Ramipril: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Mar 5, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Agu 6, 2019 Waktu baca: 3 menit

Seseorang yang mengalami penyempitan pembuluh darah beresiko terkena berbagai penyakit seperti stroke, serangan jantung dan juga gagal ginjal. Ramipril seringkali diresepkan oleh dokter untuk mencegah ataupun mengobati penyempitan pembuluh tersebut. 

Fungsinya sebagai ACE inhibitor berperan untuk melemaskan pembuluh darah dengan menghambat hormone atau enzim angiotensin I menjadi angiontensi II. Sehingga pembuluh darah yang kaku dapat kembali lemas dan lancara seperti normal kembali. 

Bagaimana penggunaannya? Apakah ada efek sampingnya? Berikut penjelasannya!

Mengenai Ramipril

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Kapsul

Kandungan:

Obat ACE inhibitor

Pengertian Ramipril

Ramipril adalah obat yang digunakan untuk melemaskan atau mencegah kakunya pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku dapat menyebabkan penyumbatan dan menyebabkan banyaknya penyakit yang membahayakan. 

Dengan lancarnya pembuluh darah, juga dapat mengurangi tekanan darah tinggi. Ramipril pertama kali dipatenkan oleh Amerika tahun 1991 dengan sudah dipasarkan secara internasional dan merambah ke India dan negara-negara lainnya. 

Selain untuk mengobati, ramipril juga digunakan untuk menccegah penyakit tertentu. Banyaknya manfaat dari ramipril membuat obat ini sangat cepat popular di berbagai negara. Tentunya, nama-nama obat yang mengandung ramipril berbagai macam.

Penggunaan Ramipril

Ramipril didapatkan melalui resep dokter dapat berupatablet/kaplet dan memiliki aturan pemakaian sesuai dengan tujuan penggunaannya. Selain mengikuti takaran dan dosis yang dianjurkan, berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan supaya mendapatkan manfaatnya yang maksimal dari obat ramipril.

  • Penggunaan ramipril harus disertai dengan mengubah gaya hidup yang sehat. Mengubah pola makan rendah lemak dan rutin berolahraga sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter. 
  • Orang penderita penyakit seperti diabetes, kelainan darah, gangguan sumsum tulang, harus berkonsultasi terhadap dokter untuk menggunakan ramipril. Selalu beritahu dokter tentang riwayat kesehatan Anda sebelum menebus resep ramipril.
  • Ramipril sudah diketahui positif dapat memberikan efek negatif terhadap janin. Namun, penggunaan oleh ibu hamil bisa diberikan sesuai dengan kondisi medis jika benar-benar sudah mengancam jiwa ibu hamil. Ramipril belum pasti diketahui apakah mempengaruhi kandungan ASI atau tidak. Penggunaan ramipril oleh ibu menyusui harus melalui konsultasi oleh dokter.
  • Jika terlewat jadwal mengonsumsi ramipril segeralah minum jika belum terlalu mendekati jadwal berikutnya. Jangan menggandakan dosis dalam satu waktu.
  • Reaksi alergi hampir mungkin ditimbulkan. Waspadai reaksi-reaksi alergi yang terjadi seperti pembengkakan atau ruam-ruam merah yang timbul pada kulit tubuh.

Secara umum ramipril digunakan untuk seseorang dengan:

  • Tekanan darah tinggi
  • Serangan/riwayat penyakit jantung
  • Pasien di atas usia 55 tahun: pencegahan serangan jantung, penyakit kardiovaskular
  • Gagal ginjal dikarenakan diabetes dan urin yang mengandung protein 

Dosis penggunaan Ramipril:

  • Hipertensi
    2,5 mg per hari/sebelum tidur malam, dapat ditingkatkan hingga 10 mg/hari sesuai anjuran dokter.
  • Gagal jantung
    1,25 mg per hari sebagai dosis awal. Dosis maksimal 10 mg/hari.
  • Setelah serangan jantung      
    Dosis awal adalah 2,5 mg, dua kali sehari. Dosis pemeliharaan 2,5-5 mg, 2 kali sehari sesuai anjuran.

Dosis tertera di atas adalah anjuran secara umum tanpa menggantikan anjuran dokter. Selalu ikuti anjuran dokter saat Anda mengonsumsi ramipril untuk tujuan tertentu.

Merek dagang: Tenapril, Prohytens, Vivace, Hyperil, Triatec, Ramipril, Remixal, Cardace, Anexia, Decapril

Efek samping Ramipril

Seperti obat lainnya, ramipril memiliki efek samping. Seseorang yang mengonsumsi ramipril harus mewaspadai terjadinya hal-hal berikut:

  • Terjadinya reaksi alergi. Terkadang bisa terjadi pembengkakan jaringan di bawah kulit (angioedema)
  • Pusing kepala atau vertigo
  • Rasa keram di perut atau mual
  • Hilang kesadaran dan memungkinkan untuk bisa pingsan
  • Diare
  • Hipotesi ortostatik (darah rendah ketika sedang duduk atau tidur)
  • Badan bergetar tidak terkontrol
  • Mulut terasa kering dan merasa haus
  • Sesak napas
  • Impoten atau resiko mengganggu kesuburan

 Jika seseorang mengonsumsi rammipril dan mengalami gejala-gejala efek samping di atas, segera berkonsultasi ke dokter untuk penanganannya. Dokter akan mengubah dosis atau mengganti dengan alternative obat lainnya. 

Selain itu, ramipril juga berinteraksi dengan obat lainnya. Selalu beritahu dengan detail obat yang Anda konsumsi selama 6 bulan terakhir atau yang sedang berlangsung. 

Informasikan segala riwayat kesehatan Anda sebelum mengonsumsi ramipril. Interaksi dengan beberapa obat dapat memberikan dampak yang fatal kepada kesehatan pasien.

Interaksi Obat

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app