HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Pyrflox: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jun 30, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ini adalah review terhadap obat dengan merk pyrflox yang memiliki kandungan norfloksasina. Norfloksasina (norfloxacin) adalah antibiotik golongan fluorokuinolon generasi pertama yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. Mekanisme aksi antibiotik ini adalah dengan cara menghambat dua tipe enzim  topoisomerase II yaitu DNA Gyrase dan topoisomerase IV. Topoisomerase IV memerlukan berfungsi untuk memisahkan kromosom induk terhadap kromosom turunannya saat pembelahan sel bakteri. Dengan DNA yang tidak dipisahkan, proses terhenti dan bakteri tidak bisa membagi. Sedangkan DNA gyrase bertanggungjawab untuk pemanjangan rantai DNA sehingga akan cocok di dalam sel yang baru terbentukkombinasi dari dua mekanisme di atas akan membunuh bakteri sehingga norfloksasina (norfloxacin) digolongkan sebagai bakterisida.

Mengenai pyrflox

Golongan

obat keras, obat resep

Kemasan  

dos 5 x 10 kaplet salut selaput

Kandungan

norfloksasin 400 mg / kaplet

Manfaat pyrflox

  • pyrflox (norfloxacin) digunakan untuk infeksi saluran berkemih 
  • infeksi saluran gastrointestinal yang spesifik disebabkan oleh shigella. 

Efek Samping pyrflox

Kebanyakan efek samping pyrflox (norfloxacin) bersifat ringan sampai sedang yang akan segera hilang ketika pemberian obat dihentikan. Namun, efek samping serius kadang terjadi.

  • Efek samping yang paling umum seperti mual, muntah, diare , tes fungsi hati yang abnormal, dispepsia, konstipasi, flatulen, heartburn, mulut kering, nyeri punggung, hiper hidrosis dan ruam pada kulit.
  • pyrflox (norfloxacin) juga meningkatkan risiko tendonitis dan tendon pecah , terutama pada pasien > 60 tahun , pasien yang juga menggunakan kortikosteroid , dan pasien dengan transplantasi ginjal , paru-paru , atau jantung.
  • pyrflox (norfloxacin), seperti fluoroquinolones lain, diketahui juga memicu kejang atau menurunkan ambang kejang, dan dapat menyebabkan efek samping terhadap sistem pusat lainnya.
  • Sakit kepala, pusing, dan insomnia juga dilaporkan cukup sering terjadi.
  • kejadian yang jauh lebih jarang seperti tremor, psikosis, kecemasan, halusinasi, paranoia, dan percobaan bunuh diri, terutama pada dosis yang lebih tinggi.
  • Berbagai efek samping yang sangat jarang namun berpotensi fatal seperti nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson, aritmia jantung (torsades des pointes atau perpanjangan QT), pneumonitis alergi, penekanan sumsum tulang, hepatitis atau gagal hati, dan phototoxicity / fotosensitifitas.
  • Obat harus dihentikan jika ruam, sakit kuning, atau tanda lain dari hypersentitivity terjadi.

Dosis pyrflox

pyrflox (norfloxacin) diberikan dengan dosis :

  • infeksi saluran kemih tanpa komplikasi : 2 x sehari 200 mg 3-10 hari
  •  infeksi saluran kemih  dengan komplikasi 2 x sehari 400 mg,
  • infeksi saluran pencernaan : 2 - 3 sehari 400 mg 10-21 hari
  • prostatitis bacterial kronis 2 x sehari 200 mg selama 28 hari

Interaksi obat 

  • pyrflox (norfloxacin) menghambat kerja enzim pada metabolisme anti koagulan oral seperti warfarin, derivatnya maupun anti koagulan sejenisnya, juga obat-obat seperti theophylline, methylxanthines, tizanidine. Akibatnya kerja obat-obat itu akan meningkat sehingga meningkatkan resiko efek samping.
  • Pemberian pyrflox (norfloxacin) bersamaan dengan anti inflamasi non steroid (NSAID) akan meningkatkan resiko stimulasi sistem saraf pusat dan menyebabkan kejang.
  • pyrflox (norfloxacin) juga meningkatkan level siklosporin dalam darah sehingga potensi efek samping akan meningkat.
  • Pada penderita diabetes yang menggunakan obat golongan sulfonilurea, pemberian bersamaan dengan pyrflox (norfloxacin) beresiko menurunkan kadar glukosa dalam darah secara drastis meskipun kejadiannya relatif jarang.
  • resiko otot tendon pecah juga meningkat jika diberikan bersamaan dengan kortikosteroid oral.

Kontraindikasi 

  • pyrflox (norfloxacin) harus dihindari pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap pyrflox (norfloxacin) atau antibiotik golongan kuinolon lainnya,
  • pasien myasthenia gravis
  • pyrflox (norfloxacin) sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan riwayat tendon pecah.
  • jangan memberikan pyrflox (norfloxacin) untuk anak-anak, wanita hamil, dan ibu menyusui.
  • pyrflox (norfloxacin) juga kontra indikasi pada pasien dengan epilepsi atau gangguan kejang lainnya.
  • Gangguan irama jantung (pemanjangan QT interval)
  • Hypokalemia belum terkoreksi
  • Gangguan sistem syaraf pusat (arteriosclerosis cerebral parah)
  • Penerima transplan ginjal dan jantung

Perhatian  

  • hati-hati pemberian pyrflox (norfloxacin) pada pasien dengan penyakit hati.
  • efektivitas dan keamanan pemakaian pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui belum terbukti.

Toleransi terhadap kehamilan

KATEGORI C . penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan norfloksasina (norfloxacin) memberikan efek buruk pada janin. Tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia , tetapi jika manfaat potensial terhadap ibu lebih besar daripada risiko pada janin maka obat ini bisa diberikan.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Norfloxacin Uses, Side Effects & Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/mtm/norfloxacin.html)
Norfloxacin - Drugs and Lactation Database (LactMed). National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501054/)
Norfloxacin Oral: Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing. WebMD. (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-11054/norfloxacin-oral/details)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app