7 Penyakit Akibat Banjir dan Musim Hujan yang Perlu Diwaspadai

Dipublish tanggal: Apr 29, 2019 Update terakhir: Nov 24, 2021 Waktu baca: 4 menit
7 Penyakit Akibat Banjir dan Musim Hujan yang Perlu Diwaspadai

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Memasuki musim hujan dengan curah hujan yang tinggi akan berisiko menyebabakan banjir dan berefek pada peningkatan macam penyakit;
  • Penyakit kulit menjadi salah satu masalah utama yang sering terjadi ketika banjir dan biasanya disebabkan oleh infeksi dan alergi;
  • Gangguan pencernaan seperti diare dan tipes (demam tifoid) juga menjadi penyakit akibat banjir yang perlu diwaspadai;
  • Cegah penyakit akibat banjir dengan menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan, termasuk cuci tangan dengan air bersih dan sabun;
  • Klik untuk membeli suplemen multivitamin atau produk antiseptik secara online melalui HDmall. Gratis ongkir ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Akibat curah hujan yang tinggi, beberapa wilayah di Indonesia berisiko terdampak bencana alam terutama banjir. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu melakukan pencegahan dan penanganan terutama di saat memasuki musim hujan. Perlu diwaspadai juga, efek banjir seringkali menimbulkan masalah kesehatan sehingga perlu diperhatikan kemungkinan bahaya penyakit yang timbul akibat banjir.

Banjir sendiri kerap kali terjadi dan merupakan bencana yang sering timbul ketika musim hujan tiba. Penyakit akibat banjir biasanya ditularkan melalui air yang kotor karena mengandung banyak bakteri, virus, limbah, dan parasit. Nah, hal itulah yang berisiko tinggi menjadi penyebab penyakit, terutama ketika masuk melalui mulut, mata, serta luka yang ada di kulit.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Jika terjadi banjir dan daya tahan tubuh sedang menurun, maka penyakit akan jadi lebih mudah menyerang. Kondisi ini juga lebih rentan terjadi terutama pada anak-anak dan orang tua sehingga diperlukan pencegahan sesegera mungkin.

7 penyakit akibat banjir yang perlu diwaspadai

1. Penyakit kulit

Penyakit kulit menjadi salah satu masalah utama yang sering terjadi ketika banjir. Infeksi dan alergi akibat air banjir, terutamanya bakteri jenis E. Coli dapat menyebabkan timbulnya penyakit kulit terutama karena kurang kebersihan. 

Penyakit kulit akibat banjir yang sering terjadi adalah gatal-gatal, infeksi jamur, dermatitis alergi, folikulitis (peradangan pada folikel rambut), serta kutu air.

Baca juga: Obat Gatal Kulit Paling Ampuh

2. Gangguan pencernaan (Diare)

Diare dan gangguan pencernaan merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi akibat banjir. Hal itu dapat terjadi karena sanitasi yang buruk dan konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi air banjir. 

Selain itu, masyarakat yang kebanjiran umumnya akan menempati tempat pengungsian dengan fasilitas dan sarana air bersih sangat terbatas sehingga menyebabkan penyakit diare atau gangguan pencernaan lainnya mudah menular dengan cepat.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Pada penderita diare akan mengalami gejala seperti demam, darah pada tinja, perut kembung, kram perut, frekuensi buang air besar semakin sering, serta terjadinya dehidrasi dan penurunan berat badan.

3. Demam berdarah & malaria

Penyakit yang timbul akibat banjir lainnya juga seringkali berasal dari nyamuk, seperti penyakit demam berdarah maupun malaria. 

Hal ini terjadi karena menumpuknya benda-benda bekas genangan air untuk beberapa waktu sehingga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk-nyamuk sumber penyakit tersebut. 

Dengan semakin meningkatkanya jumlah nyamuk yang merupakan sumber penyakit, maka risiko penularan penyakit juga semakin meningkat.

Gejala demam berdarah dapat berupa demam tinggi, mual, muntah, ruam kulit, serta nyeri otot dan tulang. Sedangkan gejala malaria biasanya berupa demam, menggigil, serta kelelahan. Jika tidak diobati, malaria dapat mengganggu pasokan darah ke organ vital dan berbahaya bagi tubuh.

Baca juga: Mengenal Gejala DBD sampai Cara Mengobati Demam Berdarah

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

4. Infeksi saluran pernapasan (ISPA)

Infeksi saluran pernapasan (ISPA) merupakan infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru, yang menimbulkan tanda-tanda seperti batuk dan demam, sesak napas, serta nyeri dada. 

Infeksi saluran pernapasan (ISPA) termasuk salah satu penyakit akibat banjir yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang dapat menular melalui air ludah, darah, bersin, maupun udara. 

Anda dapat mengatasi terjadinya infeksi saluran pernapasan (ISPA) dengan tidak meludah sembarangan, menutup mulut saat batuk atau bersin, banyak istirahat, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

5. Leptospirosis

Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira yang ditularkan melalui hewan, di antaranya oleh tikus, anjing, sapi, melalui kotoran dan air kencingnya yang bercampur dengan air banjir tersebut. 

Salah satu penyakit akibat banjir ini cukup membahayakan terutama bagi mereka yang memiliki luka pada kulit yang masih terbuka karena pada saat terendam air akan tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira tersebut.

Gejala leptospirosis biasanya berupa flu ringan, seperti menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot. Selain itu, muntah, ruam pada kulit, mata merah, hingga kulit menjadi kuning pun dapat muncul.

Jika gejala tersebut dibiarkan dapat berbahaya bagi penderitanya karena infeksi leptospirosis dapat menyebabkan pendarahan pada tubuh dan kegagalan pada beberapa organ seperti otak, ginjal, paru-paru, dan hati. Bahkan leptospirosis dapat bertambah parah dan menyebabkan timbulnya penyakit lanjutan, yakni penyakit Weil (gagal ginjal, kerusakan hati, gangguan pernapasan, meningitis, gagal jantung) hingga kematian.

6. Tipes (Demam Tifoid)

Tipes atau demam tifoid berbeda dengan tifus. Pada saat musim hujan dan banjir, penyakit tipes merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup umum terjadi. Tipes dapat terjadi akibat infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Bakteri itu menular dengan mudah melalui air dan makanan yang tercemar air banjir. 

Gejala tipes atau demam tifoid yang menjadi salah satu macam penyakit akibat banjir biasanya ditandai dengan sakit kepala, mual, demam terus menrus, kehilangan nafsu makan, maupun diare.

7. Hepatitis

Hepatitis merupakan peradangan pada hati yang ternyata tidak hanya ditularkan karena penggunaan obat dan alkohol, tetapi dapat timbul dan ditularkan melalui infeksi virus berupa makanan atau air yang terkontaminasi akibat banjir.

Jenis hepatitis yang sering terjadi akibat banjir adalah hepatitis A dan E yang terjadi akibat tinja yang terinfeksi dan ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 

Jika mengalami hepatitis jenis itu umumnya berlangsung dalam waktu singkat dan akan sembuh dengan sendirinya, tetapi untuk mempercepat pemulihan Anda perlu melakukan istirahat total, mengonsumsi banyak cairan dan nutrisi yang cukup, serta menghindari alkohol untuk menangani hepatitis.

Baca juga: 5 Jenis Hepatitis Berdasarkan Penyebab dan Cara Pengobatan

Pencegahan penyakit akibat banjir

Akibat curah hujan yang tinggi dan aliran air yang tidak baik, risiko terjadinya banjir tentu sangat tinggi. Efek banjir tersebut juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit berbahaya. Maka dari itu untuk membantu mencegah munculnya penyakit akibat banjir serta menjaga kesehatan terutama pasca banjir, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sesering mungkin
  • Minum air putih yang steril, baik dalam kemasan atau dengan cara merebusnya terlebih dahulu
  • Mencuci semua bahan makanan dengan air bersih. Hindari makanan yang mungkin saja telah terkontaminasi air banjir
  • Membersihkan semua pakaian, peralatan makanan, dan perabotan rumah yang terkena banjir
  • Hindari gigitan nyamuk saat musim hujan. Tambahkan perlindungan dengan menggunakan obat anti nyamuk
  • Membersihkan semua tempat yang memungkinkan nyamuk berkembang biak
  • Jika memiliki luka terbuka dan terkena air banjir, segera bersihkan luka dan oleskan salep antibiotik untuk mencegah infeksi

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Flooded Homes: The Health Dangers Inside. Healthline. (https://www.healthline.com/health-news/flooded-homes-big-health-hazards#1)
Flooding a Major Health Danger as Michael's Fury Continues. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=215852)
Du, Weiwei & Fitzgerald, Gerard & Clark, Michele & Hou, Xiang-Yu. (2010). Health Impacts of Floods. Prehospital and disaster medicine. 25. 265-72. 10.1017/S1049023X00008141.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/44807703_Health_Impacts_of_Floods)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app