Agar Badan Tidak Drop Saat Lebaran, Ini 5 Tips Pentingnya

Dipublish tanggal: Mei 22, 2019 Update terakhir: Apr 5, 2021 Tinjau pada Jun 18, 2019 Waktu baca: 3 menit
Agar Badan Tidak Drop Saat Lebaran, Ini 5 Tips Pentingnya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Hindari terlalu banyak saat Lebaran, sebab bisa membuat perut terasa begah, kembung, dan memicu gangguan pencernaan lainnya.
  • Anda boleh saja mengonsumsi opor ayam atau rendang saat Lebaran, tapi tetap batasi porsinya agar kolesterol tidak naik.
  • Seimbangkan dengan konsumsi sayur dan buah-buahan untuk membantu meningkatkan sistem imun tubuh saat Lebaran.
  • Setelah sebulan berpuasa, perbanyaklah minum air putih saat Lebaran untuk menjaga hidrasi tubuh.
  • Ajak keluarga untuk berolahraga bersama untuk mempererat hubungan serta menjaga kebugaran dan kesehatan saat Lebaran.
  • Jaga selalu kesehatan Anda selama Lebaran dengan minum vitamin dan suplemen yang tersedia di HDmall. Beli sekarang di sini.

Setelah sebulan penuh berpuasa, Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran tentu menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu bagi semua umat Islam di dunia. Pada hari inilah, Anda bisa berkumpul bersama keluarga untuk saling silaturahmi dan bermaaf-maafan.

Anda tentu tidak ingin melewatkan momen penting ini begitu saja, bukan? Supaya badan tetap sehat dan tidak drop yuk, intip berbagai tips menjaga kesehatan saat Lebaran berikut ini!

Berbagai tips menjaga kesehatan saat Lebaran 

Bila Anda sudah berhasil menjaga kesehatan di bulan Ramadan, maka kebiasaan baik ini tentu harus terus dilakukan, termasuk saat Lebaran. Anda tentu tidak ingin, kan, berkumpul dengan keluarga dalam kondisi tidak fit?

Tenang, berikut tips menjaga kesehatan saat Lebaran yang patut Anda coba, di antaranya:

1. Hindari kalap makan

Begitu Lebaran tiba, ini artinya Anda telah terlepas dari kewajiban berpuasa Ramadan dan bisa kembali menyantap hidangan favorit Anda seperti biasanya. Terlebih, momen makan bersama keluarga saat Lebaran biasanya terasa sangat nikmat dan intim.

Saking nikmatnya, Anda mungkin tidak sadar sudah makan terlalu banyak. Hati-hati, kalap makan saat Lebaran bisa membuat perut terasa begah, kembung, dan memicu gangguan pencernaan lainnya. Bahkan, hal ini bisa membuat berat badan naik saat Lebaran, lho!

Usahakan makan sedikit demi sedikit untuk menghindari masalah pencernaan saat Lebaran. Gunakan prinsip "makan porsi kecil tapi sering" supaya perut Anda tidak kaget dengan perubahan pola makan setelah berpuasa Ramadhan.

2. Hindari konsumsi gula dan santan berlebihan

Lebaran memang identik dengan banyaknya sajian makanan enak. Mulai dari opor ayam, sambal goreng kentang, sate ayam, telur balado, rendang, dan sebagainya. Belum lagi dengan kue-kue dan makanan manis yang sayang untuk dilewatkan.

Bila diperhatikan, hampir sebagian besar makanan Lebaran mengandung santan dan gula. Bila dikonsumsi terlalu banyak, hal ini tentu bisa membuat kadar kolesterol dan gula darah Anda melonjak saat Lebaran. Maka tak heran jika Anda jadi pusing dan mual setelah menyantap makanan khas Lebaran.

Anda boleh saja mengonsumsi opor ayam atau rendang saat Lebaran, tapi tetap batasi porsinya. Dengan demikian, Anda tetap bisa makan enak tapi juga tetap sehat selama Lebaran.

Baca Juga: Sakit Kepala Setelah Makan? Ini Penyebab dan Solusinya

3. Perbanyak makan sayur dan buah

Walaupun banyak godaan yang datang dari makanan berlemak dan tinggi gula, tetap seimbangkan dengan konsumsi sayur dan buah-buahan. Ini karena berbagai sayur dan buah mengandung kaya vitamin serta mineral, sehingga dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

Kandungan seratnya yang tinggi juga bisa membuat Anda kenyang lebih lama. Sistem pencernaan Anda pun juga lebih lancar, sehingga Anda terhindar dari sembelit saat Lebaran. 

Baca Juga: 12 Makanan untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

4. Perbanyak minum air putih

Momen Lebaran sering kali dijadikan momen pesta makan. Bukan cuma dari segi makanannya saja yang enak, minuman yang disajikan pun biasanya berwarna-warni dan menggugah selera. Mulai dari es sirup, es kopyor, es kelapa muda, dan sebagainya.

Selama berpuasa kemarin, tubuh Anda rentan mengalami kekurangan cairan. Ketika Anda terlalu banyak minum minuman manis, kandungan gulanya justru membuat Anda semakin haus dan cepat dehidrasi.

Oleh karena itu, sebaiknya tetaplah utamakan minum air putih saat Lebaran. Bukan cuma melegakan dahaga, air putih dapat membantu mengembalikan hidrasi tubuh lebih cepat. Sedangkan bila Anda banyak minum es sirup, kandungan gulanya justru bisa meningkatkan kadar gula darah Anda.

Anda boleh saja minum es sirup atau minuman khas Lebaran lainnya, tapi tetap batasi jumlahnya. Setelah minum es sirup, segera netralkan dengan minum air putih supaya tubuh tetap sehat saat Lebaran.

5. Tetap olahraga

Momen Lebaran bukanlah halangan bagi Anda untuk tetap berolahraga. Hal ini tak kalah penting untuk menjaga kesehatan Anda saat Lebaran.

Olahraga dapat melepaskan hormon endorfin, hormon kebahagiaan yang dapat memperbaiki suasana hati Anda saat Lebaran. Tubuh akan terasa lebih bugar dan membuat Anda tidak gampang sakit.

Tenang, Anda tak perlu repot-repot pergi ke tempat gym atau berolahraga terlalu berat. Lakukan olahraga ringan seperti jogging ke lingkungan sekitar rumah, naik-turun tangga, push-up, sit-up, atau senam. 

Anda bisa mengajak keluarga untuk olahraga bersama, lho! Bukan cuma mempererat tali silaturahmi, Anda sekeluarga juga bisa sama-sama sehat saat Lebaran.

Baca Selengkapnya: Cukup Olahraga Satu Kali Seminggu, Mood Anda Akan Membaik


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tello M. (2018). Intermittent fasting: Surprising update. (https://www.health.harvard.edu/blog/intermittent-fasting-surprising-update-2018062914156)
Seimon RV, et al. (2015). Do intermittent diets provide physiological benefits over continuous diets for weight loss? A systematic review of clinical trials. DOI: (https://doi.org/10.1016/j.mce.2015.09.014)
Redman LM, et al. (2018). Metabolic slowing and reduced oxidative damage with sustained caloric restriction support the rate of living and oxidative damage theories of aging. DOI: (https://doi.org/10.1016/j.cmet.2018.02.019)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app