Serba-Serbi Operasi Bypass Jantung, dari Tujuan Hingga Risiko

Dipublish tanggal: Jul 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 24, 2019 Waktu baca: 3 menit
Serba-Serbi Operasi Bypass Jantung, dari Tujuan Hingga Risiko

Operasi bypass jantung merupakan prosedur operasi jantung yang dilakukan untuk mengatasi masalah penyempitan pembuluh darah hingga penyumbatan arteri koroner. Prosedur operasi jantung ini menggunakan pembuluh darah dari organ tubuh lainnya untuk membantu mengalirkan darah ke otot jantung. Meski operasi bypass jantung sangat berjasa dalam menyelamatkan kondisi banyak orang, namun operasi ini juga memiliki risiko dan keterbatasan prosedur. Lantas, seperti apakah operasi bypass jantung tersebut? Berikut ulasannya.

Siapa saja yang butuh operasi bypass jantung?

Jantung merupakan organ vital yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Salah satu bagian tubuh yang harus mendapat suplai darah adalah otot jantung. Nah, otot jantung bisa mendapatkan pasokan darah yang cukup melalui pembuluh darah arteri koroner. 

Sama seperti pembuluh darah lainnya, arteri koroner dapat mengalami penyempitan dan penyumbatan karena aterosklerosis. Bila tak cepat-cepat ditangani, penyumbatan arteri koroner akan sangat berbahaya karena dapat memicu serangan jantung.

Baca Selengkapnya: Ciri-Ciri dan Gejala Serangan Jantung yang Mudah Dikenali

Bila itu terjadi, dokter biasanya akan menyarankan operasi bypass jantung supaya aliran darah kaya oksigen bisa kembali mengalir ke otot jantung. Syarat-syarat dilakukannya operasi bypass adalah:

  • Pasien merasakan nyeri di bagian dada yang sangat parah.
  • Pemasangan ring sudah tidak bisa dilakukan untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah.
  • Penyempitan pada lebih dari satu pembuluh darah, sehingga bilik kiri jantung yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh tidak dapat berfungsi dengan maksimal. 
  • Terjadi penymbatan pada arteri koroner kiri utama, padahal berperan penting untuk memasok darah ke bilik jantung bagian kiri.

Operasi bypass jantung diketahui dapat memperpanjang usia pasien hingga 10 tahun lebih. Meski sangat bermanfaat, namun sebaiknya perhatikan juga berbagai risiko yang bisa dialami oleh pasien.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Mencegah Penyakit Jantung

Risiko melakukan operasi bypass jantung

Operasi bypass jantung dilakukan dengan cara mengambil graft, yaitu pembuluh darah dari bagian tubuh lain yang berfungsi sebagai saluran baru. Biasanya menggunakan pembuluh darah vena di paha ataupun arteri di rongga dada. Nah, pembuluh darah itulah yang akan membantu mengalirkan darah ke otot jantung. 

Dokter akan menyambungkan ujung pembuluh darah ke bagian akhir aorta (pembuluh darah besar yang keluar dari organ jantung), kemudian ujung satunya disambungkan ke bagian bawah arteri yang tersumbat. Pembuluh darah baru inilah yang menjadi saluran baru yang mengalirkan darah ke otot jantung.

Meski sangat bermanfaat, sebaiknya pertimbangkan juga bahwa ada sejumlah risiko operasi bypass jantung yang mungkin terjadi, antara lain:

Walaupun penuh risiko, Anda sebetulnya tidak perlu khawatir. Pasalnya, operasi bypass jantung tentu ditangani oleh dokter dan tim medis yang ahli di bidangnya, sehingga risikonya dapat ditekan seminimal mungkin. 

Setelah operasi bypass jantung, pasien umumnya membutuhkan waktu setidaknya 2 bulan untuk memulihkan kesehatannya. Supaya arteri baru tidak menyempit, sebaiknya jaga pola hidup tetap sehat dengan terus bergerak aktif (tapi tidak berlebihan) sekaligus mengonsumsi makanan sehat setiap hari.

Operasi bypass jantung tidak untuk sembarang orang

Operasi bypass jantung tidak boleh dilakukan sembarangan. Tidak semua orang yang bermasalah dengan jantung membutuhkan jenis operasi ini.

Risiko efek samping operasi bypass jantung pun juga berbeda-beda, tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing pasien. Risiko bypass jantung bisa jadi lebih besar pada orang yang memiliki riwayat stroke dan serangan jantung, lansia di atas 85 tahun, memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau pernah mendapatkan penanganan radioterapi di bagian dada.

Oleh sebab itu, selalu konsultasikan kesehatan Anda pada dokter, terutama sebelum memutuskan operasi bypass jantung. Pertimbangkan manfaat dan risikonya baik-baik supaya nantinya setelah operasi dilakukan, Anda bisa hidup lebih sehat dan bugar.

Baca Juga: 8 Obat Mujarab Jantung Koroner


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Heart Bypass Surgery Explained. Verywell Health. (Accessed via: https://www.verywellhealth.com/what-is-a-triple-bypass-heart-surgery-3157252)
Coronary Artery Bypass Surgery. Harvard Health. (Accessed via: https://www.health.harvard.edu/medical-tests-and-procedures/coronary-artery-bypass-surgery-a-to-z)
Coronary Artery Bypass Grafting. National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI). (Accessed via: https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/coronary-artery-bypass-grafting)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app