Afinitor: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 8, 2019 Waktu baca: 3 menit

Afinitor merupakan salah satu obat yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker sehingga penyebarannya di dalam tubuh dapat diperlambat. Afinitor memiliki nama generik everolimus. 

Obat ini digunakan untuk mengobati beberapa jenis tumor jinak dan ganas seperti tumor pada perut, usus atau pankreas. Selain itu juga digunakan pada beberapa jenis kanker seperti kanker ginjal, kanker payudara atau tumor otak. 

Penderita sklerosis tuberus kompleks juga mendapatkan pengobatan dengan obat ini. Sklerosis tuberus kompleks penyakit genetik berupa jaringan lunak namun tidak ganas yang biasanya menjangkit pada organ otak atau ginjal. 

Selain afinitor, terdapat merek lain yang mengandung everolimus juga yaitu Zortress. Zortress digunakan untuk mencegah reaksi penolakan oleh tubuh setelah transplantasi ginjal.

Sekilas tentang Afinitor

Hal pertama yang perlu kamu lakukan sebelum menggunakan obat ini untuk pengobatan adalah konsultasi pada dokter. Jelaskan secara rinci kondisi tubuh kamu agar dokter dapat memberikan saran apakah penggunaan obat ini beresiko cukup tinggi dibandingkan kegunaannya. 

Jika kamu pernah menderita infeksi Hepatitis B, penggunaan Afinitor beresiko memunculkan kembali infeksi atau mungkin lebih buruk lagi. Penggunaan Afinitor bersamaan dengan obat jantung atau tekanan darah dapat memunculkan reaksi alergi. I

bu hamil dilarang menggunakan obat ini karena berbahaya untuk janin. Gunakan alat kontrasepsi selama mengonsumsi obat ini hingga 8 minggu setelah selesai menggunakan obat ini. Segera hubungi dokter jika tiba-tiba terjadi kehamilan saat sedang menjalani pengobatan dengan Afinitor. 

Ibu menyusui juga tidak dianjurkan menggunakan obat ini dan perlu menunggu setidaknya 2 minggu setelah penggunaan terakhir agar dapat menyusui kembali. 

Efek samping penggunaan Afinitor terkadang cukup fatal yaitu seperti, kulit kemerahan, radang sendi, demam, masalah pada paru-paru, ginjal atau hati. Jika efek samping tersebut muncul setelah konsumsi Afinitor sebaiknya segera ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan secara intensif.

Cara penggunaan Afinitor

Penggunaan obat ini berdasarkan resep dan petunjuk dari dokter. Kemungkinan dokter akan menambah atau mengurangi dosis. Selain itu baca petunjuk pengobatan yang ada pada kertas instruksi. 

Penggunaan Afinitor memerlukan kedisiplinan. Jika pertama kali kamu mengonsumsi obat ini setelah makan pada pagi hari, maka seterusnya kamu perlu mengonsumsi obat pada waktu yang sama esok harinya dan cara yang sama juga. 

Hanya gunakan salah satu jenis Afinitor yaitu regular atau dispersible. Jika kamu masih bingung, kamu dapat menanyakan dengan jelas mengenai penggunaan obat pada dokter atau apoteker.

Ketika menggunakan obat ini kamu disarankan melakukan tes kesehatan secara periodik seperti tes fungsi liver. Tes sebaiknya dilakukan selama menggunakan Afinitor hingga beberapa bulan setelah dosis terakhir. 

Jika terpaksa kamu harus menjalani operasi, katakan bila kamu dalam pengobatan dengan Afinitor. Luka operasi kemungkinan akan lama mengering jika kamu masih dalam pengobatan dengan Afinitor. 

Simpan tablet Afinitor dispersible yang tidak digunakan dalam kotak alumunium foil. Letakkan obat pada botol bawaan obat dan simpan pada tempat yang sejuk, kering dan terhindar dari paparan cahaya. Jika kamu lupa meminum obat ini taat jadwal sebaiknya lewati jadwal. 

Toleransi keterlambatan konsumsi obat adalah 6 jam dari dosis sebelumnya. Jangan konsumsi 2 dosis obat di waktu yang berdekatan. 

Pada beberapa kondisi sebaiknya hindari penggunaan Afinitor yaitu melakukan kontak dengan seseorang yang baru saja mendapatkan vaksin. Kemungkinan besar kamu juga akan terjangkit virus dari penderita yang menerima vaksin saat itu. 

Konsumsi buah anggur juga sebaiknya dihindari karena menyebabkan efek samping yang kurang menyenangkan. Jika kamu terbiasa berkumur dengan obat cuci mulut, dokter mungkin akan meresepkan obat cuci mulut yang mengandung steroid

Karena virus dari sekitar cukup berbahaya, kamu perlu mencuci tangan sebelum atau sesudah melepaskan sarung tangan Rubber. Baju yang dikenakan oleh pengguna Afinitor sebaiknya dicuci secara terpisah agar virus tidak menyebar.

Efek samping penggunaan Afinitor

Efek samping penggunaan Afinitor yang sering muncul adalah sebagai berikut:

  • Demam, batuk, infeksi, dan mudah lelah
  • Muncul luka pada mulut
  • Mual hingga kehilangan nafsu makan
  • Sakit kepala dan kulit kemerahan
  • Periode menstruasi berantakan

Namun jika beberapa gejala berikut muncul maka hentikan pemakaian dan segera periksakan diri ke dokter:

  • Kesulitan menelan karena bengkak di daerah mulut
  • Masalah pada paru-paru seperti batuk parah, nyeri dada, nafas pendek
  • Masalah pada ginjal seperti kaki bengkak dan jarang buang air kecil
  • Sel darah merah berkurang dengan tanda-tanda kulit berwarna pucat, mudah terjadi pendarahan di kulit, dan sebagainya

Apabila gejala di atas muncul kemungkinan dokter akan menghentikan pengobatan dengan Afinitor.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Everolimus. National Cancer Institute. (https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/drugs/everolimus)
Afinitor® Medication. The Kidney Cancer Association. (https://www.kidneycancer.org/drug-information/afinitor/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app