Losartan: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mar 27, 2019 Waktu baca: 4 menit

Losartan merupakan salah satu jenis obat golongan Angiotensin II Receptor Blocker (ARB). Obat ini digunakan sebagai salah satu pilihan terapi untuk masalah kesehatan yang berkaitan dengan gangguan jantung dan pembuluh darah

Losartan bekerja secara kompetitif dan selektif dalam menghambat efek vasokonstriksi, serta aldosteron yang mensekresi angiotensi II,  juga menghambat ikatannya dengan reseptor AT 1.

Mengenai Obat Losartan

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Angiotensin II receptor blocker (ARB)

Manfaat Obat Losartan

Obat Losartan pada umumnya tersedia dalam bentuk tablet oral. Beberapa manfaat yang didapatkan dari penggunaan obat ini, antara lain digunakan sebagai pilihan pengobatan dalam kasus tekanan darah tinggi (Hipertensi), membantu atasi gagal jantung, Diabetic Nephropathy, dan untuk gangguan fungsi ginjal.

Losartan bekerja dengan menghambat efek angiotensin II yang menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga meringankan kerja jantung dan menurunkan tekanan darah.

Dosis Obat Losartan

Dosis dari obat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu penyakit apa yang timbul, apakah ada riwayat alergi obat ini, respon tubuh seseorang terhadap pemberian obat ini, serta penyakit lainnya yang dapat bereaksi jika konsumsi obat Losartan.

  • Diabetic Nephropathy
    • Tablet oral
    • Dosis inisial 50 mg, dikonsumsi sekali dalam sehari.
    • Dosis maksimum 100 mg.
    • Dosis ini merupakan anjuran dosis untuk dewasa.
    • Individu usia 75 tahun ke atas: dosis awal 25 mg per hari.
  • Hipertensi
    • Tablet oral
    • Dewasa: 50 mg, sekali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg per hari, sekali sehari atau dibagi menjadi dua jadwal konsumsi.
    • Usia 75 tahun ke atas: dosis awal 25 mg per hari.
  • Gagal jantung
    • Tablet oral
    • Dosis awal 12,5 mg, sekali sehari, dan bisa digandakan setiap minggu. Dosis perawatan adalah 50 mg, sekali sehari, maksimal 150 mg, sekali sehari.

Konsumsi obat ini satu kali sehari sebelum atau sesudah makan. Perlu diperhatikan sebaiknya dalam penggunaan obat ini Anda dapat mengikuti saran dari dokter yang merekomendasikan obat ataupun telah memeriksa Anda secara langsung baik untuk dosis ataupun jumlah obat dalam sehari yang sudah disarankan untuk dikonsumsi. 

Beritahukan kepada dokter bilamana Anda sedang menggunakan obat lain di luar dari obat Losartan ini. Konsumsi obat ini dalam waktu yang sama dalam setiap harinya, dan jangan lupa untuk lakukan kontrol ke dokter.

Efek Samping Obat Losartan

Efek samping yang dapat ditimbulkan setiap obat dapat bereaksi berbeda-beda dan tergantung pada reaksi masing-masing individu. Jadi, penting untuk Anda mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat Losartan, yaitu:

  • Anemia
  • Asthenia
  • Batuk – batuk
  • Diare
  • Hiperkalemia
  • Hipotensi (tekanan darah lebih rendah dari batasan normalnya), Hioptensi Ortostatik
  • Hipoglikemia (kadar glukosa dalam darah lebih rendah dari nilai normalnya)
  • Infeksi pada saluran kemih
  • Kelemahan pada tubuh, merasa lelah
  • Menyebabkan gangguan maag
  • Mual hingga muntah
  • Nyeri pada area dada

Sebaiknya dapat segera hentikan pemakaian obat Losartan bila mengalami satu atau lebih efek samping seperti di atas. Segera konsultasikan dan lakukan pemeriksaan ulang dengan dokter yang memberikan anda obat tersebut sehingga dapat dipikirkan alternatif lain sebagai solusi masalah kesehatan anda.

Ibu hamil dan ibu dalam masa menyusui

Pada ibu hamil, obat ini menurut US FDA (Food and Drugs Administration) Pregnancy termasuk dalam kategori D, yaitu terdapat bukti yang benar menunjukkan risiko terhadap janin manusia, dan hanya dapat digunakan bila memiliki manfaat yang lebih besar daripada risikonya, seperti untuk kasus yang dapat mengancam jiwa baik ibu atau janin di kandungannya. 

Data mengenai penggunaan obat Losartan terhadap ibu yang sedang dalam masa menyusui menyatakan bahwa obat ini dapat terekresi dalam kandungan susu hewan, sedangkan ke dalam kandungan susu manusia belum diketahui. 

Meskipun demikian, penggunaan obat ini tetap tidak dianjurkan bagi wanita yang sedang dalam masa laktasi, serta perlu diingat bahwa tidak semua obat aman untuk ibu hamil maupun ibu dalam masa menyusui ASI.

Interaksi Obat Losartan

Obat losartan dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk:

  • Bila dikonsumsi dengan rifampicin atau fluconazole dapat mengurangi kadar obat dalam darah.
  • Meningkatkan kadar obat lithium dan risiko keracunan.
  • Bila dikonsumsi dengan obat antiinflamasi nonsteroid dapat meningkatkan risiko gagal ginjal.
  • Bila dikonsumsi dengan aliskiren pada penderita diabetes dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal serta hipotensi

Peringatan

  • Obat ini tidak direkomendasikan dan segeralah hentikan pemakaiannya bila Anda merupakan wanita yang sedang hamil, atau sedang memiliki tanda kehamilan. Penggunaan obat ini dalam kondisi yang demikian dapat menyebabkan air ketuban berkurang hingga menimbulkan kematian janin.
  • Dilarang mengombinasikan obat Losartan dengan Aliskiren pada penderita diabetes mellitus (kencing manis).
  • Kontraindikasi terhadap gangguan ginjal (GFR <60 mL / menit) dan kerusakan hati berat.
  • Hindari terapi kombinasi dengan obat penghambat beta (misalnya propranolol) dan ACE inhibitor, hal tersebut tidak dianjurkan.
  • Berikan informasi kepada dokter yang memeriksa anda bila anda sedang mengkonsumsi obat-obatan lain, baik secara rutin atau baru-baru saja, memiliki kondisi electrolyte imbalance, jika sedang dehidrasi, dan riwayat Congestive Heart Failure (CHF).
  • Dilarang menghentikan dan mengganti dosis obat tanpa adanya indikasi dokter.
  • Hentikan pemakaian bila timbul reaksi alergi obat ataupun suatu overdosis, dan segeralah ke dokter untuk memeriksakan diri.

Overdosis

Jika menggunaan obat Losartan secara berlebihan, sebaiknya segeralah menemui dokter anda. Mengenai overdosis obat ini terhadap manusia hingga saat ini datanya masih terbatas, namun pada percobaan ke binatang percobaan, obat ini memiliki efek signifikan dan menyebabkan kematian. 

Beberapa data menjelaskan bila mengalami overdosis obat ini pada manusia maka dapat menimbulkan kondisi hipotensi dan takikardia, bisa juga mengalami bradikardia hingga terjadinya reflek vagal (stimulasi parasimpatis).


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app