Waspada, 3 Penyakit Ini Mengintai Saat Banjir Melanda

Dipublish tanggal: Nov 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Waspada, 3 Penyakit Ini Mengintai Saat Banjir Melanda

Banjir adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya menganggu aktivitas sehari-hari, bencana ini juga dapat membawa berbagai penyakit yang mengintai penduduk setempat. Terlebih apabila air banjir yang meluap ke jalanan penuh dengan sampah dan kotoran. Hal ini akan membuat berbagai penyakit lebih mudah menyebar. Lalu, apa saja penyakit akibat banjir yang perlu diwaspadai sejak dini? Berikut ulasan lengkapnya.

Penyakit akibat banjir yang paling sering terjadi

Pergantian cuaca dari musim kemarau ke musim hujan (pancaroba) memang sering kali membuat pertahanan tubuh kita melemah. Banyak orang yang mengalami sakit kepala, flu, dan demam saat musim transisi ini. Terlebih apabila musim hujan disertai dengan bencana banjir, maka akan lebih banyak penyakit yang mengintai.

Berbagai penyakit akibat banjir yang perlu diwaspadai antara lain:

1. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit akibat banjir yang paling sering terjadi. Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira, biasanya ditularkan dari hewan-hewan seperti tikus, anjing, babi, dan sapi.

Orang yang terkena genangan banjir akan lebih rentan terkena leptospirosis. Pasalnya, genangan air banjir mungkin saja telah tercemar dari urine hewan-hewan penyebar bakteri Leptospira.

Dibandingkan hewan lainnya, tikus merupakan hewan yang paling sering menyebabkan leptospirosis. Hal ini karena tikus lebih identik dengan tempat kotor, sehingga saat tikus membuang urine dan terbawa banjir, maka bakteri yang dibawanya akan lebih mudah menginfeksi tubuh manusia.

Gejala penyakit leptospirosis meliputi sakit kepala, flu ringan, badan menggigil, serta nyeri otot. Terkadang juga muncul ruam kekuningan pada kulit akibat penyakit ini.

Apabila dibiarkan dan terus berkembang, maka penyakit leptospirosis bisa jadi berbahaya. Infeksi bakteri Leptospira dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ penting seperti ginjal, paru-paru, hati, serta otak. 

Baca Selengkapnya: Apakah Penyakit Leptospirosis Itu?

2. Demam berdarah 

Dibandingkan saat musim panas, nyamuk ternyata lebih mudah berkembang biak saat musim hujan tiba. Maka tak heran jika demam berdarah menjadi salah satu penyakit akibat banjir yang juga sering terjadi.

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Di Indonesia sendiri, kasus penyakit demam berdarah cukup banyak dan bahkan tidak sedikit yang sampai menyebabkan kematian. 

Sejumlah gejala DBD antara lain demam tinggi, nyeri di belakang mata, ruam kulit, muntah-muntah, serta mengalami nyeri di otot dan tulang. Penyakit ini memiliki beberapa fase, salah satunya adalah fase kritis yang terjadi 48 jam setelah munculnya gejala awal demam dengue. 

Baca Selengakpnya: Sering Tertukar, Ini Bedanya Gejala Tipes dan DBD

Jika Anda mengalami gejala demam berdarah tersebut, segera konsultasikan ke dokter. Kondisi ini perlu ditangani dengan cepat dan tepat agar tidak mengancam nyawa.

3. Diare

Diare juga termasuk salah satu penyakit yang dapat ditularkan lewat air, meskipun sebenarnya penyakit ini bisa saja terjadi di luar musim penghujan. Kondisi air dan sanitasi yang kotor dapat membawa bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan

Berbagai tanda dan gejala diare meliputi tinja yang menjadi lebih encer, sering ingin buang air besar, perut kembung, hingga kram perut. Diare tidak boleh dibiarkan terus-menerus, karena dapat menyebabkan penurunan berat badan dan dehidrasi.

Masih ada banyak penyakit lainnya yang bisa muncul saat bajir. Untuk itu, Anda harus lebih ekstra menjaga kesehatan saat musim hujan, terutama saat banjir melanda.

Berikut ini berbagai cara menjaga kesehatan saat musim hujan dan banjir, antara lain:

  • Pastikan air yang Anda konsumsi dalam kondisi bersih. Sebaiknya rebus air terlebih dahulu sebelum diminum agar lebih higienis. 
  • Pastikan untuk selalu cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan, pergi ke toilet, atau dari luar rumah.
  • Pastikan semua bahan makanan sudah dibersihkan sebelum dimasak.
  • Usahakan untuk tidak bersentuhan langsung dengan air banjir.
  • Gunakan obat penangkal nyamuk, mulai dari losion anti nyamuk, pakai kelambu, hingga melakukan 3M plus.

Jangan tunggu sampai banjir baru Anda melakukan hal-hal tersebut. Hindari membuang sampah sembarangan untuk mencegah banjir di wilayah Anda. Ingat, kebersihan dan kesehatan tetap menjadi hal yang utama.

Baca Juga: Awas! 6 Penyakit yang Sering Menyerang Saat Musim Hujan


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Symptoms & Causes of Diarrhea. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). (Accessed via: https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/diarrhea/symptoms-causes)
Diarrhea Causes, Medicine, Treatment, Home Remedies. MedicineNet. (Accessed via: https://www.medicinenet.com/diarrhea/article.htm)
Diarrhea: Causes, Symptoms and Diagnosis. Healthline. (Accessed via: https://www.healthline.com/health/diarrhea)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app