Triptorelin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 19, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 7, 2019 Waktu baca: 3 menit

Triptorelin adalah salah satu jenis obat hormonal yang memiliki fungsi untuk merangsang produksi hormon demi mencukupi kebutuhan hormon. 

Triptorelin injeksi juga merupakan salah satu pilihan utama dalam terapi kanker prostat guna mengurangi gejala kanker setelah disetujui pemakaiannya sejak tahun 2000 oleh FDA (Food and Drugs Administration)  di Amerika Serikat.  Obat ini juga bermanfaat sebagai terapi hormonal.

Mengenai Obat Triptorelin

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Injeksi

Kandungan:

Obat hormonal

Jenis penyakit dengan obat Triptorelin 

Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker ganas yang menyerang sistem reproduksi pada laki-laki. Sel kanker pada kanker prostat dapat berkembang cepat hingga merusak sistem reproduksi dan menunjukkan gejala.

Kanker prostat sangat banyak terjadi pada negara Asia dan Amerika Serikat. Kondisi ini dikaitkan juga dengan faktor resiko antara lain:

  • Pria usia 50 tahun keatas
  • Faktor keturunan
  • Pola makan yang buruk
  • Gangguan hormon testosteron

Gejala yang timbul pada penderita kanker prostat antara lain:

  • Nyeri pada daerah kandung kemih terutama saat buang air kecil
  • Keluar darah dalam urin
  • Sering buang air kecil pada malam hari
  • Tekanan otot-otot untuk buang air kecil berkurang
  • Nyeri saat ejakulasi

Farmakologi dan mekanisme pada Obat Triptorelin

Obat triptorelin merupakan jenis hormon lutein release analog atau LHRH dan sebagai agonis daripada hormon gonadotropin (GnRH) yang bekerja di pituitari dan menimbulkan sintesis dan pelepasan hormon lutein (LH) dan hormon folikel  (FSH). 

Tritopelin dan hormon pelepas gonadotropin lainnya menyebabkan pelepasan gondatropin awal dan melakukan sintesis dan sekresi yang menimbulkaan penurunan produksi kadar estrogen dan testosterone.

Obat triptorelin diserap melalui darah ke target sel kanker secara intravena. Obat ini tidak mengikat plasma protein selama penyerapannya di dalm tubuh serta tidak terikat pada penyerapan olen enzim liver seperti cytochrome P450.

Dosis dan cara pemberian Obat Triptorelin

Obat triptorelin diberikan secara bertahap dan sebaiknya pemberian obat ini  diberikan oleh dokter karena obat berbentuk bubuk yang dicampur dengan pengencer sebelum digunakan. Obat Triptorelin tersedia dalam bentuk injeksi intramuskular dengan dosis 3,75 miligram dosis awal , 11,25 miigram pada dosis kedua, hingga 22,5 miligram dosis ketiga. 

Obat triptorelin diberikan setiap 4, 12, dan 24 minggu sekali. Obat ini memiliki efek samping yang beragam terutama pada awal pemberian pertama. Kondisi terkait efek samping obat tersebut secara perlahan dapat lebih baik setelah 3 minggu. 

Anda dihimbau untuk tidak menggabungkan dua dosis obat bersamaan. Ketidakpatuhan atau jadwal obat yang tidak teratur perlu dikonsultasikan oleh dokter. Jangan mencampurkan obat triptorelin dengan obat lainnya untuk mencegah terganggunya mekanisme farmakologis obat.

Efek samping obat Triptorelin

Pemakaian obat triptorelin jangka panjang memiliki efek samping yang cukup berat pada hati (bersifat hepatotoksik).  Gejala yang ditimbulkan pada efek samping tersebut tergolong sangat kecil kemungkinannya tetapi dari hasil pemeriksaan laboratorium mulai ditemukan tanda-tanda dari kerusakan liver yang perlahan semakin berat. 

Salah satu efek samping terkait kerusakan hati yaitu jaundice atau kuning pada tubuh. Efek samping berat lainnya yang dapat timbul antara lain gangguan metabolik, diabetes, dan osteoporosis.

Efek samping lainnya yang dapat timbul selama penggunaan terapi hormonal dengan triptorelin antara lain:

  • Kemerahan pada kulit wajah
  • Permukaan kulit wajah terasa panas
  • Depresi
  • Libido berkurang
  • Mual muntah
  • Diare
  • Berat badan menurun perlahan
  • Reaksi alergi

Interaksi Obat Triptorelin    

Obat triptorelin dapat berinteraksi dengan obat lainnya dan menimbulkan beberapa efek yang dapat memperburuk kesehatan serta mengurangi efektivitas obat dalam menyembuhkan penyakit. Beberapa obat tersebut antara lain:

  • Amiodarone
  • Metildopa
  • Metoclopramide
  • Fluoxetine
  • Setraline
  • Mesoridazine
  • Pimozide
  • Piperaquine
  • Saquinavir
  • Azithromycin
  • Bedaquiline
  • Chloroquine
  • Chlorpromazine
  • Ciprofloxacin
  • Citalopram
  • Clarithromycin
  • Clomipramine
  • Clozapine
  • Cyclobenzaprine
  • Dabrafenib
  • Dasatinib
  • Dolasetron
  • Domperidone
  • Doxepin
  • Droperidol
  • Ebastine
  • Eribulin
  • Erythromycin
  • Escitalopram
  • Famotidine
  • Felbamate
  • Fluconazole
  • Fluoxetine
  • Formoterol
  • Foscarnet
  • Fosphenytoin
  • Imipramine
  • Itraconazole
  • Ivabradine
  • Ketoconazole
  • Lapatinib
  • Levofloxacin

Perhatian khusus pengobatan Triptorelin

Obat triptorelin tidak dianjurkan untuk dikonsumsi apabila anda memiliki beberapa kondisi kesehatan antara lain:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Triptorelin Injection. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a611047.html)
Triptorelin Uses, Side Effects & Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/mtm/triptorelin.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app