Neuropati Perifer - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 31, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Neuropati perifer adalah suatu kerusakan pada saraf perifer (saraf tepi) yang sering menyebabkan keluhan lemah, rasa baal atau nyeri, terutama pada tangan dan kaki. Namun neuropati perifer juga bisa terjadi pada daerah lain pada tubuh pasien.

Sistem saraf perifer berperan untuk mengirimkan informasi dari sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) ke seluruh tubuh. Neuropati perifer bisa terjadi karena trauma, infeksi, gangguan metabolik, penyakit yang diturunkan dan juga paparan terhadap toksin (racun).

Salah satu penyebab tersering neuropati perifer adalah karena penyakit diabetes melitus atau kencing manis.

Karena neorupati perifer ini terjadi pada jaringan saraf, dimana secara umum saraf dapat diklasifikasikan menjadi saraf sensorik, motorik dan otonom seperti berikut:

  • Saraf sensorik yang menerima sensasi seperti suhu, nyeri, getaran atau sentuhan dari kulit.
  • Saraf motorik yang mengontrol pergerakan otot.
  • Saraf otonom yang mengontrol fungsi tertentu seperti tekanan darah, denyut jantung, pencernaan dan saluran kemih.

Maka gejala-gejala yang timbul akibat neuropati perifer ini juga sangat bergantung pada tipe saraf apa yang dipengaruhi.

Apa Gejala Neuropati Perifer?

Adapun Ciri-ciri dan gejala neuropati perifer meliputi:

  • Onset (awal mula muncul keluhan) rasa baal, rasa seperti ditusuk – tusuk atau kesemutan yang bertahap (gradual) pada tangan atau kaki, yang bisa menyebar ke lengan dan tungkai.
  • Sensasi seperti terbakar, ditonjok, rasa seperti ditusuk atau perasaan seperti membeku (freezing).
  • Sensitivitas berlebihan terhadap sentuhan.
  • Kurang koordinasi dan mudah jatuh.
  • Kelemahan otot atau paralisis jika saraf motorik yang dipengaruhi.

Jika saraf otonom yang dipengaruhi maka tanda dan gejala yang bisa muncul seperti:

  • Intoleransi terhadap panas dan gangguan berkeringat.
  • Gangguan sistem cerna dan saluran kemih.
  • Perubahan tekanan darah sehingga menyebabkan rasa pusing.

Neuropati perifer bisa terjadi pada satu saraf (mononeuropati), 2 atau lebih saraf pada area yang berbeda (mononeuropati multipel) atau terjadi pada banyak saraf (polineuropati). Sindrom carpal tunnel merupakan contoh mononeuropati. Kebanyakan pasien dengan neuropati perifer mengalami polineuropati.

Apa Penyebab Neuropati Perifer?

Neuropati perifer merupakan kerusakan saraf yang diakibatkan oleh beberapa kondisi berikut, meliputi:

Pada sejumlah kasus, ada penyebab yang tidak bisa diidentifikasi (idiopatik).

Faktor Risiko Neuropati Perifer

Faktor risiko neuropati perifer meliputi:

  • Diabetes melitus, terutama jika kadar gula tak terkontrol.
  • Penyalahgunaan alkohol.
  • Kekurangan vitamin terutama vitamin B.
  • Infeksi.
  • Penyakit autoimun.
  • Gangguan ginjal, liver atau tiroid.
  • Paparan terhadap toksin.
  • Gerakan berulang (repetitif) misalnya saat melakukan pekerjaan.
  • Riwayat keluarga mengalami neuropati.

Penegakan Diagnosis

Neuropati perifer memiliki banyak penyebab potensial. Di samping pemeriksaan fisik, untuk menegakkan diagnosis membutuhkan beberapa hal berikut ini:

  • Riwayat kesehatan lengkap. Dokter akan mereview riwayat kesehatan pasien meliputi gejala, pola hidup, paparan terhadap toksin, kebiasaan minum dan riwayat keluarga.
  • Pemeriksaan saraf. Dokter akan memeriksa refleks tendon, kekuatan otot dan tonus otot, kemampuan pasien untuk merasakan sensasi tertentu dan juga postur dan koordinasi tubuh.

Dokter akan melakukan serangkaian tes meliputi:

  • Tes darah. Untuk mendeteksi kekurangan vitamin, fungsi imun abnormal dan kondisi lainnya.
  • Tes pencitraan. CT scan atau MRI bisa melihat herniasi diskus, tumor atau ketidaknormalan lainnya.
  • Tes fungsi saraf. Elektromiografi merekam aktivitas listrik di otot pasien untuk mendeteksi kerusakan saraf.
  • Tes fungsi saraf lainnya. Pemeriksaan ini meliputi skrining refleks otonom.
  • Biopsi saraf.
  • Biopsi kulit.

Pengobatan Neuropati perifer

Tujuan pengobatan untuk mengontrol kondisi yang menyebabkan neuropati dan menghilangkan gejalanya. Jika pemeriksaan laboratorium mengindikasikan tidak adanya penyakit yang mendasari keluhan ini, maka dokter akan merekomendasikan agar dilakukan tindakan observasi untuk menilai perkembangan gangguan neuropati tersebut.

Obat - Obatan

Pengobatan yang diberikan bertujuan untuk meredakan tanda dan gejala neuropati perifer meliputi:

  • Obat Penghilang Nyeri. Misalnya obat anti inflamasi non steroid bisa untuk mengurangi gejala nyeri.
  • Obat anti kejang. Misalnya gabapentin dan pregabalin dapat juga digunakan untuk mengilangkan nyeri persarafan.
  • Pengobatan Topikal. Lidocaine patches bisa digunakan pada kulit untuk meredakan nyeri.
  • Obat Antidepresant. Misalnya amitriptilin, doksepin dan nortriptilin berguna untuk meredakan nyeri dengan cara mengganggu proses kimia dalam otak dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan seseorang bisa merasa nyeri.

Beberapa jenis terapi dan prosedur yang bisa digunakan untuk meredakan tanda dan gejala neuropati perifer meliputi:

  • Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS). Elektroda diletakkan pada kulit untuk mengantarkan sinyal listrik pada berbagai frekuensi. TENS harus diaplikasikan 30 menit selama sebulan.
  • Plasma exchange and intravenous immune globulin. Prosedur ini berguna untuk menekan aktivitas sistem imun.
  • Terapi fisik. Jika pasien mengalami kelemahan otot, terapi fisik bisa meningkatkan pergerakan.
  • Pembedahan. Jika pasien mengalami neuropati yang disebabkan oleh tekanan pada saraf misalnya karena tumor, maka pasien harus dilakukan tindakan pembedahan untuk mengurangi penekanan pada saraf.

Pengobatan Alternatif

Beberapa pasien dengan neuropati perifer dapat mencoba beberapa pengobatan pelengkap untuk meredakan gejalanya. Meskipun peneliti belum mempelajari teknik ini namun beberapa terapi berikut cukup menjanjikan untuk meredakan gejala:

  • Akupuntur.
  • Asam Alpha-lipoic.
  • Herbal. Beberapa herbal seperti evening primrose oil bisa mengurangi neuropati perifer pada pasien diabetes namun sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang menangani pasien terkait boleh tidaknya penggunaan obat herbal ini.
  • Asam Amino. Asam amino misalnya asetil-L-carnitine, bisa berguna bagi pasien yang menjalani kemoterapi dan pasien dengan diabetes.

Kesimpulannya, kenali sedini mungkin gejala - gejala neuropati perifer ini dan sebisa mungkin menghindari atau mengurangi faktor resiko yang sudah dijelaskan diatas, dan sesegera mungkin konsultasikan dengan dokter Anda jika mulai mengalami gejalanya agar segera bisa melakukan tindakan pengobatan.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Carey, E. Healthline (2017). Peripheral Neuropathy. (https://www.healthline.com/health/peripheral-neuropathy)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Peripheral Neuropathy. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peripheral-neuropathy/symptoms-causes/syc-20352061)
NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Peripheral Neuropathy. (https://www.nhs.uk/conditions/peripheral-neuropathy/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app