Mengapa Telinga Saya Sering Sakit?

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 18, 2019 Waktu baca: 5 menit
Mengapa Telinga Saya Sering Sakit?

Berdasarkan pengalaman saya ketika praktik sehari-hari, sakit telinga merupakan salah satu gejala yang membuat orang panik dan penasaran apa sebenarnya yang sedang terjadi, apalagi sakit telinga pada anak, tentu akan membuat orang tua ketakutan dan sesegera mungkin memeriksakan anaknya ke dokter. Pernahkah anda mengalami hal yang demikian?

Sakit telinga seringkali muncul dengan gambaran nyeri yang bervariasi, dapat berupa rasa sakit  yang tajam seperti ditusuk-tusuk, rasa panas pada telinga, atau nyeri tumpul seolah-olah telinga terasa penuh. Rasa sakit pada telinga pun terkadang muncul terkadang hilang yang dapat mengenai satu telinga atau kedua-duanya.

Melalui tulisan sederhana ini yuk kita sama-sama belajar mengenai kemungkinan penyebab sakit telinga yang mungkin sedang Anda alami dan berbagi sedikit tips untuk mengatasi telinga yang sakit.

Penyebab Sakit Telinga

Berikut ini merupakan beberapa penyebab sakit telinga secara umum, antara lain:

  • Glue Ear. Merupakan penumpukan cairan dalam telinga (disisi dalam gendang telinga). Sering terjadi pada anak-anak dibanding dewasa.
  • Infeksi atau peradangan pada saluran telinga bagian luar (otitis externa)
  • Bisul atau folikel rambut yang terinfeksi, pada liang telinga
  • Cedera atau iritasi liang telinga yang disebabkan oleh benda-benda yang masuk ke telinga, seperti cotton buds atau benda tajam
  • Sumbatan pada liang telinga akibat penumpukan kotoran (tahi) telinga atau benda asing yang terjebak
  • Infeksi tenggorokan (termasuk tonsilitis) dan pilek yang dapat mempengaruhi telinga
  • Eksim yang terjadi pada kulit liang telinga (dermatitis seboroik)
  • Nyeri rahang, yang dikenal sebagai nyeri sendi temperomandibular
  • Abses gusi atau sakit gigi graham paling belakang yang terletak di dekat telinga, contohnya masalah pada gigi bungsu
  • Trigeminal neuralgia atau nyeri saraf wajah

Sakit telinga yang disebabkan oleh Glue ear

Glue Ear merupakan penumpukan cairan di dalam telinga, cairan yang menumpuk memiliki tekanan dan akan menekan bagian-bagian telinga dalam yang sensitif sehingga selain menimbulkan rasa sakit di telinga juga seringkali menyebabkan beberapa gangguan pendengaran.  Glue ear ini lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.

Dokter akan dapat mendiagnosis penyakit penyebab sakit telinga ini berdasarkan gejala dan riwayat anak. Akan tetapi kondisi ini sering menyembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Sakit telinga yang disebabkan oleh infeksi (otitis eksterna)

Infeksi telinga ini dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak, yang berupa infeksi telinga bagian luar yang mempengaruhi saluran telinga. Tahukan anda bahwa seluruh saluran telinga (tabung yang mengarah ke telinga) bisa menjadi meradang dan terasa sakit, terkadang dapat terlihat liang telinga menjadi bengkak sehingga seolah-olah telinga tertutup.

Infeksi juga dapat berupa bisul (folikel rambut yang terinfeksi) yang dapat terlihat pada liang telinga yang sakit. Seperti bisul pada umumnya, bisul di telinga juga bisa pecah, mengeluarkan cairan nanah dan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, tetapi jika Anda merasa sangat kesakitan dan rasa tidak nyaman, maka sebaiknya berobatlah ke dokter. Dokter mungkin akan dapat mengeluarkan nanah sampai bersih menggunakan peralatan medis.

Banyak infeksi telinga sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, tetapi pada beberapa kasus, diperlukan antibiotik atau obat tetes telinga yang tentunya membutuhkan resep dokter.

Sakit telinga yang disebabkan oleh cedera atau iritasi telinga

Sakit telinga terkadang dapat disebabkan oleh cedera pada bagian dalam liang telinga - misalnya, karena gesekan cotton bud untuk membersihkan kotoran telinga secara berlebihan, atau ketika menggunakan cotton bud tangan terdorong sehingga menusuk ke dalam telinga, berbahayanya jika sampai membuat gendang telinga menjadi pecah atau bocor.

Perlu Anda tahu bahwa liang telinga kita sangatlah sensitif dan dapat dengan mudah terjadi iritasi, jadi berhati-hatilah ketika membersihkan telinga dengan cotton bud, jangan sampai keasyikan sehingga sampai menimbulkan iritasi.

Sakit telinga yang disebabkan oleh kotoran telinga

Seringkali saya jumpai pasien sakit telinga yang seperti ini muncul setelah seseorang berenang, atau telinganya kemasukan air. Mungkin hal ini dapat terjadi ketika kotoran yang banyak dalam telinga itu ketika terkena air akan mengembang dan menekan jaringan liang telinga yang sensitif sehingga akan menimbulkan sakit.

Jika sakit telinga yang anda alami disebabkan oleh kotoran telinga yang menumpuk dan keras, jangan coba-coba untuk menghilangkannya dengan cotton bud, karena hal ini hanya akan mendorong kotoran tersebut lebih jauh ke dalam dan malah dapat merusak gendang telinga.

Untuk mengatasi kotoran telinga ini, dokter mungkin akan merekomendasikan obat tetes telinga untuk melunakkannya sehingga dapat keluar secara alami. Namun pada beberapa kasus, dokter perlu melakukan tindakan untuk membuang kotoran dengan pembilasan telinga (irigasi) atau menyongkelnya dengan menggunakan alat khusus.

Sakit telinga yang disebabkan oleh infeksi tenggorokan

Jika telinga Anda sakit dan pada saat yang sama tenggorokan juga terasa sakit, terutama ketika menelan, mungkin sakit telinga Anda itu merupakan gejala dari infeksi tenggorokan, seperti  tonsilitis (amandel) atau  quinsy (abses di bagian belakang tenggorokan). Lebih lanjut silahkan baca: Radang Amandel

Beberapa jenis radang amandel akan menyembuh setelah beberapa hari tanpa perlu antibiotik. Tapi untuk quincy, perlu pemeriksaan dokter sesegera mungkin untuk menanganinya. Seseorang mungkin mengalami quinsy jika sakit tenggorokan semakin memburuk dengan sangat cepat.

Penyebab Sakit Telinga lainnya yang Jarang

Abses Gusi

Abses gusi adalah terdapatnya kumpulan nanah yang terbentuk dalam gigi atau gusi akibat infeksi bakteri. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit telinga, meskipun gejala utamanya adalah nyeri pada gigi yang terkena, yang terasa sangat sakit dan berdenyut-denyut.

Nyeri saraf wajah

Bisa jadi nyeri telinga yang Anda alami sebenarnya termasuk neuralgia trigeminal, yang terjadi secara tiba-tiba, disertai rasa nyeri yang parah pada wajah. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh tekanan pada saraf utama di dalam tengkorak. Pada neuralgia trigeminal, rasa sakit akan dirasakan di rahang, pipi atau mata yang dapat berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit.

Eksim pada liang telinga

Jenis eksim yang disebut dermatitis seboroik, terkadang juga dapat menyebabkan sakit telinga. Karena penyakit ini mempengaruhi setiap area kulit yang secara alami berminyak, seperti telinga, dan menyebabkan kulit menjadi iritasi, memerah, meradang, dan bersisik. Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan obat tetes telinga yang mengandung kortikosteroid.

Mengatasi Sakit Telinga di Rumah

  • Untuk meringankan rasa sakit dapat digunakan obat penghilang rasa nyeri (analgetik) yang dijual bebas di pasaran seperti parasetamol atau ibuprofen atau aspirin. Namun, untuk anak di bawah usia 16 tahun sebaiknya jangan menggunakan aspirin.
  • Jangan meng orek - orek telinga dengan apapun termasuk cotton bud ketika telinga Anda sakit.
  • Lindungi telinga jangan sampai kemasukan air.
  • Untuk sakit telinga yang disebabkan oleh infeksi telinga bagian luar dapat menggunakan obat sakit telinga tetes yang mengandung antibitoik. Namun obat tetes ini tidak boleh digunakan jika gendang telinga bocor (sebaiknya periksakan terlebih dahulu ke dokter).
  • Baca juga: Mengobati Sakit Telinga

Dan berobatlah ke dokter, jika:

  • Sakit telinga disertai demam dengan suhu tinggi, 38º C (100,4º F) atau lebih
  • Sakit telinga yang diawali dengan batuk dan pilek
  • Sakit telinga disertai gejala lain, seperti pusing, sakit kepala, atau pembengkakan di sekitar telinga
  • Sakit telinga tidak membaik dalam waktu 24-48 jam

Sekian sharing saya mengenai sakit telinga, semoga bermanfaat :)


34 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Yang R, et al. Transtympanic delivery of local anesthetics for pain in acute otitis media. Molecular Pharmaceutics. 2019;16:1555.
Rieu-Chevreau C, et al. Risk of occurrence and recurrence of otitis media with effusion in children suffering from cleft palate. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology. 2019;120:1.
Coleman A, et al. The unsolved problem of otitis media in indigenous populations: A systematic review of upper respiratory and middle ear microbiology in indigenous children with otitis media. Microbiome. 2018;6:199.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app