Anemia Sembuh Tanpa Kambuh dengan Obat Ini

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 2, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 9 menit
Anemia Sembuh Tanpa Kambuh dengan Obat Ini

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah (eritrosit) kandungan hemoglobin (Hb) di dalam darah berkurang;
  • Ketika seseorang kekurangan sel darah merah dan hemoglobin, sel-sel di dalam tubuhnya tidak dapat berfungsi dengan semestinya karena tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya, penderita akan merasa lemah dan lesu sebagai tanda dari gejala anemia;
  • Beberapa cara mengobati anemia adalah
    • Mengubah pola makan;
    • Menambah asupan zat besi;
    • Meningkatkan asupan vitamin B12;
    • Mengonsumi asam folat;
    • Meningkatkan asupan vitamin C;
    • Mengonsumsi obat-obatan medis;
    • Transplantasi sel induk dan sumsum;
    • Transfusi darah;
    • Operasi;
    • Mengonsumsi obat-obatan alami.
  • Klik untuk membeli obat anemia dan kesehatan darah lainnya melalui HDMall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Pasti kita sering mendengar istilah kurang darah atau anemia yang memiliki gejala berupa lemah, lesu, pucat, dan sering mengantuk. Namun, tahukah Anda sebenarnya anemia dan cara mengobatinya sampai tuntas sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas?

Anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah (eritrosit) kandungan hemoglobin (Hb) di dalam darah berkurang. Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi dan memberi warna merah pada darah yang fungsi utamanya untuk mengikat O2 dan CO2. 

Ketika seseorang kekurangan sel darah merah dan hemoglobin, sel-sel di dalam tubuhnya tidak dapat berfungsi dengan semestinya karena tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya, penderita akan merasa lemah dan lesu sebagai tanda dari gejala anemia.

Ada beberapa jenis anemia dilihat dari penyebab dan mekanisme terjadinya, antara lain: Anemia aplastik, anemia karena perdarahan, diamond blackfan anemia (DBA), anemia cooley, fanconi anemia, anemia defisiensi folat, anemia hemolitik, anemia defisiensi besi, pernicious anemia, anemia sel sabit, dan thalassemia.

Penyebabnya pun terdiri dari tiga alasan utama, yaitu:

  1. Anemia karena kehilangan darah (perdarahan);
  2. Anemia karena produksi sel darah merah yang berkurang atau menurun;
  3. Anemia karena meningkatnya kerusakan sel darah merah.

Mengidentifikasi penyebab anemia sangatlah penting karena akan memudahkan kita untuk mengobatinya hingga tuntas. Bayangkan jika penyebabnya tidak diatasi. Seseorang mungkin diberikan transfusi darah, tetapi kondisinya kembali berulang lagi dan lagi. Duh! Jangan sampai ini terjadi.

Bagaimana cara mengobati anemia?

Pengobatan anemia bergantung pada jenis, penyebab, dan tingkat keparahan kondisinya. Mengobati kurang darah atau anemia dapat dilakukan dengan mengubah pola makan yang salah, menambah asupan zat besi dan vitamin C dan B12, serta mengonsumsi obat kurang darah. Jika sudah parah, pengobatan dapat dilakukan dengan melalui prosedur medis, transfusi, operasi atau pembedahan.

Tujuan dari pengobatan itu sendiri adalah untuk mengurangi tanda-tanda atau gejala, mengatasi penyebab yang mendasarinya, dan mencegah kambuhnya anemia. Berikut beberapa cara mengobati kurang darah atau anemia.

1. Mengubah pola makan dan konsumsi suplemen tambahan

Kekurangan vitamin dan zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan anemia. Kondisi ini bisa saja merupakan akibat diet buruk, penyakit, atau kondisi tertentu. Oleh karena itu, si penderita harus mengubah pola dietnya dan sekaligus mengonsumsi suplemen tambahan vitamin atau zat besi untuk meningkatkan kadar vitamin atau zat besi tersebut di dalam tubuh.

Suplemen vitamin yang umum dikonsumsi untuk penderita kurang darah adalah vitamin B12 dan asam folat. Vitamin C juga diperlukan untuk membantu tubuh memaksimalkan penyerapan zat besi.

2. Menambah asupan zat besi

Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan hemoglobin. Itulah mengapa ketika mengalami kurang darah hal pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan asupan zat besi. 

Umumnya dokter akan menyarankan untuk makan lebih banyak sumber zat besi dari daging merah, seperti daging sapi atau hati sapi, daripada sumber zat besi dari sayuran. Pasalnya, tubuh kita lebih mudah menyerap zat besi dari sumber hewani daripada nabati atau sayuran. 

Meski demikian, Anda sangat dianjurkan untuk tetap mengonsumsi sumber zat besi dari nabati, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan sereal. Selain itu, zat besi juga tersedia dalam bentuk suplemen yang dapat dikombinasikan dengan multivitamin dan mineral lain yang membantu tubuh memaksimalkan penyerapan zat besi. Namun, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen-suplemen atau multivitamin ini.

Baca juga: Sumber Makanan yang Mengandung Zat Besi (Mudah Didapat)

3. Tingkatkan asupan vitamin B12

Mungkin sebagian besar dari kita belum banyak yang tahu bahwa kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia pernisiosa. Nah, untuk mengobati anemia jenis ini, dibutuhkan asupan dari suplemen atau sumber makanan yang kaya akan vitamin B12. Contohnya adalah sereal, daging dan hati sapi, daging unggas dan ikan, telur dan produk susu (seperti yogurt atau keju), dan beberapa olahan makanan lainnya yang diperkaya dengan vitamin B12. Hampir sama dengan zat besi, sebagian besar obat penambah darah juga menyertakan vitamin B12.

4. Konsumsi asam folat

Asam folat adalah bentuk vitamin B kompleks yang larut dalam air dan berfungsi untuk memproduksi DNA hingga membentuk sel darah merah. Asam folat juga sangat penting bagi wanita hamil, karena dapat membantu menghindari anemia dan meningkatkan pertumbuhan janin secara sehat.

Jika Anda ingin menemukan sumber makanan yang kaya akan asam folat, konsumsilah sayuran hijau, hati sapi, telur, kacang-kacangan dan buah-buahan seperti alpukat, pisang, jeruk, dan lainnya. Pada ibu hamil, asam folat merupakan suplemen wajib.

5. Tingkatkan asupan vitamin C

Vitamin C dapat membantu tubuh memaksimalkan penyerapan zat besi. Sumber vitamin C yang baik adalah sayuran dan buah-buahan, terutama buah sitrus (jeruk dan lemon). Buah lainnya yang kaya akan vitamin C adalah jambu biji, buah kiwi, stroberi, dan melon. Jika Anda bertanya sayuran apa yang kaya akan vitamin C, jawabannya adalah brokoli, paprika, tomat, kol, kentang, serta sayuran hijau seperti lobak hijau dan bayam. 

Vitamin C tidak mengatasi anemia secara langsung, melainkan membantu penyerapan zat besi pada saluran cerna. Jadi, jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, tanyakan dulu pada dokter atau apoteker apakah Anda bisa makan buah-buahan citrus atau minum jusnya karena buah-buahan dari golongan ini bisa memengaruhi cara kerja atau kekuatan obat dalam tubuh.

Baca juga: Buah Pilihan yang Mengandung Vitamin C Terbanyak

6. Konsumsi obat-obatan

Jika sudah mengetahui bahwa Anda kekurangan darah, mungkin dokter akan meresepkan beberapa obat-obatan yang dapat membantu tubuh untuk meningkatkan produksi sel darah merah dan mencegah anemia kambuh lagi. Beberapa obat kurang darah yang dimaksud adalah:

  • Antibiotik untuk mengobati infeksi;
  • Hormon untuk mengobati perdarahan menstruasi yang berat pada wanita (remaja atau dewasa);
  • Human erythropoietin alias hormon buatan manusia yang berguna untuk merangsang tubuh agar dapat menghasilkan lebih banyak sel darah merah;
  • Obat untuk mencegah sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel darah merahnya sendiri;
  • Chelation therapy untuk keracunan timah. Terapi khelasi digunakan terutama pada anak-anak, karena anak-anak yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi beresiko tinggi mengalami keracunan timah.

7. Transfusi darah

Transfusi darah adalah prosedur umum yang aman dan digunakan untuk penderita anemia berat. Pada prosedur ini, darah diberikan kepada penderita anemia melalui jalur intravena (IV) di salah satu pembuluh darah. Transfusi darah membutuhkan pencocokan yang ekstra hati-hati antara darah yang disumbangkan dengan darah si penerima atau penderita anemia.

Transfusi darah adalah cara paling instan dan ampuh dalam mengatasi darah rendah atau anemia untuk life support. Namun, pengobatan tetap harus dituntaskan hingga penyebab yang mendasarinya.

8. Transplantasi sel induk arah dan sumsum

Prosedur transplantasi sel induk darah dan sumsum dilakukan dengan mengganti sel induk atau stem cell yang sudah rusak dengan stem cell yang sehat dari orang lain (pendonor). Sel induk yang baru ini kemudian akan ditanam di sumsum tulang dan akan berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

9. Operasi atau pembedahan

Jika Anda mengalami perdarahan serius atau mengancam jiwa yang menyebabkan anemia, pembedahan mungkin diperlukan. Tindakan medis ini biasanya dilakukan pada kasus kanker usus besar atau sakit maag karena kedua penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya kekurangan darah, terlebih jika penyakitnya sudah parah. Untuk itulah perlu dilakukan tindakan operasi atau pembedahan.

Pembedahan juga dilakukan pada kasus pembengkakan limpa. Fungsi limpa dalam organ tubuh manusia cukup penting, di antaranya untuk mengeluarkan dan menghancurkan sel darah yang sudah tua dan rusak serta mencegah infeksi dengan menghasilkan sel-sel darah putih (limfosit). Namun, tahukah Anda organ kecil yang terletak tepat di bawah tulang rusuk sebelah kiri ini sangat sensitif dan mudah mengalami kerusakan? Jika limpa membengkak, penderitanya dapat mengalami anemia. 

Obat alami anemia

Jika Anda merasakan gejala-gejala kurang darah seperti mudah lelah, tampak pucat, pusing, dan sakit kepala, langkah pertama yang dapat Anda lakukan ialah dengan mengonsumsi obat penambah darah atau obat-obatan alami yang kaya akan zat besi dan vitamin C.

Untungnya, ada banyak bahan alami yang dapat mengobati anemia. Jika Anda memilih pengobatan alami kuncinya sabar, jangan berekspektasi dalam sehari dua hari anemia Anda sudah bisa teratasi. 

Obat kurang darah alami boleh diandalkan ketika gejala anemia masih ringan. Untuk gejala yang berat, hendaknya segera berobat ke dokter. Konsultasikan juga apakah boleh menggunakan bahan alami berikut sebagai kombinasi pengobatan yang diberikan dokter.

1. Buah bit

Buah bit dapat menjadi obat kurang darah atau anemia, terutama bagi Anda yang menderita anemia akibat kekurangan zat besi alias jenis anemia yang paling umum. Buah yang satu ini memiliki kandungan zat besi yang tinggi, kaya akan serat, kalsium, potassium, belerang, dan vitamin.

Selain dapat memberi nutrisi bagi tubuh, buah bit dapat membantu membersihkan tubuh dan memasok lebih banyak oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, sel darah merah pun akan meningkat pula. 

Anda dapat mengolah buah bit sebagai salad yang dipadukan dengan sayuran atau buah lainnya. Selain itu, Anda dapat menjadikannya sebagai jus yang dapat dipadukan dengan wortel. Cukup cuci bersih buah bit tanpa mengupas kulitnya. Makanlah buah bit ini bersama kulitnya jika ingin mendapatkan nilai gizi yang maksimal.

2. Bayam

Diet kaya sayuran berdaun hijau seperti bayam merupakan salah satu cara terbaik untuk mengobati kurang darah. Betapa tidak, bayam kaya akan zat besi serta vitamin B12 dan asam folat. Seluruh nutrisi ini menjadi modal penting untuk penguat energi yang dibutuhkan tubuh untuk pulih dari anemia.

Untuk merasakan khasiatnya, Anda cukup memasak bayam menjadi sayuran bening seperti pada umumnya. Anda juga bisa menjadikan bayam sebagai jus segar yang dicampurkan dengan dua sendok madu. Minumlah dengan rutin sekali sehari, setidaknya selama sebulan penuh.

Catat ini baik-baik: Satu setengah cangkir bayam menyediakan hampir 35 persen nilai harian zat besi dan 33 persen nilai harian asam folat yang Anda butuhkan.

3. Delima

Delima dijuluki “super fruit” oleh para peneliti ilmiah. Julukan itu wajar jika melihat manfaatnya yang begitu banyak. Salah satu manfaat  buah delima adalah khasiatnya sebagai obat anemia.

Delima kaya zat besi, kalsium, dan magnesium. Kandungan vitamin C delima juga melimpah. Toh, vitamin C berfungsi untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Dengan rutin mengonsumsi buah ini, kadar sel darah merah dan hemoglobin akan meningkat.

Anda dapat mengonsumsi delima secara langsung atau mengolahnya menjadi jus yang dipadukan dengan satu sendok teh bubuk kayu manis dan dua sendok teh madu yang dapat diminum rutin setiap hari sebagai teman sarapan.

4. Biji wijen

Biji wijen juga bagus untuk mengobati kurang darah atau anemia karena kandungan zat besinya yang tinggi. Tahukah Anda dari sepertiga biji wijen ternyata menyediakan hampir 30 persen kebutuhan zat besi harian? Cukup tinggi, bukan?

Ada beberapa cara mengolah biji wijen untuk mendapatkan khasiatnya:

  • Pertama: Rendam dua sendok makan biji wijen hitam dalam air selama dua sampai tiga jam. Saring airnya, kemudian haluskan biji wijen yang telah direndam tadi sampai berbentuk pasta. Campurkan satu sendok makan madu ke dalam pasta biji wijen ini. Aduk rata dan Anda dapat mengonsumsinya dua kali sehari.
  • Kedua: Rendam satu sendok teh biji wijen hitam dalam air hangat selama dua jam. Haluskan atau giling biji wijen tersebut sampai menjadi pasta, kemudian peras dan saring untuk mendapatkan emulsinya. Campur emulsi tersebut ke dalam secangkir susu hangat, tambahkan madu, dan minumlah sekali sehari.

5. Kurma

Jika Anda menginginkan obat kurang darah yang alami, kurma salah satunya. Tahukah Anda buah yang identik dengan bulan Ramadan ini merupakan sumber zat besi dan vitamin C yang berperan penting dalam penyerapan zat besi tubuh?

Untuk merasakan khasiat kurma, Anda cukup dengan memakannya langsung seperti biasa. Bila mau, Anda bisa merendam dua kurma atau lebih ke dalam secangkir susu semalaman. Kemudian keesokan paginya ketika perut masih kosong, makanlah kurma tersebut dibarengi dengan minum susu hangat.

6. Apel

Apel kaya akan berbagai nutrisi termasuk zat besi dan telah banyak digunakan untuk membantu mengobati kurang darah atau anemia. Setidaknya, makanlah satu apel setiap harinya. Jangan mengupas kulitnya, ya. Kulit apel mengandung manfaat yang luar biasa! 

Anda juga bisa mengolah apel menjadi jus segar yang dicampurkan dengan buah bit dan sedikit madu. Minumlah jus ini dua kali sehari.

7. Pisang

Tingginya zat besi yang terkandung dalam buah pisang dapat merangsang produksi hemoglobin dan banyak enzim lainnya yang penting untuk pembentukan sel darah merah. Pisang juga merupakan sumber magnesium yang baik dan membantu sintesis hemoglobin. Jadi, buah ini sangat cocok untuk dikonsumsi sebagai obat kurang darah yang alami.

Rutinlah makan pisang setiap harinya, setidaknya 2 buah pisang sehari untuk mengobati kurang darah. Konsumsi langsung, ya,  jangan digoreng.

8. Kismis hitam

Kismis hitam memiliki konsentrasi besi dan vitamin C yang tinggi. Inilah alasan yang menjadikannya sebagai obat kurang darah atau anemia yang sangat efektif. Vitamin C meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi serta meningkatkan sel darah merah dan hemoglobin.

Untuk merasakan khasiat kismis hitam sebagai obat kurang darah alami, rendamlah sepuluh atau lebih kismis hitam kering dalam air semalaman. Keesokan paginya, keluarkan dari air dan buang bijinya. Makanlah setiap hari sebelum sarapan selama beberapa minggu.

Pada intinya, Anda harus makan makanan yang tinggi zat besi, vitamin C dan B12 untuk mengobati anemia. Biasakan juga mandi air dingin dua kali sehari untuk memperbaiki sirkulasi darah dan paparkan tubuh Anda ke sinar matahari pagi selama 10 menit setiap harinya. 

Sertakan lebih banyak buah dan sayuran segar dalam menu makanan Anda. Pastinya, berolahragalah secara teratur dan sertakan beberapa latihan kekuatan untuk meningkatkan massa otot dan melawan kelelahan.

Baca juga: 16 Buah Penambah Darah bagi Penderita Anemia


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Anemia: Causes, symptoms, and treatments. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/158800.php)
Anemia: Causes, Symptoms, Diagnosis, Treatments. WebMD. (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-anemia-basics)
List of Anemia Medications (53 Compared). Drugs.com. (https://www.drugs.com/condition/anemia.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app