Provelyn: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Provelyn adalah obat dari golongan antikonvulsan yang digunakan untuk meringankan nyeri pada neuropati perifer dan terapi kejang parsial pada penderita epilepsi
  • Provelyn yang mengandung Pregabalin juga bisa digunakan untuk mengurangi nyeri pada penderita fibromialgia serta mengatasi gangguan kecemasan
  • Obat Provelyn merupakan jenis obat keras yang konsumsinya harus dengan resep dokter. Tersedia dalam kemasan kapsul 150 mg dan 75 mg
  • Gunakan obat Provelyn setelah atau sebelum makan dan cukupi kebutuhan air minum setelahnya. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera
  • Efek samping Provelyn yang mungkin muncul adalah pusing dan mengantuk, vertigo dan insomnia. Hati-hati penggunaan obat pada ibu hamil dan menyusui
  • Klik untuk mendapatkan provelyn atau obat saraf & otak lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Provelyn obat apa?

Provelyn adalah obat dari golongan antikonvulsan (mengembalikan kesetabilan rangsang saraf) yang digunakan untuk meringankan nyeri pada penderita neuropati perifer dan firbromialgia, mengurangi kejang parsial pada penderita epilepsi, serta mengatasi gangguan kecemasan.

Obat yang diproduksi oleh PT Kalbe Farma ini merupakan jenis obat keras yang konsumsinya harus dengan resep dokter. Sehingga penggunaannya harus hati-hati dan sesuai dengan yang dianjurkan. Untuk melengkapi informasi obat ini berikut kami ulas mengenai kegunaan Provelyn, efek samping, dosis lazim, interaksinya dengan obat lain serta apakah boleh obat ini dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.

Ikhtisar Obat Provelyn

Jenis obat Antikonvulsan
Kandungan Pregabalin
Kegunaan Mengatasi nyeri pada neuropati perifer, terapi kejang parsial pada penderita epilepsi, mengatasi gangguan kecemasan dan nyeri pada penderita fibromialgia
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa
Kehamilan Kategori C
Sediaan Provelyn kapsul 150 mg dan 75 mg

Mekanisme Kerja

Cara kerja Provelyn dapat dicermati dari bahan aktifnya yang berupa pregabalin. Senyawa ini strukturnya mirip dengan neurotransmiter penghambat amino butiric acid atau GABA. Karena itu pregabalin dapat mengikat ke subunit alfa-2-sigma yang menghasilkan modulasi saluran Ca dan mengurangi pelepasan beberapa neurotransmiter termasuk glutamat, norepinefrin, serotonin, dopamin, kalsitonin dan substansi P.

Modulasi tadi akan menghambat kelebihan impuls pada sel saraf dan merubahanya kembali normal, termasuk impuls reaktif akibat kerusakan jaringan. Itulah mengapa obat ini dapat mengurangi efek kejang pada penderita epilepsi.

Manfaat Provelyn

Provelyn digunakan untuk mengatasi nyeri neuropati perifer (akibat kerusakan saraf perifer), sebagai terapi kejang parsial pada penderita epilepsi, mengatasi gangguan kecemasan serta untuk mengurangi nyeri akibat fibromialgia.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap pregabalin atau komponen lain dari obat ini.

Dosis Provelyn 

Provelyn tersedia dalam bentuk sediaan kapsul dengan kekuatan dosis per kapsulnya 75 mg dan 150 mg pregabalin.

Ingat! obat ini merupakan obat keras, sehingga dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Provelyn untuk mengatasi nyeri neuropatik

  • Dosis dewasa: pemberian awal 150 mg per hari, dapat ditingkatkan hingga 300 mg per hari setelah 3 - 7 hari. Dosis maksimal 600 mg setelah penggunaan 7 hari. Dosis harian dapat dibagi menjadi 2 atau 3 dosis.

Dosis Provelyn untuk mengatasi kejang parsial

  • Dosis dewasa: 150 mg per hari dalam 2 -  3 bagian dosis dan dapat ditingkatkan hingga 300 mg/hari setelah seminggu. Maksimal penggunaan harian 600 mg.

Dosis Provelyn untuk gangguan kecemasan (anxiety)

  • Dosis dewasa: pemberian awal 150 mg per hari, dapat ditingkatkan menjadi 300 mg setelah seminggu. Maksimal: 600 mg/hari dibagi dalam 2 - 3 dosis.

Dosis Provelyn untuk mengatasi nyeri fibromialgia

  • Dosis dewasa: 150 mg per hari, dapat ditingkatkan hingga 300 mg/hari setelah seminggu. Maksimal 450 mg/hari jika dibutuhkan. Dosis dapat dibagi menjadi 2 - 3 bagian.

Petunjuk Penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan dan cukupi kebutuhan air minum setelahnya.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 6 - 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Provelyn pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Provelyn

Provelyn umumnya ditoleransi dengan baik. Namun sepertihalnya obat keras lainnya, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan, diantaranya sebagai berikut:

  • Pusing dan mengantuk (paling sering).
  • Pandangan kabur.
  • Vertigo.
  • Insomnia.
  • Mulut terasa kering.
  • Menurunnya hasrat seksual.
  • Dapat berakibat fatal jika menyebabkan angiodema.

Efek Overdosis Provelyn

Penggunaan dosis tinggi secara berlebihan tanpa resep dokter dapat menyebabkan overdosis Provelyn. Beberapa gejalanya seperti mengantuk, agitasi, gelisah bahkan hingga koma. Jika kondisi ini terjadi segera bawa ke unit kesehatan terdekat agar dilakukan pertolongan sesegera mungkin.

Interaksi Obat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.

Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan pregabalin yang merupakan bahan aktif Provelyn, diantaranya:

  • Penggunaan bersamaan dengan lorazepam dapat meningkatkan efek samping obat ini.
  • Penggunaan dengan obat opiat atau benzodiazepin dapat meningkatkan tekanan pada susunan saraf pusat.
  • Dapat meningkatkan risiko angiodema jika digunakan dengan obat jenis penghambat ACE.
  • Dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan odema jika digunakan bersamaan dengan thiazolidinediones.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada orang yang memiliki riwayat angiodema, menderita penyakit kardiovaskular parah, serta gangguan fungsi ginjal.
  • Hindari menghentikan penggunaan obat ini secara tiba-tiba karena dapat memberikan efek samping yang berbahaya.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada wanita hamil dan menyusui.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Provelyn untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Bahan aktif Provelyn berupa pregabalin digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil menurut FDA. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, penggunaan selama kehamilan sebaiknya dihindari atau jika sangat dibutuhkan saja dan dalam pengawasan dokter.
  • Bahan aktif obat ini diketahui dapat terekskresi kedalam ASI ibu menyusui. Namun jumlahnya kecil dan belum ada data yang menunjukkan efeknya untuk bayi yang sudah cukup besar. Namun untuk bayi yang baru lahir sebaiknya ibu menyusui menghindari penggunaan obat ini.

Artikel terkait:


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Finnerup, Nanna & Jensen, Troels. (2008). Clinical use of pregabalin in the management of central neuropathic pain. Neuropsychiatric disease and treatment. 3. 885-91.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/24214373_Clinical_use_of_pregabalin_in_the_management_of_central_neuropathic_pain)
Toth, Cory. (2014). Pregabalin: Latest safety evidence and clinical implications for the management of neuropathic pain. Therapeutic advances in drug safety. 5. 38-56. 10.1177/2042098613505614.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/264431752_Pregabalin_Latest_safety_evidence_and_clinical_implications_for_the_management_of_neuropathic_pain)
Azeemi, Asad Ali. (2009). Pregabalin. Journal of Islamic International Medical College. 3. 36-41.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/258209354_Pregabalin)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app