Zolastin Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Sep 10, 2019 Waktu baca: 5 menit

Zolastin Tablet adalah obat yang digunakan sebagai obat penenang, anti konvulsan, dan relaksan otot. Zolastin Tablet mengandung alprazolam, obat yang termasuk golongan benzodiazepine.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Zolastin Tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

pabrik

Gracia pharmindo

golongan

Harus dengan resep dokter

kemasan

Zolastin Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Dos 3 x 10 tablet 0.5 mg
  • Dos 3 x 10 tablet 1 mg

kandungan

tiap kemasan Zolastin Tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • Alprazolam 0.5 mg / tablet
  • Alprazolam 1 mg / tablet

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Alprazolam adalah obat yang digunakan sebagai obat penenang, anti konvulsan, dan relaksan otot. Obat ini biasanya digunakan dalam situasi seperti panik, cemas, kejang otot, dan sulit tidur, yang digunakan hanya dalam terapi jangka pendek. Obat ini termasuk obat golongan benzodiazepine yang bekerja dengan cara meningkatkan efek dari neurotransmitter gamma-Aminobutyric acid (GABA).

Indikasi

Berikut ini adalah beberapa kegunaan Zolastin Tablet (alprazolam) :

  • Zolastin Tablet (alprazolam) banyak digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan.
  • Zolastin Tablet (alprazolam) juga diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek pada gangguan panik, dengan atau tanpa agoraphobia. Namun, obat ini tidak lagi menjadi pilihan utama, karena obat-obat golongan selective serotonin reuptake inhibitor biasanya lebih diutamakan. Di beberapa negara seperti Australia, obat ini tidak lagi dianjurkan untuk pengobatan gangguan panik karena kekhawatiran mengenai toleransi, ketergantungan dan penyalahgunaan.
  • Dapat digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi.

Kontra indikasi

  • Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada alprazolam atau obat golongan benzodiazepine lainnya.
  • Hindari penggunaan obat ini pada orang-orang yang memiliki kondisi berikut : myasthenia gravis, insufisiensi pernapasan berat, insufisiensi hati berat, insufisiensi ginjal berat, insufisiensi pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik, serangan asma akut, sleep apnea sindrom, dan gangguan kepribadian borderline (dapat menyebabkan bunuh diri dan kehilangan kontrol).
  • Obat ini kontraindikasi untuk penderita glaukoma sudut sempit akut.
  • Hindari menggunakan obat ini untuk wanita hamil terutama pada  trimester pertama atau ibu menyusui.
  • Sebaiknya tidak dikombinasikan dengan ketoconazole dan itraconazole, karena obat-obat ini secara signifikan mengganggu metabolisme oksidatif yang dimediasi oleh sitokrom P450 3A (CYP3A). Selengkapnya lihat pada interaksi obat.

Efek samping Zolastin Tablet

Berikut adalah beberapa efek samping Zolastin Tablet (alprazolam) :

  • Efek samping yang umum adalah mengantuk, kesulitan koordinasi, kelelahan, kelemahan otot, ataksia, dan kepala terasa ringan.
  • Efek samping yang lebih jarang misalnya nyeri kepala, vertigo, perubahan salivasi, gangguan saluran cerna, ruam kulit, dan gangguan penglihatan.
  • Efek samping yang lebih serius, tetapi kejadiannya relatif jarang  misalnya depresi pernapasan, ketergantungan, gangguan mental, amnesia, kebingungan, kelainan darah dan sakit kuning, retensi urin, dan hipotensi.
  • Efek samping paradoks dapat terjadi, termasuk kegelisahan, lekas marah, kegembiraan, memburuknya kejang, insomnia, kram otot, perubahan libido, dan dalam beberapa kasus, kemarahan dan kekerasan. Efek samping ini lebih mungkin terjadi pada anak-anak, orang tua, dan individu dengan riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol dan atau agresi.
  • Obat ini meningkatkan risiko kejang jika digunakan terlalu sering pada pasien pengidap epilepsi.
  • Penggunaan Zolastin Tablet (alprazolam) secara jangka panjang dapat mengakibatkan toleransi, ketergantungan, dan gejala putus obat pada pengurangan dosis.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan Zolastin Tablet (alprazolam) adalah sebagai berikut :

  • Pemakaian obat harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi karena bisa berakibat fatal.
  • Zolastin Tablet (alprazolam) menyebabkan pusing dan mengantuk, jangan mengemudi, menyalakan mesin, atau mengerjakan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi tinggi saat menggunakan obat ini.
  • Berikan dengan hati-hati untuk pasien lanjut usia. Kurangi dosis jika diperlukan.
  • Jangan menggunakan obat ini dalam jangka panjang karena bisa menyebabkan ketergantungan. Potensi ketergantungan meningkat pada pasien dengan riwayat penyalahgunaan alkohol atau narkoba.
  • Dosis yang lebih rendah direkomendasikan untuk pasien dengan insufisiensi pernapasan kronis, karena risiko depresi pernapasan.
  • Penghentian pemakaian obat secara mendadak setelah penggunaan jangka panjang berpotensi berbahaya.
  • Dianjurkan untuk menggunakan dosis terbatas pada dosis efektif terkecil untuk menghalangi perkembangan ataksia atau oversedation yang mungkin terjadi terutama pada pasien usia lanjut atau lemah.
  • Alprazolam masuk ke dalam air susu ibu (ASI). Jangan menggunakan obat ini selama menyusui. Obat-obat golongan benzodiazepine yang digunakan oleh untuk ibu menyusui telah dilaporkan menyebabkan bayi mereka menjadi lesu dan menurunkan berat badan.
  • Reaksi kejiwaan dan paradoks diketahui bisa terjadi akibat penggunaan obat-obat golongan benzodiazepine (lihat Efek samping). Jika hal ini terjadi, penggunaan obat harus dihentikan. Efek samping ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang tua.

Penggunaan obat Zolastin Tablet untuk ibu hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan alprazolam kedalam kategori D dengan penjelasan sebagai berikut :

Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun  studi terhadap manusia. namun jika benefit yang diperoleh dipandang lebih tinggi dari resiko yang mungkin terjadi, obat ini bisa diberikan.

Seperti obat golongan benzodiazepine lainnya, alprazolam bersifat lipofilik dan cepat menembus membran, sehingga dapat menyeberang ke plasenta dengan serapan obat yang signifikan. Penggunaan pada akhir kehamilan, apalagi dengan dosis tinggi, bisa mengakibatkan sindrom bayi floppy, hipotonia, keengganan untuk mengisap, sianosis, hipotermia, dan depresi pernafasan moderat.Peningkatan risiko cacat bawaan dan kelainan perkembangan lain yang terkait dengan penggunaan obat golongan benzodiazepine selama kehamilan juga telah dilaporkan.

interaksi obat

Berikut adalah interaksi obat yang mengandung alprazolam termasuk Zolastin Tablet dengan obat-obat lain :

  • Alprazolam dimetabolisme oleh sitokrom P450 3A (CYP3A). Penggunaan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 seperti cimetidine, erythromycin, norfluoxetine, fluvoxamine, itraconazole, ketoconazole, nefazodone, propoxyphene, dan ritonavir menghambat clearance hepatik dari alprazolam. Hal ini mengakibatkan terjadinya akumulasi sehingga terjadi peningkatan efek farmakologis alprazolam secara signifikan.
  • Alprazolam dapat menyebakan peningkatan kadar plasma imipramine dan desipramine.
  • Kontrasepsi oral mengurangi clearance alprazolam, sehingga kadar plasmanya meningkat dan bisa terjadi akumulasi. Hal ini menyebabkan potensi terjadinya efek samping yang merugikan.
  • Alkohol dan obat-obat golongan benzodiazepine memiliki efek sinergis satu sama lain. Penggunaan secara bersamaan dengan alkohol dapat menyebabkan sedasi berat, perubahan perilaku, dan keracunan.
  • Kombinasi dengan ramuan akar kava-kava dapat mengakibatkan perkembangan keadaan semi-koma.
  • Hypericum menurunkan kadar plasma alprazolam sehingga mengurangi efek terapeutiknya.
  • Dapat meningkatkan kadar obat digoxin dalam darah jika digunakan bersamaan.
  • Dapat mengakibatkan ketergantungan apabila digunakan bersamaan dengan obat sedatif hipnotik (central nervous system depressant).

Dosis Zolastin Tablet

Zolastin Tablet (alprazolam) diberikan dengan dosis sebagai berikut :

  • Dewasa : 0.25 – 0.5 mg, 3 x sehari. Dosis dapat ditingkatkan dengan interval 3-4 hari. Dosis maksimal 4 mg dalam dosis terbagi.
  • Lanjut usia, pasien debil : 0.25 mg, 2-3 x sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap.
  • Anak : tidak dianjurkan.

Terkait

  • merk-merk obat dengan kandungan zat aktif alprazolam
  • Obat yang termasuk golongan benzodiazepine

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Zolastin Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app