Tacrine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 19, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 10, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mengenai Obat Tacrine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Kapsul

Kandungan:

Obat Alzheimer

Manfaat Obat Tacrine

Tacrine merupakan salah satu jenis obat yang digunakan dalam kondisi demensia terkait penyakit alzheimer. Obat ini adalah jenis penghambat aktivasi kolinesterase. Obat ini memberikan efek relaksan otot serta efek pernapasan. Obat ini meningkatkan fungsi sel di dalam otak. Obat ini bekerja memecahkan asetilkolin. 

Obat tacrine sudah ditarik peredarannya di Amerika Serikat. Tacrine merupakan salah satu penghambat kolinesterase. Ini akan menghambat enzim asetilkolinesterase yang dapat dipecahkan menjadi asteilkolin.

Asetilkolin merupakan salah satu neurotransmiter di otak. Yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar sel saraf. Penurunan kadar asetilkolin diyakini dapat beresiko terjadinya penyakit alzheimer.

Kaitan obat tacrine dengan dengan penyakit alzheimer terdapat dari patofisiologi terjadinya hilang ingatan dan defisit kognitif yang disebabkan oleh penurunan kadar asetilkolin di neuron-neruon serebral korteks dan hipokampus otak.

Obat tacrine mengikat serta menonaktifkan kolinesterase. Ini akan menghambat pengeluaran hidrolisis asetilkolin yang dilepaskan oleh neuron yang menyebabkan akumulasi asetilkolin.

Mengenai penyakit Alzheimer

Penyakit alzhemier menyebabkan kerusakan sel-sel saraf di otak secara perlahan. Sel –sel saraf ini secara normal menjadi jalur yang berkoneksi satu sama lain menuju ke otak sebagai penghantar informasi dan komunikasi. Kondisi ini juga diikuti kerusakan jaringan otak yang menimbulkan sesoerang mengalami gangguan keterlambatan dalam berpikir dan keterbasan memori di otak.

Sebanyak 10% penderita alzheimer dimulai pada usia 65 tahun dan semakin meningkat presentase nya sampai usia 85 tahun. Riwayat genetik juga mempengaruhi terjadinya alzheimer pada keturunan.

Gejala penyakit alzheimer antara lain:

Faktor resiko terjadinya Penyakit alzheimer yaitu:

  • Usia 65 tahun keatas
  • Adanya pengaruh genetik
  • Gaya hidup yang memicu resiko diabetes, stroke, hingga stres

Mengenai Demensia

Demensia sendiri merupakan kondisi dimana fungsi otak mengalami penurunan daya ingat serta kemampuan berpikir. Penyakit ini banyak diderita pada pria dan wanita pada usia 65 tahun keatas Penyebab terjadinya demensia adalah rusaknya sel saraf di otak yang bertugas dalam memberikan sumber infromasi melaui komnikasi dengan saraf tubuh lainnya.

Penyakit demensia alzheimer adalah yang paling umum terjadi karena dipicu oleh penuaan dan gangguan kognitif akibat munculnya plak protein pada otak melalui pemeriksaan radiologi.

Dosis Tacrine

Dosis normal pada pemberian obat tacrine adalah 20 miligram kapsul Dosis maksimal yang diberikan adalah 50 miligram dalam perut kosong. Pemberian diberikan sebanyak tiga kali sehari. 

Obat tacrine merupakan obat yang aman dan efektif dalma penyakit demensia terkait alzheimer. Pemberian obat tacrine dengan kombinasi obat lechitin baik dalam menurunkan reaksi tumor hepar. Selama pemberian obat tacrine, pemeriksaan seperti fungsi liver perlu dilakukan dalam waktu yang berkala agar dapat mencegah resiko kerusakan liver akibat perubahan nilai tes liver yang signifikan.

Efek samping Tacrine

Efek samping utama dari obat tacrine adalah peningkatan kadar ALT atau Alanine aminotransferase pada pemeriksaan fungsi liver yang memicu kerusakan organ liver. Efek samping obat tacrine yaitu:

Efek samping lainnya yang disebabkan oleh keracunan obat tacrine yaitu:

Obat tacrine memberikan peningkatan dari hasil fungsi liver seperti: ALT, AST, GGT, dan LDH

Interaksi Tacrine

Interaksi pada beberapa obat yang dapat muncul apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat lain seperti:

  • Cimetidine
  • Donezepril
  • Atropine
  • Rivastigmine
  • Teofilin

Perhatian khusus pada penggunaan Tacrine

Beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan selama penggunaan obat tacrine adalah dengan memberikan informasi lengkap oleh dokter mengenai adanya penyakit yang sedang diderita yaitu:


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
D. R. FORSYTH, D. J. SURMON, R. A. MORGAN, G. K. WILCOCK, Clinical Experience with and Side-effects of Tacrine Hydrochloride in Alzheimer's Disease: A Pilot Study, Age and Ageing, Volume 18, Issue 4, July 1989, Pages 223–229, https://doi.org/10.1093/ageing/18.4.223. Oxford Academic. (https://academic.oup.com/ageing/article-abstract/18/4/223/34943?redirectedFrom=fulltext)
Davis, K., Thal, L., Gamzu, E., Davis, C., Woolson, R., & Gracon, S. et al. (1992). A Double-Blind, Placebo-Controlled Multicenter Study of Tacrine for Alzheimer's Disease. New England Journal Of Medicine, 327(18), 1253-1259. https://doi.org/10.1056/nejm199210293271801. The New England Journal of Medicine. (https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/nejm199210293271801)
Samuels, S.C., Davis, K.L. A Risk-Benefit Assessment of Tacrine in the Treatment of Alzheimer’s Disease. Drug-Safety 16, 66–77 (1997). https://doi.org/10.2165/00002018-199716010-00005. Springer Link. (https://link.springer.com/article/10.2165/00002018-199716010-00005)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app