HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Makan Terlalu Kenyang Mengundang Penyakit

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Makan Terlalu Kenyang Mengundang Penyakit

Berapa kali Anda makan secara berlebihan hingga merasa perut Anda penuh dan kekenyangan? Kebiasaan makan yang seperti ini dapat membahayakan kesehatan Anda, terutama jika makanan yang dimakan adalah makanan cepat saji atau makanan yang diolah dengan cara yang kurang menyehatkan sehingga jadi kehilangan nutrisi alaminya. 

Mengonsumsi banyak makanan namun yang rendah kalori dan kaya akan nutrisi seperti buah, sayuran, gandum utuh dan daging tanpa lemak merupakan cara terbaik untuk menghindari makan terlalu banyak karena kelaparan. Kekayaan nutrisi seperti serat mampu membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan menghindarkan kecenderungan untuk makan terlalu banyak.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Bahaya makan terlalu kenyang

Inilah yang terjadi bila Anda makan terlalu kenyang: 

1. Pertambahan berat badan yang tidak menyehatkan

Banyak makan dalam porsi yang berlebihan pasti akan menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan yang tidak menyehatkan jika makanan yang Anda pilih kurang bernutrisi dan Anda tidak rutin berolahraga.

Jika Anda mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang sanggup dibakar tubuh Anda, saat itulah kenaikan berat badan terjadi.Menurut sebuah studi di tahun 2001 berjudul Obesity, orang yang punya kebiasaan makan berlebih malah punya kecenderungan malas berolahraga dan rentan mengalami obesitas.

2. Bahaya bagi kesehatan fisik

Mengalami pertambahan berat badan bukan satu-satunya masalah fisik yang akan Anda alami akibat makan sampai kekenyangan. Jika makanan yang dikonsumsi termasuk tinggi kadar lemak, makanan cepat saji, atau penuh dengan gula buatan, Anda dapat mengalami kenaikan energi yang langsung cepat menurun sesudahnya, membuat tubuh Anda terasa lamban dan kelelahan. Makanan-makanan yang tidak menyehatkan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut kembung dan dipenuhi gas.

Terlalu banyak makan juga dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit pada tulang dan persendian karena adanya pertambahan berat badan yang menekan kerangka tubuh, terutama di area punggung bagian bawah dan pinggang.

3. Bahaya untuk kesehatan mental

Makan terlalu banyak, percaya atau tidak dapat berpotensi sebabkan masalah penyakit mental. Saat Anda mengalami pertambahan berat badan akibat makan terlalu banyak, Anda dapat kehilangan rasa percaya diri karena adanya keterkaitan antara rasa percaya diri Anda dengan penampilan Anda.

Rasa tidak percaya diri yang timbul terus-menerus dapat menyebabkan depresi, kecemasan, kesulitan performa seksual dan masalah keintiman pada suami istri, serta adanya obsesi terhadap makanan dan kalori. 

4. Memicu penyakit lainnya

Dalam jangka panjang, kebiasaan makan berlebihan hingga terlalu kenyang dapat menimbulkan obesitas, yang berujung pada terjadinya risiko sakit jantung, diabetes tipe 2, penyakit kandung kemih, beberapa jenis kanker, kolesterol tinggi dan sleep apnea. Anda juga dapat mengalami tekanan darah tinggi dan berisiko menderita strokes.

6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app