Sakit Kepala di Belakang Mata? Ini Penyebab dan Obatnya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Sakit Kepala di Belakang Mata? Ini Penyebab dan Obatnya

Sakit kepala di belakang mata bisa terjadi akibat adanya masalah pada mata, penyakit demam berdarah, sakit kepala migren dan cluster, atau sesuatu yang lebih serius. Baca terus untuk mengetahui apa penyebabnya secara lebih rinci dan bagaimana mengobatinya sampai tuntas.

Sakit kepala yang terjadi di belakang salah satu atau kedua mata bisa dirasakan sebagai rasa nyeri yang tajam, tumpul, berdenyut, intens, panas atau tekanan. Sakit kepala jenis cluster umumnya bisa menyebabkan kondisi ini dan berlangsung pada waktu-waktu tertentu yang cenderung berulang (Siklus). Sakit kepala migren juga diketahui bisa menyebabkan rasa sakit dan tekanan di belakang mata, selain gejala umum berupa sakit kepala sebelah.

11 Penyebab Sakit kepala Di Belakang Mata

Berikut ini kondisi-kondisi atau penyakit yang bisa menyebabkan sakit kepala di belakang mata. Meski demikian, untuk menentukan diagnosis pasti perlu pemeriksaan oleh dokter.

1. Mata kering

Kondisi ini sangat umum terjadi pada mereka yang bekerja di depan komputer sepanjang hari. Mata kering, gatal, terbakar dan nyeri tajam bisa dirasakan. Kekeringan mata yang berkepanjangan dapat mengakibatkan keluarnya air mata berlebihan sebagai respon iritasi untuk melindungi diri dari pengeringan lebih lanjut. Untuk mengatasi masalah ini, gunakan saja obat tetes air mata buatan. Namun pada kasus yang parah memerlukan perhatian medis, terkhusus dokter mata.

2. Gangguan Tajam Penglihatan

Gangguan tajam penglihatan atau rabun, sering menyebabkan kelelahan mata dan ketidaknyamanan. Sakit kepala di belakang mata biasanya terjadi akibat astigmatisme, presbiopia dan hyperopia. Hal ini perlu dikonfirmasi oleh dokter apakah benar kondisi tersebut yang menyebabkan sakit kepala.

3. Skleritis

Sclera adalah lapisan tipis yang menutupi permukaan luar mata. Skleritis berarti sclera mengalami peradangan; menjadi merah, nyeri dan rasa terbakar. Sindrom medis seperti Rheumatoid arthritis dan penyakit jaringan ikat dapat meningkatkan risiko scleritis. Kemerahan parah dan rasa sakit yang intens harus diperiksakan ke dokter mata. Pilihan pengobatan termasuk obat tetes mata non-steroid, obat tetes mata steroid, antibiotik jika ada infeksi dan lainnya.

4. Sindrom Inflamasi Orbital

Orbita adalah "rumah" untuk mata dan mengandung saraf, pembuluh darah, limfatik, lemak dan otot-otot yang menggerakkan mata. Peradangan dapat terjadi pada daerah ini, namun sayangnya penyebab pasti sangat sulit ditentukan. Pemeriksaan CT scan dan tes darah dapat mengungkap ada tidaknya infeksi. Rasa sakit dan ketidaknyamanan terjadi ketika mata melirik ke kanan-kiri atau atas bawah dan ketika daerah sekitar mata di sentuh.

5. Lumpuh saraf kranial

Saraf kranial merupakan saraf-saraf yang keluar dari otak menuju wajah, fungsinya sebagai sensoris untuk perasa, penghidu, penglihatan, serta penggerak. Bila satu atau lebih dari saraf tersebut meradang, terluka atau dikompresi, maka bisa menimbulkan berbagai gangguan. Ketika saraf penglihatan menjadi terganggu, maka gejala umum yang muncul termasuk penglihatan ganda, kelopak mata terkulai, perubahan ukuran pupil dan bahkan rasa sakit yang signifikan. Diabetes adalah salah satu penyebab paling umum dari kelumpuhan saraf kranial. Pengobatan ditujukan untuk mengoreksi penyebab yang mendasari dan mengesampingkan penyebab lain yang lebih serius seperti stroke atau tumor otak.

6. Neuritis optik

Gejala neuritis optik atau peradangan pada saraf mata, antara lain: sakit mata, mati rasa, penurunan ketajaman visual dan bahkan perubahan dalam persepsi warna. Gejala lain dapat berupa sakit kepala di belakang mata yang cukup intens. Pengobatan kondisi ini ditujukan untuk mengurangi rasa sakit serta mengurangi peradangan dengan obat steroid.

7. Tension Headache

Sakit kepala karena tegang terkenal menjadi penyebab sakit kepala di belakang mata. Sensasi ini sering digambarkan seperti adanya tali yang mengikat kepala kuat-kuat. Pencetus tersering adalah stres, kelelahan otot leher atau cedera. Perawatan termasuk istirahat, pijat, obat analgesik seperti ibuprofen atau parasetamol dan kompres es atau panas pada leher atau pangkal kepala.

8. Migrain

Penderita migrain sering melaporkan nyeri di belakang mata dan sakit kepala sebelah yang terasa berdenyut dan intens. Berbagai pilihan yang bermanfaat untuk mengobati migrain antara lain beristirahat, obat analgesik seperti ibuprofen, obat tekanan darah tinggi, antidepresan, obat anti-kejang dan Botox.

9. Sinusitis

Tahukah Anda bahwa ada sejumlah rongga sinus di tulang wajah dan kepala yang berpusat di sekitar mata. Sinus ini bisa meradang (sinusitis) yang salah satu gejalanya adalah sakit kepala di belakang mata. Kondisi ini dapat terjadi pada kasus alergi atau infeksi. Pengobatan diarahkan untuk menghilangkan rasa sakit dan menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi serta anti alergi jika alergi penyebabnya.

10. Sakit kepala Cluster

Sakit kepala ini mengakibatkan rasa sakit yang hebat di belakang mata pada satu sisi kepala. Laki-laki lebih sering daripada perempuan, riwayat keluarga juga ikut beperan. Gejala khas dari sakit kepala cluster adalah serangan sakit kepala yang muncul secara periodik selama beberapa waktu. Pengobatan termasuk  dengan istirahat dan obat antinyeri.

11. Demam Berdarah

Penyakit yang satu ini memang memiliki gejala utama berupa demam, tetapi sakit kepala juga dapat terjadi, khususnya sakit kepala di belakang mata. Di samping itu ada juga gejala lain seperti badan pegal-pegal, lemah, dan bintik-bintik kemerahan. Lebih lanjut silahkan palajari di sini: 20 Ciri-ciri Demam Berdarah Dengue (DBD)

12. Gangguan Hormon

Hormon yang tidak stabil bisa menyebabkan sakit kepala. Penderita migrain sering melaporkan bahwa serangan lebih berat di sekitar waktu siklus menstruasi. Fluktuasi hormon juga menyebabkan perubahan kimia dalam pembuluh darah otak.

Bagaimana mengobati sakit kepala di belakang mata?

Mengatasi Migren

Istirahat dan tidur adalah langkah pertama dalam mengobati migrain. Ciptakan suasana kamar yang gelap, tenang dan sejuk. Secangkir kopi atau teh hitam sebagai sumber kafein sering cukup untuk mengurangi intensitas sakit kepala. Pilihan lainnya termasuk pijat, mengonsumsi vitamin tambahan dan menggunakan obat yang dijual bebas seperti ibuprofen, parasetamol atau aspirin.

# Mengatasi Sinusitis

Coba gunakan uap untuk meringankan sumbatan dan tekanan di belakang mata. Menggunakan semprotan hidung dengan cairan saline atau yang serupa juga efektif untuk mengobati kondisi ini. Jika keluhan tetap saja berlanjut, maka berobatlah ke dokter.

Mengobati Cluster Headaches

Terapi oksigen sangat efektif mengurangi sakit kepala cluster. Beberapa ahli merekomendasikan penggunaan obat sumatriptan atau dihydroergotamine sebagai pilihan untuk mengurangi sakit kepala di belakang mata. Obat-obat ini biasanya juga digunakan untuk mengobati migren.

# Hindari Makanan tertentu, Alkohol dan Tembakau

Alkohol, tembakau dan makanan tertentu dapat memicu sakit kepala cluster ataupun migrain. Bahan pengawet seperti nitrat dan monosodium glutamat diduga terkait dengan sakit kepala ini. Zat ini ditemukan dalam daging olahan dan pewarna makanan. Makanan tertentu seperti kedelai yang tinggi estrogen dapat memicu sakit kepala pada orang yang sensitif.

Obat bebas dan Bantuan Medis

Ada berbagai macam obat yang dijual bebas untuk pengobatan sakit kepala. Tanyakan kepada apoteker obat mana yang sesuai dengan jenis sakit kepala yang Anda alami. Beberapa pilihan obat termasuk ibuprofen dan parasetamol, atau dalam kombinasi dengan obat lain seperti kafein. Jika dengan obat-obat tersebut keluhan tidak berkurang, maka sudah saat ini untuk berkunjung ke dokter.


40 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Riggin ER. EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. May 1, 2019.
Cluster headache and other TACs: Pathophysiology and neurostimulation options. Headache. 2017;57:327.
Capsicum. Natural Medicines. https://naturalmedicines.therapeuticresearch.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app