5 Penyebab Gusi Berwarna Pucat, Jangan Disepelekan!

Dipublish tanggal: Jul 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 22, 2019 Waktu baca: 3 menit
5 Penyebab Gusi Berwarna Pucat, Jangan Disepelekan!

Warna gusi yang normal dan sehat adalah gradasi merah muda, dengan warna lebih cerah di dekat gigi dan semakin gelap ke bagian bawah. Namun, apabila gusi berwarna lebih pucat, Anda perlu waspada karena mungkin Anda sedang mengalami sakit tertentu yang tidak boleh disepelekan. Kira-kira, apa saja penyebab gusi berwarna pucat ? Berikut penjelasannya.

Penyebab gusi pucat yang baiknya diperiksakan ke dokter

Beberapa penyebab gusi berwarna pucat antara lain:

Iklan dari HonestDocs
Scalling & Polishing 1 Kali Dengan Scaller Ultrasonik Di Klinik Royal Smile Dental

Pembersihan karang gigi untuk seluruh permukaan gigi ( rahang atas dan rahang bawah ), tidak termasuk tindakan medis lainya, tidak ada limit untuk pembelian, paket untuk 1 x kunjungan.

1. Anemia

Anemia adalah salah satu gangguan kesehatan yang terjadi akibat tubuh kekurangan sel darah merah yang kaya akan oksigen. Padahal, oksigen berperan penting untuk menjaga fungsi setiap organ dan jaringan tubuh, termasuk gusi. 

Jika darah tidak mengandung oksigen yang cukup, maka warna darah yang semula merah lambat laun akan lebih pucat. Hal inilah yang membuat bagian dalam kelopak mata bawah tampak pucat, begitu juga dengan gusi.

Selain bagian mata dan gusi pucat, beberapa gejala anemia lainnya adalah:

  • Tubuh merasa mudah lelah
  • Kulit berubah pucat atau bahkan kekuningan
  • Sakit kepala
  • Pusing dan kepala terasa ringan
  • Tangan dan kaki terasa lebih dingin
  • Denyut jantung menjadi tidak teratur
  • Napas menjadi lebih pendek dari biasanya

Sedangkan sejumlah penyebab anemia meliputi: 

Untuk mencegah dan mengatasi anemia, Anda dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan penambah darah berupa sayuran berwarna hijau gelap dengan kandungan zat besi tinggi (contohnya bayam) dan daging. Jika gejalanya tak kunjung berkurang, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan obat penambah darah

Baca Selengkapnya: Makanan Penambah Darah yang Efektif Atasi Anemia

Iklan dari HonestDocs
Scaling And Stain Removal (Pembersihan Karang Gigi Dan Noda Gigi) Dengan Ultrasonic Scaler Dan Polisher Di Airis Dental Clinic

Scaling merupakan prosedur untuk membersihkan dan menghilangkan karang gigi dengan cara melepaskan ikatan antara karang dengan permukaan gigi menggunakan ultrasonic scaler. Stain removal merupakan prosedur untuk menghilangkan noda gigi yang berwarna kuning-kehitaman dengan scaler dan polisher.

2. Leukoplakia

Leukoplakia adalah bercak berwarna putih yang terkadang bercampur merah dan sulit dihilangkan, biasanya muncul di bagian dalam mulut. Kondisi ini membuat warna gusi Anda tampak lebih pucat dari biasanya. 

Para ahli dan tim dokter belum tahu pasti penyebab leukoplakia. Namun, hal ini diduga karena merokok, mengonsumsi minuman alkohol, atau tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik.

Meskipun umumnya dianggap tidak berbahaya, leukoplakia yang berwarna merah bercampur putih bisa menjadi tanda kanker mulut. Untuk itu, Anda harus waspada dan segeralah periksakan diri ke dokter spesialis.

3. Mengalami menopause

Wanita menopause kemungkinan juga dapat mengalami infeksi pada gusi yang disebut dengan menopause gingivostomatitis. Perubahan hormon saat menopause membuat aliran darah pada gusi jadi berkurang, sehingga gusi tampak pucat dari biasanya.

Kondisi ini sebetulnya dapat diatasi dengan terapi hormon. Namun, apabila gingivostomatitis terjadi akibat infeksi jamur, maka dokter biasanya menyarankan krim oles antijamur, misalnya nistatin atau clotrimazole.

Baca Juga: 5 Efek Samping Seksual Pada Wanita Menopause

Iklan dari HonestDocs
Pembersihan Karang Gigi dan Dental Spa 1 Kali di Upstairs Dental Clinic

Pembersihan karang gigi menggunakan alat ultrasonik sehingga permukaan gigi tidak ada yang diasah maupun dirusak. Dental spa dilakukan untuk menutrisi gusi setelah karang gigi telah dibersihkan secara keseluruhan dengan dikumur selama 1 menit.

4. Lichen planus oral

Lichen planus oral merupakan masalah kronis yang menyerang area mulut dalam Anda. Ciri-ciri lichen planus oral adalah terdapat benang putih yang sedikit timbul dan berkembang di membran lendir gusi Anda. 

Untuk memastikannya, dokter biasanya akan melakukan biopsi dengan mengambil sedikit jaringan pada area membran yang terserang. Terdapat jenis Lichen planus oral yang bersifat erosif, dimana akan memicu timbulnya luka terbuka pada area gusi. Namun, kondisi ini dapat diobati menggunakan kortikosteroid topikal atau sistemik.

Sayangnya, belum ada obat-obatan yang efektif mengatasi lichen planus oral ini. Namun, Anda akan disarankan untuk mengatur pola makan dan menjalani pola hidup yang lebih sehat. Mulai dari mengonsumsi makanan yang bergizi, menghindari alkohol dan rokok, serta rutin berolahraga.

Jangan lupa seimbangkan juga dengan istirahat yang cukup supaya tubuh tetap fit dan tidak gampang sakit. Yang tak kalah penting, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut setiap hari.

5. Kurang asupan vitamin K

Vitamin K merupakan nutrisi penting bagi tubuh yang terlibat dalam proses pembekuan darah. Apabila tubuh kekurangan vitamin K, maka pendarahan akan sulit berhenti dan menyebabkan gejala anemia, salah satunya adalah gusi berwarna pucat.

Beberapa gejala kekurangan vitamin K di antaranya adalah :

  • Timbul memar
  • Kulit berwarna pucat
  • Muntah
  • Kejang-kejang
  • Feses berwarna gelap

Nah, sekarang Anda tahu bahwa ada beberapa penyebab gusi pucat yang salah satunya mungkin sedang Anda alami. Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya: 8 Makanan Kaya Vitamin K yang Harus Anda Konsumsi Selama Kehamilan

13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app