Streptomycin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 29, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Indikasi Obat Streptomycin, Dosis Dan Efek Sampingnya

Pada saat penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri menyerang tubuh manusia, biasanya dokter akan memberikan pengobatan dengan antibiotik. Antibiotik merupakan obat yang sangat ampuh dan sangat bermanfaat jika digunakan secara benar khusunya dalam menangani infeksi. Namun, jika digunakan tidak semestinya antibiotik justru akan mendatangkan berbagai hal buruk. Yang harus selalu Anda ingat, antibiotik hanya ampuh dan efektif membunuh bakteri tetapi tidak dapat membunuh virus. Karena itu, penyakit yang dapat diobati dengan antibiotik adalah penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. 

Penyakit Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri (M.tuberculosis) yang mengalami peningkatan kejadian khususnya di Indonesia. Pengobatan penyakit ini menggunakan beberapa katergori obat salah satunya dengan menggunakan obat Streptomycin. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai obat Streptomycin. Selamat membaca.

Apa sih obat Streptomycin itu?

Streptomycin merupakan obat antibiotik yang tergolong kuat dan biasa digunakan untuk mengatasi masalah tuberkulosis berkelanjutan. Streptomycin tidak dapat dikonsumsi secara oral karena sifatnya yang merusak lambung. Jadi penggunaanya harus di aplikasikan melalui injeksi. Streptomycin berbentuk bubuk halus berwarna putih, tidak berbau, dan larut dalam air. Untuk melarutkan menjadi cairan injeksi,digunakan akuades murni. 

Obat Streptomycin ini termasuk kelompok aminoglycoside. Obat ini bekerja dengan cara mematikan bakteri sensitif, dengan menghentikan produksi protein esensial yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup. Selain untuk menangani penyakit tuberkulosis obat Streptomycin juga dapat digunakan untuk pengobatan, tularemia, glanders,meningitis, plague, infeksi saluran kemih, pneumonia dan bruselosis. Selain itu dapat juga digunakan bersama "Penisilin" penisilin untuk mengobati endokarditis yang diakibatkan oleh bakteri stafilokukus.

Berapa dosis yang digunakan pada obat Streptomycin? Pemberian dosis obat Steptomycin akan berbeda-beda, biasanya dosis obat ini diberikan berdasarkan penyakit atau bakteri penyebab penyakit tersebut. Berikut pembagian dosisnya:

  • Dosis untuk Tuberkulosis: Injeksi intramuskular, Dosis Dewasa: 15 mg/kgBB (12-18 mg/kgBB) per hari (maksimal 1 g) selama 5 hari dalam seminggu. Dosis Anak-anak: 20-40 mg/kgBB sehari (maksimal 1 g). Selama masa pengobatan dosis kumulatif tidak boleh lebih dari 120 g. 
  • Dosis untuk Streptokokal Endokarditis: Streptomycin diberikan bersama dengan penisilin, dengan dosis 1gram 2 kali sehari selama 1 minggu diikuti dengan 500mg, 2 kali sehari selama 1 minggu. Usia 60 tahun keatas 500 mg 2 kali sehari selama 2 minggu bersamaan dengan penisilin. 
  • Dosis untuk Tularemia:  Dosis dewasa 1 – 2 gram sehari dalam dosis terbagi selama 7 sampai 14 hari atau sampai pasien afebris selama 5 sampai 7 hari. 
  • Dosis untuk Plague: Dosis dewasa 2 gram (30 mg/kgBB) sehari dalam 2 dosis terbagi minimal selama 10 hari. 
  • Dosis untuk Brusellosis: digunakan bersamaan tetrasiklin atau doksisiklin Dosis Dewasa: 1 g Streptomycin im (intramuscular) 1 atau 2 kali sehari selama minggu pertama dan sekali sehari selama pengobatan berikutnya. Dosis Anak-anak: usia lebih dari 8 tahun, 20mg/kgBB (sampai dengan 1 g) Streptomycin im sehari umumnya selama 2 minggu.

Apa saja efek samping obat Streptomycin?

Sama seperti halnya pengobatan antibiotik lainnya yang umumnya memiliki efek samping. Obat Streptomycin juga memiliki beberapa efek samping sebagai berikut:

Jika terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau muncul gejala lain yang menetap dan mengganggu aktivitas Anda, seperti reaksi alergi dan lain-lain. Segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Perhatian Dan Peringatan

Hati-hati pemberian obat ini pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. Sebelum menggunakan obat Streptomycin sebaiknya Anda memberi tahu dokter jika memiliki alergi terhadap obat atau alergi lainnya. 

Hindari penggunaan obat ini untuk ibu hamil dan menyusui. Monitor dan kontrol penggunaan obat ini pada penderita dengan usia lanjut. Jangan menggunakan obat Streptomycin bersamaan dengan obat-obatan lainnya tanpa petunjuk dari dokter karena dikhawatirkan dapat menyebabkan reaksi yang merugikan.

Jika Anda diresepkan dokter obat Streptomycin untuk digunakan sendiri di rumah, ikuti petunjuk dari dokter mengenai tata cara melakukan penyuntikan yang benar. Jangan memulai atau berhenti menggunakan obat ini, serta mengubah dosisnya tanpa petunjuk dari dokter karena hal tersebut berisiko memperburuk efek samping dan menjadikan bakteri kebal terhadap obat. 

Kontrol kembali ke dokter jika kondisi membaik setelah menggunakan obat tersebut. Semoga bermanfaat.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic (2017). Drugs and Supplements. Streptomycin. (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/drug-list)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app