Shigellosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 7, 2019 Waktu baca: 3 menit

Shigellosis adalah infeksi yang terjadi pada usus besar yang disebabkan oleh bakteri bernama shigella. Shigellosis juga disebut dengan disentri bakteri. Hal ini karena bakteri dapat menyebabkan diare berat. Bagaimanapun infeksi bakteri ini biasanya hanya menyebabkan diare ringan.

Bakteri Shigella dapat ditemukan pada air yang telah terpolusi oleh kotoran yang terinfeksi. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi. 

Selain itu bakteri dapat ditemukan pada makanan yang dicuci dengan air kurang bersih, makanan yang berasal dari daerah yang terkontaminasi kotoran atau makanan yang dihinggapi oleh lalat yang sebelumnya hinggap di kotoran yang terinfeksi bakteri shigella. 

Bakteri ini juga dapat masuk mulut melalui tangan kotor yang sebelumnya menggunakan toilet yang kotor, menyentuh dinding kamar mandi yang terkontaminasi atau sehabis mengganti popok.

Shigellosis banyak ditemui di daerah dengan sanitasi yang buruk dan tempat dimana orang-orang hiduo di lingkungan yang padat. Bakteri shigella dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seks oral atau anal. 

Shigellosis umumnya terjadi pada anak-anak berusia 1 hingga 4 tahun. Anak usia ini memiliki resiko terinfeksi lebih tinggi karenamereka mulai menggunakan toilet dan terkadang lupa untuk mencuci tangan kembali. Orang dewasa memiliki resiko tertinggi mengalami infeksi shigella yang serius.

Gejala yang ditimbul akibat penyakit Shigellosis 

 Para ahli belum mengetahui penyebab beberapa orang yang teinfeksi bakteri shigella tidak menunjukkan gejala. Beberapa mengalami demam ringan terkadang disertai dengan diare ringan yang hilang dengan sendirinya. 

Sekitar 1 dari 4 penderita mengalami gejala demam tinggi, keram perut dan diare parah yang disertai lender, darah hinga nanah. Mereka juga dapat mengalami buang air besar setidaknya 10 hingga 30 kali dalam sehari. Jarang terjadi infeksi bakteri shigella yang menyerang bagian tubuh selain organ pencernaan. 

Namun jika hal tersebut terjadi mungkin dalam bentuk ruam, radang sendi, pusing atau gagal ginjal.

Diagnosis pada penyakit Shigellosis 

Untuk keperluan diagnosis, dokter akan menanyakan keluhan yang kamu hadapi dan bagaimana bentuk kotoran yang keluar.

Pertanyaan lainnya mungkin apakah kamu baru saja pergi ke Negara berkembang, memiliki kontak fisik dengan orang yang memiliki diare parah atau mungkin menggunakan kolam renang, danau atau makanan yang terkontaminasi bakteri. 

Memerlukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mendiagnosis shigellosis. Tes ini membutuhkan sampel dari kotoran penderita. Tes darah mungkin diperlukan jika kamu mengalami dehidrasi atau kekurangan darah yang cukup signifikan.

Durasi infeksi bakteri shigella pada orang sehat dengan diare ringan biasanya lima hingga tujuh hari. Pada anak kecil dan orang tua yang memiliki penyakit kronis, infeksi dapat menjadi parah dan mengancam nyawa karena menyebabkan dehidrasi dan komplikasi lainnya dalam beberapa hari.

Pencegahan yang bisa dilakukan

Sampai saat ini belum ada vaksin khusus untuk mencegah penyebaran shigella. Yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penyebarannya adalah:

  • Melatih diri untuk hidup higienis khususnya dengan mencuci tangan scara teratur;
  • Cuci tangan segera setelah mengganti popok bayi khususnya jika bayi sedang sakit diare;
  • Buang popok yang telah terpakai pada tempat sampah tertutup;
  • Berenang di danau atau kolam yang kualitas airnya dipantau oleh petugas kesehatan setempat;
  • Ketika bepergian ke Negara berkembang, minum air yang telah dimasak. Makan makanan yang telah dimasak dengan sempurna. Jangan makan buah yang belum dikupas. Kupas buah sendiri segera sebelum kamu memakannya.

Perawatan untuk mengindari penyakit Shigellosis 

Jika kamu memiliki gejala ringan dari shigellosis, kamu tidak memerlukan pengobatan khusus karena gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya. Dokter mungkin akan memberikan resep antibiotic untuk anak-anak atau orang tua yang mungkin akan tertular infeksi. 

Berbeda halnya jika kamu memiliki kasus shigellosis yang parah. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotic dan cairan untuk mengatasi dehidrasi. Beberapa bakteri shigella telah kebal dengan beberapa antibiotik

Dokter akan memberikan antibiotic berdasarkan dimana dan bagaimana kamu terinfeksi.  Antibiotik yang biasa diberikan adalah:

Penggunaan obat antidiare pada penderita yang jarang buang air besar adalah hal yang kontroversial. Hal ini karena bakteri dari bagian pencernaan bawah membutuhkan waktu lebih lama untuk dibersihkan. 

Hal inilah yang menyebabkan infeksi menjadi lebih parah.

Jika infeksi menjadi parah yang ditandai dengan diare berat, buang air besar disertai lender atau darah, demam, dehidrasi, pusing ketika berdiri bahkan ketika kamu tidak merasa haus, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.  


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shigella & Shegellosis: Symptoms, Causes, Tests & Treatment (https://www.webmd.com/food-recipes/food-poisoning/what-is-shigella#1)
Shigella infection - Symptoms and causes - Mayo Clinic (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shigella/symptoms-causes/syc-20377529)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app