HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Proctitis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 17, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Waktu baca: 3 menit

Proktitis adalah suatu kondisi di mana terjadi peradangan pada jaringan lapisan rektum bagian dalam. Rektum adalah bagian dari sistem pencernaan bagian bawah Anda. Rektum menghubungkan bagian terakhir dari usus besar ke anus. Kotoran melewati rektum saat keluar dari tubuh Anda.

Proktitis menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Anda mungkin memiliki keinginan untuk buang air besar terus menerus. Kondisi ini biasanya dapat diobati dengan obat-obatan dan penyesuaian gaya hidup. Pembedahan umumnya tidak diperlukan, kecuali pada kasus yang parah dan berulang.

Apa penyebab terjadinya Proktitis?

Proktitis biasanya disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, seperti:

  • infeksi menular seksual (IMS)
  • penyakit radang usus (IBD), seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa
  • trauma anal, akibat seks anal
  • infeksi yang tidak ditularkan secara seksual, seperti infeksi dari bakteri seperti salmonella dan shigella
  • infeksi dubur yang terjadi setelah penggunaan antibiotik, seperti infeksi bakteri Clostridium difficile
  • pasca menjalani terapi radiasi untuk pengobatan kanker ovarium, anal, dubur, atau prostat

Gejala Proktitis

Gejala Proktitis yang paling sering ditemukan adalah tenesmus. Tenesmus adalah keinginan untuk buang air besar terus menerus. Peradangan dan iritasi pada dubur dan rektum menyebabkan tenesmus.

Gejala proktitis lainnya dapat meliputi:

  • rasa sakit di rektum, anus, dan daerah perut Anda
  • pendarahan dari dubur Anda
  • keluarnya cairan atau lendir dari rektum Anda
  • diare berair

Bagaimana cara mencegah terjadinya Proktitis?

Anda dapat melakukan perubahan gaya hidup sederhana untuk mencegah terjadinya peradangan pada rektum Anda. Dengan melakukan beberapa tips dibawah ini, Anda tidak hanya dapat mencegah terjadinya proktitis, tetapi Anda dapat mengurangi gejala yang timbul jika Anda mengalami Proktitis.

  • Kurangi makanan pedas, asam, atau berlemak untuk mencegah terjadinya peradangan pada daerah rektum.
  • Anda mungkin tidak toleran terhadap laktosa. Cobalah mengurangi produk susu dan beralih ke susu alternatif.
  • Minum banyak cairan, tetapi hindari minum soda berkafein, kopi, dan teh. Minum banyak cairan memudahkan buang air besar, sehingga mengurangi kemungkinan mengalami lecet akibat kotoran yang keras
  • Kafein dapat mengiritasi sistem pencernaan Anda. Selain itu alkohol, gula yang ditemukan dalam permen dan minuman bebas gula dapat mengiritasi sistem pencernaan.
  • Lacak gejala Anda, misalnya, jika Anda melihat bahwa gejala Anda lebih buruk setelah mengkonsumsi susu, Anda dapat mencoba beralih ke susu bebas laktosa, susu kedelai, atau susu kacang.
  • Gunakan kondom saat berhubungan seks anal. Menggunakan kondom dapat mengurangi risiko tertular IMS yang dapat mempengaruhi rektum dan menyebabkan Proktitis.

Bagaimana penanganan Proktitis?

Diagnosa

Tes dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis proktitis meliputi:

  • Pemeriksaan darah
  • Pemeriksaan tinja
  • Pemeriksaan bagian terakhir dari usus besar Anda.
  • Pemeriksaan seluruh bagian usus besar Anda.
  • Tes untuk mendeteksi infeksi menular seksual.

Pilihan pengobatan untuk Proktitis

Tujuan dari perawatan Proktitis adalah untuk mengurangi peradangan, mengontrol rasa sakit, dan mengobati infeksi. Perawatan spesifik tergantung pada penyebab yang mendasari Proktitis.

Mengelola kondisi yang mendasarinya membantu meredakan gejala. Obat-obatan dapat digunakan untuk mengobati IMS dan infeksi lainnya. Pembedahan mungkin diperlukan jika Anda memiliki proktitis akibat kolitis ulserativa atau penyakit Crohn.

Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengobati proktitis:

  • Obat anti-inflamasi, seperti kortikosteroid, mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit.
  • Antibiotik dan antijamur dapat diberikan untuk mengatasi IMS dan infeksi lainnya.
  • Imunosupresan diberikan untuk mengobati gejala penyakit Crohn dan penyakit autoimun lainnya.

Dokter Anda akan meresepkan obat berdasarkan gejala dan penyebab proktitis. Obat dapat diberikan secara oral atau intravena, dioleskan secara topikal, atau diberikan secara langsung ke rektum Anda.

Anda mungkin juga diminta untuk sitz bath. Sitz bath dilakukan dengan memberikan air hangat ke area yang meradang.  Sitz bath dapat mengurangi peradangan.

Operasi

Anda mungkin membutuhkan prosedur pembedahan jika proktitis yang Anda derita disebabkan oleh radang usus besar atau penyakit Crohn. Kolitis ulserativa dan penyakit Crohn adalah dua penyakit autoimun yang mempengaruhi saluran pencernaan Anda.

Peradangan dan luka di saluran pencernaan dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, kekurangan gizi, pembentukan jaringan parut di usus, pendarahan, dan penurunan berat badan. Dalam beberapa kasus, mengangkat area yang rusak adalah satu-satunya perawatan yang efektif.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app