Sakit Kepala Setelah Makan? Ini Penyebab dan Solusinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Sakit Kepala Setelah Makan? Ini Penyebab dan Solusinya

Mengalami sakit kepala setelah makan adalah suatu kondisi yang banyak orang rasakan, mungkin Anda sendiri juga pernah merasakannya. Tahukah Anda, bahwa ada berbagai penyebab sakit kepala seperti ini, dan semua dapat berbeda sesuai dengan intensitas dan frekuensinya. Mengetahui hal ini sangatlah penting!

Dengan mengetahui penyebab sakit kepala setelah makan, maka kita bisa mengatasinya dengan perawatan yang tepat termasuk penggunaan obat-obatan. Mari kita telusuri apa penyebab sakit kepala yang timbul setelah makan, karena setiap orang bisa saja berbeda, bahkan pada orang sama di waktu yang berbeda.

Artikel ini perlu dibaca: Jenis-jenis Sakit Kepala dan Gejalanya

Penyebab Sakit kepala Setelah Makan

1. Reaksi alergi

Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah kemungkinan Alergi terhadap makanan yang baru saja Anda konsumsi. Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap sesuatu yang Anda konsumsi itu adalah ancaman bagi tubuh, dan tubuhpun bertindak untuk menetralisir ancaman itu. Namun, proses netralisir ini akan menimbulkan berbagai gejala, termasuk sakit kepala.

Namun perlu diperhatikan juga, bahwa sakit kepala bukanlah gejala satu-satunya, melainkan terdapat gejala lain yang menyertai. Gejala-gejala alergi terhadap makanan  meliputi pembengkakan pada wajah, gatal-gatal, mengi atau sesak nafas, nyeri perut, pusing, mata berair, dan hidung meler. Untuk memastikan alergi atau bukan, dalam beberapa kasus memerlukan bantuan dokter.

2. Migrain

Migrain masuk dalam kategori sakit kepala yang lebih parah. Apakah sakit kepala biasa atau migrain, maka Anda perlu mengamati sensasi nyeri kepala yang dirasakan. Jika sakit kepala berdenyut intens, kemungkinan Anda menderita migrain. Migrain merupakan sakit kepala yang dapat dipicu oleh makanan tertentu, seperti yang mengandung tyramine yoghurt, buttermilk, sour cream dan keju biru. Gejala migrain lainnya termasuk mual, muntah, kepekaan terhadap cahaya dan pusing.

Baca juga: Penyebab Migrain dan Cara Mengobatinya

3. Tekanan Darah Tinggi

Jika Anda baru saja mengonsumsi rempah-rempah dalam makanan yang Anda makan, maka sakit kepala setelah makan bisa jadi karena darah tinggi. Begitupula jika anda terlalu banyak garam dalam makanan (makanan asin), maka ada kemungkinan bahwa pada saat itu tekanan darah sedang naik. Jika demikian, maka diperlukan pemeriksaan tekanan darah setiap habis makan. Jika tekanan darah tinggi memang penyebabnya, maka Anda harus menghindari makanan tersebut dan mungkin memerlukan obat darah tinggi.

4. Perubahan Kadar Glukosa Darah

Kadang-kadang sakit kepala setelah makan dapat dikaitkan dengan fluktuasi kadar gula dalam darah. Beberapa orang yang memiliki kadar gula darah rendah (misalnya pada saat terlalu lapar) dan setelah itu mengonsumsi makanan tinggi gula. Perubahan kadar gula yang mendadak ini, bisa memicu sakit kepala. Begitu pula sebaliknya, ketika kadar gula terlalu tinggi, maka tubuh akan memproduksi terlalu banyak insulin untuk menurunkan kadar glukosa. Penurunan tiba-tiba kadar gula darah dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan sakit kepala.

5. Zat Aditif pada Makanan

Beberapa zat aditif yang ditambahkan ke makanan bisa menjadi penyebab sakit kepala setelah makan. Jika ini benar, ada kemungkinan bahwa Anda akan mengalami sakit kepala ini tepat setelah makan permen dan produk lainnya yang mengandung tyramine.

6. Brain Freeze

Otak beku adalah sakit kepala sesaat dan rasa sakit yang tajam yang biasanya mereda dalam hitungan menit. Otak beku terjadi ketika Anda mengkonsumsi makanan atau minum dingin atau sesuatu yang sangat dingin. Segera setelah menelan makanan-makanan ini, sirkulasi darah ke otak menjadi terhambat dan menyebabkan serangan singkat yang menyakitkan  pada kepala.

7. Akibat Penyakit

Terkadang penyebab sakit kepala setelah terjadi akibat penyakit yang lebih serius. Dalam hal ini, Anda dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk menentukan masalah sesungguhnya dan pengobatan yang tepat. Misalnya, pada orang dengan trigeminal neuralgia di mana sakit kepala setelah makan disertai dengan rasa sakit pada mata. Pada orang diabetes, fluktuasi gulosa darah, dan pada kasus terburuk, mungkin saja sakit kepala terjadi akibat adanya tumor di otak. Lebih lanjut: Sakit Kepala? Awas Gejala Kanker Otak

Cara Mengatasi Sakit Kepala Setelah Makan

1. Pijatan Lembut

Jika sakit kepala disebabkan oleh migrain, maka memijat kepala dan leher dapat meringankan gejala. Namun ingat, jangan memijat kuat-kuat, melainkan pijatlah secara lembut dan perlahan yang membuat nyaman.

2. Menenangkan Diri

Duduklah di tempat yang tenang, cahaya tidak menyilaukan, sirkulasi udara yang baik dan bernapaslah dalam secara perlahan selama lima menit. Hal ini dapat membantu menormalkan tekanan darah Anda.

3. Oleskan Kompres Dingin

Anda juga dapat menerapkan kompres dingin ke daerah kepala yang sakit, misalnya pada pelipis. Hal ini sangat berguna jika Anda mengalami sakit kepala berdenyut.

4. Minum Aspirin

Aspirin sangat berguna melawan sakit kepala, karena obat ini bisa melancarkan aliran darah sekaligus bertindak sebagai agen anti-inflamasi.

5. Coba Minyak Lavender

Efek menenangkan dari minyak lavender dapat membantu meringkan sakit kepala. Anda dapat menempatkan beberapa tetes minyak lavender ke dalam air mendidih dan menghirup uap atau langsung menerapkan minyak ke pelipis.

6. Hindari Makanan Penyebab

Beberapa orang alergi terhadap makanan tertentu, maka untuk mengatasinya harus menghindari makanan tersebut. Perhatikanlah selalu, apakah sakit kepala muncul setelah Anda makanan jenis makanan tertentu, jika iya maka tidak ada cara lain selain menjauhkannya dari meja makan Anda.

Kapan Harus pergi ke Dokter?

Jangan hanya berusaha menyembuhkan sakit kepala setelah makan sendirian, melainkan periksakan ke dokter apabila:

  • Sakit kepala tidak dapat dihilangkan dengan pengobatan rumah dan bahkan sudah minum obat sakit kepala, namun tidak dapat membantu.
  • Sakit kepala yang parah dan semakin parah. Rasa sakit sampai menghalangi kegiatan sehari-hari.
  • Mengalami segajal lain, seperti mati rasa, perubahan penglihatan dan bicara, kelemahan otot, dll
  • Anda baru saja mengalami cedera kepala, seperti misalnya akibat kecelakaan mobil, motor, atau olahraga.

Akhir kata semoga artikel ini bermanfaat, dan Anda bisa terbebas dari sakit kepala setelah makan.


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Luciano GL, et al. (2010). Postprandial hypotension [Abstract]. DOI: (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20193838)
Lipton RB, et al. (2017). Caffeine in the management of patients with headache. DOI: (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5655397/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app