Disentri - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 11, 2019 Update terakhir: Nov 7, 2020 Tinjau pada Apr 26, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apakah Penyakit Disentri Itu?

Disentri adalah penyakit infeksi saluran cerna yang ditandai dengan diare yang mengandung darah atau lendir, dan biasanya berlangsung selama 3 hingga 7 hari. Kondisi ini terjadi di lingkungan dengan sanitasi yang buruk, misalnya karena keterbatasan air bersih atau tempat dengan pembuangan limbah yang buruk. Penderita penyakit disentri disertai dengan gejala kram perut, mual dan muntah, serta demam.

Penyebab Penyakit Disentri

Terdapat dua penyebab utama infeksi disentri yaitu, bakteri dan amoeba (parasite ber-sel tunggal). Berdasarkan penyebabnya, disentri kemudian dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu:

  • Disentri basilaris, yang disebabkan oleh bakteri Shigella, Campylobacter, Sallmonela, atau E.coli enterohemorrhagic. Disentri basilaris yang disebabkan oleh bakteri Shigella disebut juga shigellosis, yang kasusnya banyak umum dijumpai di Inggris dan Amerika Serikat.
  • Disentri amoebik atau amoebiasis, yang disebabkan oleh amoba/parasite bernama Entamoeba histolytica yang banyak ditemui di negara berkembang dan beriklim tropis yang mempunyai sanitasi buruk.

Disentri adalah penyakit infeksi yang sangat menular, biasanya disebabkan karena kurangnya kebersihan dan sanitasi yang buruk sehingga kuman dalam tinja dari seseorang yang menderita disentri dapat menyebar. Penyebaran bakteri disentri dapat melalui:

  • Makanan yang terkontaminasi
  • Air atau minuman yang terkontaminasi
  • Berenang di air kolam atau danau yang terkontaminasi
  • Kontak fisik dengan penderita disentri yang tidak mencuci tangannya

Penyebaran disentri amoebik utamanya terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi dan kawasan yang memiliki sanitasi buruk. Sedangkan untuk kasus shigellosis biasanya disebarkan melalui kontak langsung dengan penderita di lingkungan rumah, penitipan anak, sekolah, dan panti jompo.

Faktor risiko Penyakit Disentri

  • Anak-anak adalah kelompok usia yang paling rentan terinfeksi disentri
  • Penduduk di kawasan dengan sanitasi buruk, misalnya permukiman kumuh
  • Wisatawan yang mengunjungi negara dengan iklim tropis atau bersanitasi buruk

Gejala Penyakit Disentri

Komplikasi Penyakit Disentri

Beberapa macam komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita disentri yaitu:

  • Arthritis paska infeksi shigellosis yang terjadi pada sekitar 2% pasien yang terinfeksi bakteri Shigella flexneri sehingga dapat menyebabkan nyeri sendi, iritasi mata, sakit saat buang air kecil. Komplikasi ini dapat berlangsung hingga beberapa bulan atau tahun.
  • Infeksi peredaran darah yang risikonya meningkat pada penderita dengan imunitas rendah, misalnya penderita HIV atau kanker.
  • Kejang yang risikonya meningkat pada penderita disentri anak-anak
  • Sindrom uremia hemolitik, merupakan komplikasi yang dapat disebabkan oleh bakteri Shigella dysenteriae yang menghasilkan racun yang mampu menghasilkan sel darah merah

Diagnosis Penyakit Disentri

Untuk mendiagnosis disentri, beberapa tes pemeriksaan harus dilakukan untuk memastikan diagnosis termasuk:

  • Tes sampel feses - untuk mengetahui faktor penyebab (bakteri atau ameba)
  • Tes darah atau USG perut - untuk memeriksa kondisi hati dan apabila terdapat abses hati 
  • Kolonoskopi - untuk memeriksa kondisi usus 

Pengobatan Penyakit Disentri

Infeksi disentri biasanya dapat sembuh dengan sendirinya setelah 3 sampai 7 hari, dan tidak memerlukan obat-obatan khusus. Perawatan yang utama adalah memperbanyak asupan cairan dan meminum larutan elektrolit (oralit) untuk menghindari bahaya dehidrasi. Adapun untuk mengatasi nyeri dan demam, Anda dapat meminum parasetamol.

Penggunaan obat diare seperti loperamid, sangat tidak disarankan untuk mengatasi diare karena akan memperparah kondisi. Sebagai gantinya Anda dapat menggunakan obat diare jenis lain atau hanya mengkonsumsi larutan elektrolit.

Apabila gejala tidak membaik dan makin memburuk dalam beberapa hari, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk pengobatan lebih lanjut. Apabila gejala yang muncul terjadi setelah Anda bepergian ke kawasan rawan disentri, berikan informasi tersebut pada dokter.

Dokter akan memberikan terapi antibiotik untuk infeksi disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella. Sedangkan untuk infeksi yang disebabkan oleh parasit, dokter akan memberikan antiparasit seperti metronidazol untuk terapi.

Pencegahan Penyakit Disentri

Disentri dapat dicegah dengan perilaku hidup dan sanitasi yang bersih untuk meminimalisir risiko kontaminasi bakteri dan parasite penyebab disentri, yaitu dengan cara:

  • Mencuci tangan dengan sabun setelah keluar dari toilet, sebelum memegang makanan, sebelum memasak, setelah mengganti popok bayi
  • Menghindari memakai handuk bergantian dengan orang lain
  • Mencuci secara terpisah pakaian dan alat makan orang yang terinfeksi disentri dari yang pemilik lainnya

Selain itu, apabila berwisata atau berkunjung ke negara atau kawasan yang rawan infeksi disentri, sebaiknya Anda:

  • Membeli minuman dalam kemasan botol yang masih tersegel dan tidak meminum air daerah tersebut kecuali terjamin kebersihan dan sterilitasnya
  • Bila tidak yakin akan sterilitas air di daerah tersebut, Anda dapat menggunakan disinfektan kimiawi atau filter air atau merebus air sebelum digunakan
  • Menghindari konsumsi es, makanan, dan minuman di pinggir jalan karena ketidakjelasan sumber air yang diunakan
  • Tidak memakan buah atau sayuran yang telah dipotong-potong untuk menghindari kontaminasi kuman
  • Tidak mengkonsumsi produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Buff, S. Healthline (2017). What is Dysentery and How is it Treated? (https://www.healthline.com/health/digestive-health/dysentery)
NHS Choices UK (2017). Health A-Z. Dysentery. (https://www.nhs.uk/conditions/dysentery/)
HSE (2018). Conditions and Treatments. Amoebiasis. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6304615/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app