Awas! 6 Penyakit Ini Sering Menyerang Saat Musim Hujan

Dipublish tanggal: Mar 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 20, 2019 Waktu baca: 3 menit
Awas! 6 Penyakit Ini Sering Menyerang Saat Musim Hujan

Kondisi cuaca yang tidak menentu, angin kencang, banjir, hingga sampah yang menumpuk umumnya muncul saat musim hujan. Kombinasi berbagai hal tersebut dapat memicu penurunan daya tahan tubuh yang sering kali berujung pada terjangkitnya berbagai penyakit. Apa saja penyakit yang sering muncul saat musim hujan? Waspadai daftarnya berikut ini.

Penyakit yang sering menyerang saat musim hujan

Musim hujan sering dikaitkan dengan munculnya banyak penyakit. Hal ini dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tidak menentu, ditambah lagi dengan lingkungan lembap yang cocok bagi pertumbuhan jamur, virus, dan bakteri.

Bila Anda tidak menjaga kesehatan dengan baik, maka daya tahan tubuh yang terus-menerus bisa membuat Anda rentan terserang penyakit. Nah, berikut 6 penyakit yang paling sering ditemui saat musim hujan, antara lain:

1. Flu dan demam

Flu dan demam menjadi dua penyakit yang sangat popular saat musim hujan, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Flu yang disertai demam muncul karena pengaruh kondisi cuaca yang tidak menentu dan suhu udara yang turun drastis, sehingga daya tahan tubuh jadi terganggu.

Akibatnya, beragam virus influenza mulai dari influenza tipe A, tipe B atau tipe C mudah berkembang biak dan menginfeksi tubuh. Gejala flu yang sering muncul saat musim hujan adalah batuk, bersin, dan suhu tubuh yang meningkat. 

Bila gejala flu tergolong ringan, maka Anda hanya perlu istirahat yang cukup supaya tubuh kembali pulih. Perbanyaklah konsumsi vitamin C dan minum air putih yang cukup supaya tubuh tetap fit dan bertenaga.

Namun, apabila flu dan demam tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter.

Baca Selengakapnya: Jangan Tunggu Sakit, Bagini Cara Cegah Masuk Angin Saat Musim Hujan

2. Demam berdarah

Demam berdarah adalah penyakit langganan yang kerap muncul saat musim hujan tiba. Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang memasukkan virus dengue dalam tubuh manusia.

Perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti saat musim hujan biasanya akan lebih cepat dan banyak. Hal ini dipengaruhi oleh timbunan kaleng bekas, ban bekas, serta tempat-tempat tertentu yang terisi air, sehingga menjadi genangan tempat perkembangbiakan nyamuk. Semakin banyak populasi nyamuk, maka risiko penularan demam berdarah juga semakin besar.

Gejala demam berdarah yang khas meliputi demam tinggi, sakit kepala hebat, menggigil, ruam kemerahan pada kulit, nyeri pada sendi. Waspadai tanda dan gejala tersebut, bila ini terjadi pada Anda maupun anggota keluarga maka segera periksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Sering Tertukar, Ini Bedanya Gejala Tipes dan DBD

3. Diare

Diare menjadi penyakit yang sering dianggap sepele. Padahal, diare yang dibiarkan terus-menerus bisa menimbulkan korban jiwa karena tubuhnya kekurangan cairan.

Diare adalah kondisi dimana seseorang mengalami buang air besar yang cenderung encer, sehingga menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Ditambah lagi dengan kurangnya menjaga kebersihan tangan dan makanan saat musim hujan, maka risiko terkena diare akan semakin besar.

4. Demam tifoid (tifus)

Selain demam berdarah, deman tifoid atau yang sering disebut tifus atau tipes merupakan jenis demam yang juga sering terjadi saat musim hujan. Demam tifoid ditandai dengan peningkatan suhu tubuh mencapai 39-40 derajat Celsius.

Tipes disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi yang masuk ke saluran cerna melalui mulut, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar. Biasanya, kuman menyebar melalui kotoran dan muntahan penderita yang menempel di kaki lalat yang kemudian hinggap di makanan yang dikonsumsi orang sehat.

Penderita deman tifoid disarankan untuk istirahat total (bed rest) dan periksa ke dokter. Istirahat total selama 7-14 hari sangat disarankan untuk membantu pemulihan tubuh.

5. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

ISPA dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan beberapa jenis mikroba lainnya yang menyerang saluran pernapasan. Gejala infeksi saluran pernapasan ditandai dengan batuk dan demam, lalu apabila akut mungkin dapat disertai sesak napas hingga nyeri dada.

Penanganan ISPA disesuaikan dengan gejala yang menyertai. Bila gejalanya cenderung ringan, maka Anda dapat beristirahat untuk membantu meredakan gejalanya. Namun, pengobatan oleh dokter sangat disarankan apabila penyakit tidak kunjung membaik. 

Untuk mencegah ISPA saat musim hujan, sebaiknya jaga kesehatan Anda dengan mengonsumsi makanan bergizi supaya tubuh tetap fit. Pastikan untuk selalu menutup mulut saat batuk atau bersin dan hindari meludah sembarangan.

Baca Selengkapnya: Etika Batuk dan Bersin Agar Tidak Merugikan Orang Lain

6. Penyakit kulit

Sama seperti ISPA, penyakit kulit rentan muncul saat musim hujan karena perkembangan bakteri, jamur dan mikroba yang meningkat di suhu yang lembab.

Gatal-gatal dan kemerahan merupakan gejala penyakit kulit yang umum muncul Untuk mengatasinya, Anda dapat mengoleskan obat kulit atau minum antibiotik guna membantu meredakan gejalanya. 

Mengaja kebersihan kulit dan lingkungan merupakan salah satu kunci utama agar tidak terkena penyakit saat musim hujan ini. Yang terpenting, pastikan untuk selalu mendapatkan istirahat yang cukup, konsumsi vitamin, dan menjaga kebersihan lingkungan agar Anda terhindar dari berbagai penyakit saat musim hujan seperti yang dijelaskan di atas.

Baca Juga: Waspada, 3 Penyakit Ini Mengintai Saat Banjir Melanda


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Desalu, Olufemi. (2011). Seasonal variation in hospitalisation for respiratory diseases in the tropical rain forest of South Western Nigeria. The Nigerian postgraduate medical journal. 18. 39-43.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/50892180_Seasonal_variation_in_hospitalisation_for_respiratory_diseases_in_the_tropical_rain_forest_of_South_Western_Nigeria)
Rahman, M.R. & Kamruzzaman, A.K.M.. (2014). Impact of Climate Change on the Outbreak of Infectious Diseases.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/291274422_Impact_of_Climate_Change_on_the_Outbreak_of_Infectious_Diseases)
Kelly-Hope, Louise & Thomson, Madeleine. (2008). Climate and Infectious Diseases. 10.1007/978-1-4020-6877-5_3.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/227253844_Climate_and_Infectious_Diseases)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app