gangguan, seperti kanker ginjal atau batu ginjal

Batu ginjal merupakan batu yang terbentuk dari limbah dalam darah yeng mengkristal. Proses buang air kecil menjadi terganggu karena adanya hambatan dari batu ginjal ini. 

Batu ginjal biasanya muncul akibat kurangnya konsumsi air putih, menggunakan obat-obatan yang dapat memengaruhi kandungan urine, atau sedang menjalani perawatan medis tertentu. 

Sedangkan kanker ginjal umumnya terjadi karena adanya sel darah dalam tubuh yang tidak dapat dikontrol. Penyebab dua penyakit ini belum dapat dipastikan, namun kebiasaan merokok dan obesitas menjadi faktor seseorang rentan mengalaminya. 

Kanker ginjal biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun dan lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. 

Beberapa hal yang harus Anda perhatikan untuk mewaspadai hal ini adalah jika Anda memiliki benjolan di area ginjal, rasa sakit yang konstan di bawah rusuk, dan kencing darah. 

Segera memeriksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami beberapa hal di atas agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. 

Gangguan prostat

Gangguan yang biasanya terjadi pada laki-laki berusia di atas 50 tahun terjadi karena kelenjar prostat yang membengkak. 

Prostat yang mengalami pembengkakan akan mengakibatkan kandung kemih dan uretra tertekan sehingga membuat kandung kemih terasa penuh namun urine sulit untuk dikeluarkan. 

Diduga, perubahan hormon akibat bertambahnya usia merupakan penyebab dari gangguan ini. Beberapa gejala yang menandakan gangguan pada kelenjar prostat, meliputi: 

  • Waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan urine cukup lama. 
  • Aliran air seni lemah. 
  • Sering kencing dengan kuantitas urine yang lebih sedikit.

Di samping itu, kencing berdarah juga dapat disebabkan oleh kanker prostat yang disertai dengan gejala kehilangan nafsu makan dan berkurangnya berat badan. 

Penyebab dari kanker prostat memang belum diketahui secara pasti, namun faktor penuaan dan genetika diduga dapat meningkatkan risiko laki-laki rentan terkena penyakit ini. 

Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab dari kencing berdarah, beberapa tes seperti tes urine, pemeriksaan ultrasonografi (USG), dan tes kadar protein yang dihasilkan kelenjar prostat, yaitu Prostate-Specific Antigen (PSA) perlu dilakukan. 

Dengan mengunjungi dokter secepat mungkin, maka kencing darah pun dapat segera diobati.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wein AJ, et al., eds. Evaluation of the urologic patient: History, physical examination, and urinalysis. In: Campbell-Walsh Urology. 11th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2016. https://www.clinicalkey.com.
Mercieri A. Exercise-induced hematuria. https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app