Pusing dan Mual? Ketahui Penyebab dan Obatnya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Pusing dan Mual? Ketahui Penyebab dan Obatnya

Bagi Anda yang mengalami pusing dan mual, hal pertama yang wajib Anda tahu adalah penyebabnya. Ada begitu banyak penyebab pusing, begitupula dengan mual. Nah, ketika keduanya bertemu, maka penyebabnya akan lebih spesifik lagi. Mengetahui hal ini akan sangat bermanfaat guna mendapatkan solusi pengobatan yang tepat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pusing dan mual telah dialami oleh kebanyakan orang. Meskipun kondisi ini umumnya tidak dianggap serius karena dapat hilang dengan sendirinya,  namun, terkadang bisa bertahan lama, apalagi  jika pusing memang didasari oleh masalah kesehatan yang serius.

Sebenarnya apa itu pusing?

Pengertian dan persepsi tiap orang mungkin berbeda-beda tentang pusing. Tahukah Anda, bahwa ada lebih dari satu bentuk pusing. Secara umum pusing didefinisikan sebagai 4 bentuk seperti di bawah ini:

  • Perasaan seolah bergerak ketika sedang berdiri (vertigo).
  • Perasaan seperti mengambang, seperti mabuk, atau kepala terasa ringan (pusing).
  • Goyah dan ketidakseimbangan badan (disekuilibrum).
  • Kepala terasa ringan dan badan terasa lemas (presinkop).
( ! ) Jadi, pusing jelas berbeda dengan sakit kepala! Secara ringkas pusing merupakan gangguan keseimbangan.

Pusing sebenarnya bukan penyakit, melainkan gejala dari masalah kesehatan lain yang melatarinya atau akibat faktor eksternal. Meski begitu, pusing bisa jadi sangat berbahaya jika kondisi ini dibiarkan saja sambil tetap beraktifitas.

Pusing yang parah bisa saja jadi penyebab terjadinya kecelakaan saat beraktifitas di luar ruangan. Untuk itu, hindari mengemudikan kendaraan atau menggunakan alat berat saat pusing melanda.

Pembahasan lebih lengkap mengenai pusing dapat dibaca pada tulisan berikut: Pusing : Gejala, Penyebab dan Pengobatannya.

Apa kaitan Pusing dan Mual?

Pusing umumnya juga disertai mual, alasan pasti mengapa hal ini terjadi masih belum sepenuhnya bisa dipahami. Diyakini, pusing yang disertai mual merupakan hasil dari konflik sensorik di otak. Secara umum, otak memahami posisi berdasarkan informasi yang diterima oleh mata dan informasi yang diterima dari telinga sebagai organ keseimbangan.

Bagian otak yang menyelesaikan konflik sensorik antara mata dan telinga ini merupakan bagian yang sama yang menyebabkan muntah. Jadi, teorinya adalah jika terjadi konflik antara penglihatan dan keseimbangan, otak akan mengasumsikan terjadi kesalahan dan harus dilakukan penyeimbangan kondisi tubuh, sehingga terjadilah pusing yang disertai mual.

Apa saja penyebab pusing dan mual?

Hal yang mendasari terjadinya pusing adalah terganggunya pusat keseimbangan, baik yang ada di telinga dalam ataupun otak. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, baik yang serius maupun yang ringan. Namun sebaiknya kita fokuskan saja pada pembahasan penyebab yang serius, karena penyebab pusing yang ringan bisa sangat banyak dan pembahasannya akan panjang.

Berikut merupakan penyebab pusing yang serius:

  • Vertigo posisi paroksismal benigna: Merupakan gangguan keseimbangan yang terjadi ketika melakukan perubahan posisi kepala secara tiba-tiba seperti, bangun dari duduk secara tiba-tiba atau bangun pagi dari kasur secara terburu-buru. Sekitar 20% penderita pusing diakibatkan oleh kondisi ini dan biasanya terjadi pada orang dewasa serta sering kekambuhan.
  • Tekanan darah rendah: Turunnya tekanan darah dapat mengurangi pasokan oksigen ke otak dan dapat menyebabkan kepala terasa berat. Dehidrasi, alkohol, kehamilan, panas berlebih, anemia dan beberapa pengobatan bisa juga jadi pemicunya.
  • Infeksi telinga: Infeksi pada telinga bagian dalam dapat mengganggu fungsi keseimbangan tubuh yang menyebabkan pusing dan mual.
  • Hiperventilisasi: Bernafas terlalu cepat ketika sedang panik atau saat memainkan alat musik tiup, bisa menyebabkan pusing.
  • Keracunan makanan: Masuknya bakteri atau racun ke dalam tubuh akan membuat otak merespon bahwa ada yang tidak beres pada pencernaan. Kondisi ini umumnya akan menyebabkan pusing dan mual yang parah.
  • Diabetes: Rendahnya level gula darah atau hipoglikemia diketahui dapat menyebabkan pusing dan mual.
  • Penyakit meniere: Kondisi ini menyebabkan penumpukan cairan di telinga bagian dalam dan dapat menyebabkan vertigo yang berlangsung lama hingga beberapa jam, bahkan juga disertai gangguan pendengaran sementara.
  • Kondisi neurologis: Penyakit seperti parkinson, multiple clerosis dan tumor otak bisa memicu pusing dan mual.

Kapan Sebaiknya Mengunjungi Dokter?

Sebagian besar pusing dan mual disebabkan oleh faktor pemicu ringan sehingga umumnya tanpa disertai gejala lain. Namun, jika pusing dibarengi dengan kondisi-kondisi berikut, segeralah konsultasikan dengan dokter, kemungkinan ada masalah kesehatan lain yang melatarinya.

Dokter akan mencari penyebab pasti keluhan pusing yang Anda alami sebagai dasar pemberian obat pusing yang tepat.

obat pusing dan mual alami

Kabar baiknya, beberapa pengobatan alami atau rumahan dapat mengatasi gejala pusing dan mual. Untuk pusing yang disebabkan oleh kondisi ringan, penggunaan obat alami tradisional saja sudah cukup untuk melegakannya.

Obat alami tradisional untuk mengatasi pusing dan mual:

1. Minum Air yang Cukup

Pusing bisa jadi satu tanda bahwa tubuh kekurangan air, tidak perlu sampai dehidrasi parah, kekurangan cairan tubuh sedikit saja sudah bisa jadi penyebab pusing. Untuk itu, selalu perhatikan kecukupan asupan air minum untuk tubuh.

2. Jahe

Kandungan alami jahe dapat melancarkan aliran darah dan memberikan rasa hangat di perut sehingga herba satu ini sangat baik untuk mengatasi pusing dan mual terutama akibat mabuk perjalanan. Anda bisa langsung mengunyah jahe mentah-mentah untuk mendapat hasil yang instan, atau bisa juga dengan mengunyah permen sari jahe atau teh jahe.

3. Lemon

Peras setengah buah lemon matang kedalam segelas air dan campurkan dua sendok teh gula. Kandungan elektrolit alami dan vitamin C pada lemon serta glukosa dari gula dapat membantu meningkatkan asupan cairan dan gula dengan cepat. Cara ini efektif jika pusing terjadi karena kekurangan cairan dan turunnya kadar gula darah.

4. Istirahat

Mengistirahatkan badan dengan berbaring atau duduk bersandar bisa menghasilkan dua manfaat sekaligus. Pertama, aliran darah ke otak akan semakin lancar, membantu memulihkan kadar oksigen yang pada akhirnya akan meredakan pusing. Kedua, jika Anda mengalami infeksi virus seperti flu yang biasanya akan membuat pusing, beristirahat dapat memulihkan kondisi dan melawan penyakit ini.

Untuk kasus vertigo, beristirahatlah dengan bersandar pada punggung, hindari berbaring telentang. Saat bangun, pastikan melakukannya secara perlahan.

5. Teknik Posisi Kepala

Ada sebuah metode yang disebut manuver epley atau reposisi kanalit yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi vertigo atau paling tidak mengurangi durasi kekambuhan. Cara ini sebaiknya dilakukan dengan pengawasan dokter atau ahli terapi.

6. Terapi Keseimbangan

Latihan khusus yang disebut rehabilitasi vestibular dikenal cukup ampuh mengatasi pusing. Metode ini bertujuan untuk membuat sistem keseimbangan menjadi kurang sensitif terhadap gerak. Metode ini paling cocok digunakan pada orang yang memiliki kecenderungan untuk mabuk perjalanan atau dalam masa pemulihan terhadap infeksi telinga bagian dalam.

Selengkapnya mengenai obat pusing tradisional bisa Anda pelajari disini: Obat Pusing Tradisional yang Ampuh dan Alami


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Dizziness: Causes, Symptoms, and Treatments. Healthline. (https://www.healthline.com/symptom/dizziness)
Dizziness and Nausea: 9 Possible Causes. WebMD. (https://www.webmd.com/brain/dizziness-nausea-causes)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app