Ceftazidime: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 6, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Waktu baca: 4 menit

Ceftazidime adalah salah satu jenis antibiotik yang dipatenkan pada tahun 1978 dan mulai dijual bebas pada tahun 1984. 

Ceftazidime merupakan antibiotik Cephalosporin semisintetik yang bersifat bakterisidal artinya Ia bekerja dengan membunuh bakteri. Mekanisme kerja Ceftazidime sebagai antibakteri adalah dengan menghambat enzym yang bertanggung jawab terhadap pembentukan dinding sel bakteri tersebut. 

Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme dalam range/spektrum yang luas, termasuk bakteri yang resisten (kebal) terhadap antibiotik yang sering digunakan secara luas seperti Gentamicin dan antibiotik golongan Aminoglikosid lainnya. 

Selain itu Ceftazidime sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase. Beta-laktamase adalah enzim yang dihasilkan oleh bakteri untuk menghancurkan antibiotik sehingga antibiotik tidak dapat bekerja.  Ceftazidime juga aktif terhadap beberapa bakteri yang resisten terhadap antibiotik Ampisilin dan antibiotik golongan Cephalosporin lainnya

Antibiotik Ceftazidime injeksi tidak akan berfungsi untuk menghadapi pilek, flu, atau infeksi akibat virus. Menggunakan antibiotik ketika tidak diperlukan akan meningkatkan risiko terkena infeksi yang nantinya tidak mempan terhadap pengobatan antibiotik.

Injeksi Ceftazidime juga kadang-kadang digunakan untuk mengobati pasien yang demam dan berisiko tinggi untuk infeksi karena mereka memiliki jumlah sel darah putih yang rendah, melioidosis (infeksi serius yang sering terjadi di tempat dengan iklim tropis), infeksi luka tertentu , dan keracunan makanan

Bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko menggunakan obat ini sesuai dengan kondisi Anda.

Mengenai Ceftazidime

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Serbuk yang dilarutkan untuk disuntikkan

Kandungan:

Antibiotik 

Manfaat Ceftazidime

Ceftazidime termasuk ke dalam kelas obat yang disebut antibiotik Cephalosporin.

Ceftazidime digunakan untuk mengobati infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri termasuk pneumonia (paru paru basah) dan infeksi saluran pernapasan bawah (paru-paru), meningitis, infeksi otak, saraf tulang belakang, perut, kulit, darah, tulang, persendian, saluran kelamin perempuan, dan infeksi saluran kemih

Beberapa jenis bakteri yang dapat diobati menggunakan ceftazidime ketika menimbulkan infeksi, yaitu:

  • Citrobacter sp. 
  • Clostridium sp. 
  • Enterobacter sp. 
  • Staphylococcus aureus. 
  • Streptococcus pneumoniae. 
  • Neisseria mentingitidis.

Dosis dan penggunaan Ceftazidime              

Berikut adalah pemberian dosis ceftazidime yang sering diberikan:

Meningitis bakteri dan pneumonia:

Dewasa: 2 gram, tiap 8 jam sekali.
Anak-anak kurang dari 40 kg: 150 mg/kgBB, dibagi menjadi 3 kali pemberian, dengan dosis maksimum 6 gram per hari.
Lansia diatas 80 tahun: Dosis maksimum 3 gram per hari.

Infeksi sendi dan tulang, infeksi organ dalam perut, dan infeksi kulit:

Dewasa: 1-2 gram, tiap 8 jam sekali.
Anak-anak kurang dari 40 kg: 100-150 mg/kgBB, dibagi menjadi 3 kali pemberian, dengan dosis maksimum 6 gram per hari.
Lansia diatas 80 tahun: Dosis maksimum 3 gram per hari.

Infeksi saluran kemih:

Dewasa: 1-2 gram, tiap 8-12 jam sekali.
Anak-anak kurang dari 40 kg: 100-150 mg/kgBB, dibagi menjadi 3 kali pemberian, dengan dosis maksimum 6 gram per hari
Lansia diatas 80 tahun: Dosis maksimum 3 gram per hari

Efek Samping apa saja yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan Ceftazidime?

Beberapa efek samping yang serius bisa saja terjadi. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera beritahukan perawat atau dokter untuk menghentikan penggunaan Ceftazidime untuk  mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

  • Tinja berair atau berdarah, kram perut, atau demam selama perawatan atau hingga dua bulan atau lebih setelah menghentikan pengobatan
  • Pembengkakan wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata
  • Kesulitan menelan atau bernapas
  • Suara serak
  • Ruam
  • Gatal
  • Kulit yang mengelupas, melepuh
  • Kejang
  • Kembalinya demam, sakit tenggorokan, menggigil, atau tanda-tanda infeksi lainnya
  • Injeksi ceftazidime dapat menyebabkan efek samping selain efek samping di atas. 

Hubungi dokter Anda jika Anda memiliki masalah yang tidak biasa saat menggunakan obat ini.

Interaksi Ceftazidime

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk:

  • Bila dikonsumsi dengan obat antibiotik golongan aminoglikosida dapat menimbulkan efek gangguan ginjal. 
  • Bila digunakan setelah vaksin BCG atau tifus dapat menurunkan efektivitas obat ceftizidime. 
  • Bila dikonsumsi dengan warfarin dapat meningkatkan efek pendarahan. 

Perhatian

Ceftazidime adalah antibiotik yang boleh digunakan dengan resep dokter. Oleh karena itu, saat dokter akan meresepkan Ceftazidime untuk anda, ada baiknya jika anda memberikan informasi yang mungkin dapat membantu dokter dan diri anda sendiri agar mendapatkan perawatan yang optimal. 

Beri tahu dokter dan apoteker Anda jika Anda alergi terhadap ceftazidime, antibiotik sefalosporin lainnya seperti cefaclor, cefadroxil, cefazolin (Ancef, Kefzol), cefdinir, cefditoren (Spectracef), cefepime (Maxipime), cefixime (Suprax), cefotaxime (Claforan), cefotetan, cefoxitin (Mefoxin), cefpodoxime, cefprozil, ceftaroline (Teflaro), ceftibuten (Cedax), ceftriaxone (Rocephin), cefuroxime (Zinacef), dan cephalexin (Keflex); antibiotik penicillin; atau obat lain apa pun.

Beri tahu dokter dan apoteker Anda apakah Anda sedang menjalani pengobatan lain seperti mengkonsumsi vitamin, suplemen nutrisi, dan produk herbal yang Anda konsumsi atau akan Anda konsumsi. 

Dokter Anda mungkin perlu mengubah dosis obat Anda atau memantau Anda dengan lebih ketat agar tidak terjadi efek samping yang tidak diinginkan.

Beri tahu dokter Anda jika Anda baru saja menjalani operasi atau trauma; atau pernah atau pernah menderita diabetes; kanker; gagal jantung; penyakit gastrointestinal (GI; mempengaruhi perut atau usus), terutama kolitis (kondisi yang menyebabkan pembengkakan di lapisan usus besar [usus besar]); atau penyakit hati atau ginjal.

Anda harus tahu bahwa injeksi Ceftazidime mengurangi efektivitas beberapa kontrasepsi oral ('pil KB). Oleh karena itu Anda perlu memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi Anda saat menjalani pengobatan menggunakan Ceftazidime.

Beri tahu dokter Anda jika Anda hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Jika Anda hamil saat mendapatkan suntikan Ceftazidime, segera hubungi dokter Anda.


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Fortaz, Tazicef (ceftazidime) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/fortaz-tazicef-ceftazidime-342507)
Ceftazidime Dosage Guide with Precautions. Drugs.com. (https://www.drugs.com/dosage/ceftazidime.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app