Anagrelide: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 4 menit

Anagrelide adalah obat yang digunakan untuk mengobati esensial trombositemia terkait dengan gangguan mieloproliferatif, untuk mengurangi risiko trombosis dan mengurangi gejala terkait (termasuk kejadian trombohemorrhagic). Anagrelide adalah inhibitor cyclic adenosine monophosphate (cAMP) phosphodiesterase (PDE) III yang mengurangi produksi trombosit dan menghambat agregasi trombosit pada konsentrasi tinggi. Obat ini juga menyebabkan penurunan produksi platelet terkait dosis, sebagai akibat dari terjadinya penurunan hypermaturasi megakaryocyte (mengganggu fase maturitas postmitosis).Anagrelide diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Mencapai konsentrasi plasma puncak sekitar 1 jam. Obat ini didistribusikan secara luas ke kompartemen perifer yang besar dan mampu menembus sawar plasenta.

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Umumnya tersedia dalam sediaan tablet/capsul Anagrelide HCl 0.5 mg.

Indikasi

Kegunaan Anagrelide adalah untuk mengobati esensial trombositemia terkait dengan gangguan mieloproliferatif untuk mengurangi risiko trombosis dan mengurangi gejala terkait (termasuk kejadian trombohemorrhagic).Penggunaan obat ini terutama saat pengobatan dengan obat lain tidak memuaskan. Pasien-pasien yang sering diobati dengan obat ini biasanya memiliki satu/lebih ciri berikut :

  • Usia di atas 60 tahun.
  • Jumlah trombosit lebih dari 1000 × 109 / L
  • Memiliki riwayat trombosis

Kontraindikasi

  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap terhadap obat ini.
  • Kontraindikasi untuk pasien dengan gangguan hati dan ginjal ringan hingga sedang (CrCl <50 mL / menit).

Efek Samping Anagrelide

Berikut adalah beberapa efek samping Anagrelide yang mungkin terjadi :

  • Efek samping yang paling umum adalah sakit kepala, diare, kelemahan / kelelahan yang tidak biasa, rambut rontok, mual dan pusing.
  • Penggunaan Anagrelide dikaitkan dengan peningkatan pesat pada tingkat deposisi retikulin (mekanisme dimana fibrosis terjadi). Namun hal ini bisa diatasi dengan penghentian obat dan menggantinya dengan hidroksiurea. Karena potensi efek samping ini, pasien pengguna Anagrelide perlu dipantau secara periodik untuk skor retikulin sumsum, terutama jika pasien juga mengalami anemia.
  • Efek samping yang kurang umum meliputi : gagal jantung kongestif, infark miokard, kardiomiopati, kardiomegali, blok jantung, fibrilasi atrium, kecelakaan serebrovaskular, perikarditis, infiltrasi paru, fibrosis paru, hipertensi pulmonal, pankreatitis, ulserasi gastrik / duodenum, kerusakan / gagal ginjal. Karena adanya potensi efek samping  ini, Anagrelide umumnya tidak dipertimbangkan untuk terapi lini pertama pada pengobatan esensial trombositemia.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut :

  • Kejadian perdarahan mayor bisa terjadi bila digunakan bersamaan dengan aspirin. Pantau secara ketat perdarahan, terutama bila digunakan bersamaan dengan obat-obat lain yang diketahui meningkatkan risiko pendarahan (misalnya antikoagulan, NSAID, obat antiplatelet, inhibitor phosphodiesterase 3 (PDE) lainnya, dan inhibitor reuptake serotonin selektif).
  • Seperti penghambat PDE3 lainnya, obat ini dapat menyebabkan vasodilatasi, takikardia, palpitasi dan gagal jantung.
  • Penyakit paru interstisial (termasuk alveolitis alergi, radang paru eosinofilik, dan pneumonitis interstisial) telah dikaitkan dengan penggunaan obat ini. Onset adalah dari 1 minggu sampai beberapa tahun, biasanya disertai dengan dyspnea progresif dengan infiltrasi paru. Gejala biasanya berkurang setelah penghentian pengobatan.
  • Kelainan ginjal (termasuk gagal ginjal) telah diamati dengan penggunaan Anagrelide. Pantau secara ketat pasien dengan insufisiensi ginjal.
  • Gunakan obat ini secara hati-hati jika pasien memiliki gangguan hati ringan sampai sedang. Pengurangan dosis dan pemantauan kardiovaskular diperlukan untuk gangguan sedang. Kerusakan hati meningkatkan eksposur Anagrelide dan dapat meningkatkan risiko perpanjangan QTc. Pantau fungsi hati sebelum dan selama pengobatan.
  • Terapi dengan Anagrelide memerlukan pengawasan klinis yang ketat pada pasien. Selama penurunan jumlah trombosit (biasanya selama 2 minggu pertama pengobatan), jumlah darah (hemoglobin, sel darah putih), fungsi hati (SGOT, SGPT) dan fungsi ginjal (serum kreatinin, BUN) harus dipantau.
  • Tidak diketahui apakah Anagrelide diekskresikan dalam air susu ibu. Karena banyak obat diekskresikan dalam susu manusia dan karena adanya potensi reaksi merugikan serius pada bayi yang menyusui, sebaiknya penggunaan obat ini untuk ibu menyusui dilakukan dengan pertimbangan cermat.
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing, sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin selama menggunakannya.
  • Jus grapefruit/jeruk bali dapat menurunkan clearance Anagrelide sehingga meningkatkan potensi terjadinya efek samping obat.

Penggunaan Obat Anagrelide Untuk Ibu Hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Anagrelide kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung Anagrelide oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Interaksi obat

Berikut adalah interaksi dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :

  • Dapat memperburuk efek inhibitor PDE III (misalnya cilostazol, amrinone).
  • Dapat mempotensiasi efek obat lain yang memodifikasi fungsi trombosit (misalnya asam asetilsalisilat).
  • Meningkatkan perpanjangan QTc efek jika digunakan dengan obat yang memperpanjang interval QT (misalnya amiodarone, pimozide).

Dosis Anagrelide

Pengobatan dengan Anagrelide harus disertai dengan pengawasan medis yang ketat.Dosis dewasa

  • Dosis awal : 1 mg sehari dalam 2 dosis terbagi, tingkatkan dosis dengan interval paling sedikit 1 minggu dengan tidak lebih dari 0,5 mg pada interval mingguan sampai jumlah trombosit berada dalam kisaran normal.
  • Pemeliharaan : 1-3 mg sehari. Maksimal : 10 mg per hari (dosis tunggal maksimal : 2,5 mg).

Dosis Anak usia ≥7 tahun

  • Dosis awal : 0,5 mg per hari selama 1 minggu, disesuaikan dengan penambahan 0,5 mg pada interval mingguan sampai jumlah trombosit berada dalam kisaran normal.
  • Pemeliharaan : 1-3 mg sehari. Maksimal : 10 mg per hari (dosis tunggal maksimal : 2,5 mg).

Note :

  • Obat ini bisa diminum dengan atau tanpa makanan, namun untuk mengurangi ketidaknyamanan pada saluran pencernaan sebaiknya digunakan setelah makan.

Terkait

  • Merk-merk obat dengan kandungan Anagrelide

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Anagrelide harus sesuai dengan yang dianjurkan.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Agrylin (anagrelide) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/agrylin-anagrelide-342140)
CID 135409400 - C10H7Cl2N3O. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Anagrelide)
Anagrelide Oral : Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing. WebMD. (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-692/anagrelide-oral/details)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app