Thioridazine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 20, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 24, 2019 Waktu baca: 3 menit

Thioridazine (Mellaril atau Melleril) adalah obat antipsikotik khas piperidin yang termasuk dalam kelompok obat fenotiazin. Thioridazine adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala skizofrenia ketika obat lain tidak efektif. Obat ini diklasifikasikan sebagai antipsikotik konvensional.

Thioridazine adalah nama generik dari obat antipsikotik yang tersedia dalam bentuk tablet. Produksi obat thioridazine dengan merek Mellaril dihentikan pada tahun 2005 karena efek jangka panjang yang berpotensi menyebabkan gangguan denyut jantung, tetapi obat ini masih tersedia dalam versi generik.

Indikasi utama penggunaan obat ini adalah digunakan untuk pasien-pasien skizofrenia. Selain itu obat ini juga digunakan sebagai pengobatan untuk berbagai gejala kejiwaan pada orang dengan demensia (gangguan memori), tetapi penggunaan jangka panjang thioridazine dan anti-psikotik lain pada orang dengan demensia tidak dianjurkan.

Mengenai Thioridazine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, suspensi

Kandungan:

Obat antipsikotik

Adakah perbedaan diantara Thioridazine dan antipsikotik lain dalam mengobati skizofrenia?

Secara umum ada 2 jenis obat antipsikotik, yaitu antipsikotik tipikal dan antipsikotik atipikal. Obat antipsikotik tipikal seperti thioridazine adalah obat antipsikotik generasi pertama yang digunakan untuk mengobati skizofrenia. Obat antipsikotik tipikal cenderung memiliki lebih banyak efek samping, termasuk efek samping jangka panjang seperti tardive dyskinesia (TD).

Dewasa ini Orang lebih sering diresepkan antipsikotik atipikal, tetapi antipsikotik tipikal atau konvensional dapat diresepkan jika penggunaan obat lain gagal. Bicaralah dengan dokter Anda tentang risiko dan efek samping dan risiko jangka panjang yang sering ditimbulkan oleh penggunaan Thioridazine. 

Dosis Thioridazine

Dosis harian untuk orang dewasa biasanya berkisar dari 50 mg hingga 100 mg yang dikonsumsi tiga kali sehari. Dosis harian di atas 800mg tidak dianjurkan. Bagaimanapun pemberian obat, akan berbeda untuk pasien yang berbeda, tergantung pada kondisi dan kekuatan obatnya.

Dokter Anda mungkin akan mulai memberi Anda dosis rendah dan secara bertahap meningkatkan dosis Anda sampai gejalanya terkontrol. Setelah gejala Anda dapat dikontrol, dokter Anda dapat mengurangi dosis Anda. Pastikan untuk memberi tahu dokter Anda bagaimana perasaan Anda selama menjalani pengobatan dengan dengan thioridazine.

Thioridazine dapat membantu mengendalikan gejala Anda tetapi tidak akan menyembuhkan kondisi Anda. Tetap gunakan thioridazine walaupun Anda merasa sehat. Jangan berhenti minum thioridazine jika obat yang diresepkan masih ada tanpa berbicara dengan dokter Anda.

Apa efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan Thioridazine?

Thioridazine memperpanjang interval QTc artinya obat ini dapat mengganggu irama detak jantung dan dapat menyebabkan keadaan darurat dalam penggunaan jangka panjang. Semua antipsikotik dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian jantung karena detak jantung tidak teratur, sehingga dokter Anda dapat merekomendasikan EKG untuk mengevaluasi kerja jantung Anda.

Efek samping ekstrapiramidal (EPSE), adalah kelainan gerakan yang diinduksi obat yang mencakup gejala akut dan tardive. Gejala-gejala ini termasuk dystonia (kejang terus-menerus dan kontraksi otot), akathisia (pergerakan yang tidak normal), parkinsonisme (gejala karakteristik seperti kekakuan), bradikinesia (gerakan yang lambat), tremor, dan tardive dyskinesia (gerakan tidak teratur, tersentak).

Demikian pula dengan antipsikotik generasi pertama lainnya, Thioridazine memiliki tanggung jawab yang relatif tinggi untuk menyebabkan peningkatan prolaktin. Sehingga berisiko menyebabkan penambahan berat badan.

Obat ini juga memiliki insiden hipotensi dan kardiotoksisitas yang lebih tinggi. Obat ini Juga diketahui memiliki tanggung jawab yang relatif tinggi dalam menyebabkan hipotensi ortostatik dibandingkan dengan antipsikotik lainnya.

Penggunaannya, bersama dengan penggunaan antipsikotik tipikal lainnya, telah dikaitkan dengan retinopati degeneratif (kerusakan mata degeneratif).

Kelainan komponen darah seperti agranulositosis, leukopenia, dan neutropenia mungkin terjadi dengan pengobatanskizofrenia dengan thioridazine.

Interaksi Obat

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya, termasuk:

Apakah aman untuk wanita yang sedang hamil, akan hamil, atau sedang menyusui untuk menggunakan Thioridazine?

Belum ada penelitian pada kehamilan di manusia tentang efek thioridazine,beberapa laporan kasus menyatakan bahwa penggunaan obat ini dapat menyebabkan masalah medis pada bayi jika diminum selama beberapa bulan terakhir kehamilan.

Tidak diketahui apakah obat tersebut dapat ditransfer melalui ASI dan membahayakan bayi atau tidak. Karena itu, bicarakan dengan dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui sebelum Anda menggunakan thioridazine.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Thioridazine Drug Information. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682119.html)
Thioridazine Uses, Side Effects & Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/mtm/thioridazine.html)
Thioridazine. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459140/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app