Apakah Anak Perlu Minum Vitamin Setiap Hari?

Dipublish tanggal: Mei 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit
Apakah Anak Perlu Minum Vitamin Setiap Hari?

Setiap orangtua tentu ingin anaknya selalu dalam kondisi sehat dan fit sepanjang hari. Selain dengan memastikan makanan yang dikonsumsi anak mengandung kaya nutrisi, banyak orangtua yang juga memberikan vitamin untuk anak. Harapannya, semua ini bisa membuat daya tahan tubuh anak tetap terjaga dan tidak mudah sakit. Namun, apakah anak perlu minum vitamin setiap hari? Sebelum memberikan vitamin untuk anak, baiknya baca dulu ulasan berikut ini.

Perlukah anak minum vitamin tambahan?

Ada banyak iklan multivitamin untuk anak yang berlalu-lalang di televisi. Bahkan bila diperhatikan, warna dan bentuknya lucu-lucu sehingga tak jarang membuat para orangtua dan anak-anak tertarik membelinya.

Vitamin memang menjadi nutrisi dasar yang dibutuhkan oleh tubuh, khususnya untuk anak-anak. Tanpa asupan vitamin yang cukup, fungsi organ tubuh tidak akan bisa bekerja dengan maksimal. Akibatnya, anak akan lebih gampang sakit dan tumbuh kembangnya pun ikut terhambat.

Anak-anak yang pertumbuhannya normal dan sehat sebetulnya tidak membutuhkan vitamin tambahan. Pasalnya, kebutuhan vitamin untuk anak sejatinya bisa dipenuhi lewat makanan, di antaranya:

  • Susu dan produk susu, seperti keju dan yogurt. Umumnya mengandung vitamin D dan kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang anak.
  • Berbagai jenis sayuran dan buah-buahan, mengandung vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk pencernaan anak.
  • Makanan sumber protein seperti ikan, telur, daging, kacang-kacangan.
  • Gandum utuh dan biji-bijian.

Meskipun si kecil suka pilih-pilih makanan (picky eater), bukan berarti anak Anda pasti akan mengalami kekurangan gizi. Sebagian besar makanan yang beredar di pasaran biasanya sudah diperkaya dengan vitamin, contohnya sereal dan susu.

Sereal dan susu umumnya mengandung nutrisi tambahan berupa vitamin B, vitamin D, kalsium, dan zat besi. Jadi, Anda tidak perlu khawatir bahwa anak akan kekurangan gizi. Anak justru mendapatkan vitamin dan mineral lebih banyak dari yang Anda bayangkan.

Kapan anak perlu minum vitamin?

Vitamin untuk anak yang dijual di pasaran tergolong aman dikonsumsi. Namun, bukan berarti vitamin tidak memiliki risiko tertentu. Alih-alih menyehatkan, dosis vitamin berlebih dapat meracuni tubuh anak, apalagi bila anak Anda sebetulnya tidak membutuhkan suplemen tambahan. Dampak fatalnya, anak bisa mengalami overdosis vitamin.

Baca Selengkapnya: Mungkinkah Kita Mengalami Overdosis Vitamin?

Vitamin untuk anak baru diperlukan jika:

  • Anak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan secara fisik (gagal tumbuh).
  • Anak mengalami penurunan nafsu makan.
  • Anak yang sering makan makanan cepat saji (junk food) dan makanan olahan.
  • Anak dengan alergi makanan tertentu.
  • Anak mengalami penyakit Celiac, asma, atau penyakit kronis tertentu.
  • Anak memiliki diet ketat, seperti diet vegan atau vegetarian ketat, sesuai anjuran dokter.

Sebelum memberikan vitamin untuk anak, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter. Dokter akan melihat kondisi kesehatan si kecil dan memastikan apakah anak Anda benar memerlukan vitamin tambahan atau tidak.

Bila dokter menyarankan anak minum vitamin, pastikan vitamin tersebut sesuai dengan usia anak. Pilihlah jenis vitamin yang tidak memberikan lebih dari 100% kebutuhan vitamin dan mineral harian anak. 

Jenis vitamin yang paling dibutuhkan oleh anak

Dari sekian banyak jenis vitamin dan mineral, berikut jenis yang paling dibutuhkan oleh anak, di antaranya:

1. Vitamin A

Anak membutuhkan asupan vitamin A yang cukup setiap hari. Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mata, sistem imun tubuh, memperbaiki jaringan dan tulang yang bermasalah, hinggga memaksimalkan pertumbuhan anak.

Sumber vitamin A terbaik berada di dalam wortel dan sayuran berwarna kuning maupun oranye lainnya. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkannya dengan makan telur, keju, atau susu.

2. Vitamin B

Dari sekian banyak jenis vitamin B, anak membutuhkan lebih banyak asupan vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, dan vitamin B12. Keempat jenis vitamin B tersebut berfungsi untuk mengoptimalkan metabolsime, produksi energi, dan menjaga sirkulasi serta sistem saraf anak.

Berbagai makanan sumber vitamin B meliputi daging sapi, daging ayam, telur, susu, keju, dan kacang-kacangan.

3. Vitamin C

Vitamin C termasuk jenis vitamin yang paling dibutuhkan oleh anak. Pasalnya, jenis vitamin ini sangat penting untuk menjaga kesehatan otot, jaringan ikat, dan kulit anak.

Ada tentu tahu bahwa jeruk menjadi sumber vitamin C pilihan banyak orang. Namun selain itu, asupan vitamin C juga bisa Anda dapatkan dari kiwi, tomat, brokoli, dan sayuran hijau lainnya. Jadi, Anda bisa mengkreasikan menu makanan anak supaya kebutuhan vitamin C-nya terpenuhi.

Baca Juga: Buah Pilihan yang Mengandung Vitamin C Terbanyak

4. Vitamin D

Agar kesehatan gigi dan tulang anak tetap terjaga, pastikan si kecil mendapatkan asupan vitamin D yang cukup setiap hari. Jenis vitamin ini juga memiliki peran terhadap penyerapan kalsium dalam tubuh anak.

Sebetulnya, anak sudah bisa mendapatkan vitamin D secara gratis hanya dengan berjemur setiap pagi. Namun, kebutuhan vitamin D anak juga dapat dipenuhi dengan mengonsumsi susu atau ikan berlemak seperti salmon dan makerel.

5. Kalsium

Menurut American Academy of Pediatrics, sebagian besar anak-anak tidak mendapatkan cukup zat besi dan kalsium dari makanan. Padahal, kalsium berperan penting untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang anak.

Secara alami, asupan kalsium bisa Anda peroleh dari susu, yogurt, sarden, brokoli, bayam, dan sebagainya. Bila perlu, bisa juga dengan suplemen multivitamin sesuai anjuran dokter.

6. Zat besi

Zat besi berfungsi untuk membantu membangun otot dan menghasilkan sel darah merah. Ketika asupan zat besi untuk anak tidak cukup, maka anak akan tampak tidak berenergi dan rentan terserang penyakit.

Zat besi dapat ditemukan dalam daging sapi, kacang-kacangan, bayam, dan sayuran hijau lainnya. Dengan mengonsumsi makanan tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi untuk anak.

Cara memberikan vitamin untuk anak dengan benar

Setelah dokter membolehkan anak minum vitamin tambahan, pastikan juga bahwa Anda memberikannya dengan cara yang benar. Hal ini bertujuan supaya anak bisa mendapatkan manfaat vitamin dengan maksimal. Hati-hati, salah dosis atau aturan penggunaan bisa membahayakan kesehatan anak.

Supaya tidak salah langkah, berikut cara memberikan vitamin untuk anak:

  1. Letakkan vitamin di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak.
  2. Hindari minum vitamin bersamaan dengan obat lainnya, tanpa pengawasan dokter. Vitamin dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat.
  3. Bila anak tidak bisa minum vitamin dalam bentuk pil atau cairan, pilihlah jenis vitamin yang bisa dikunyah.
  4. Selalu ikuti dosis dan aturan penggunaan yang tertera pada label kemasan atau anjuran dokter.
  5. Sebaiknya tunggu sampai anak berusia 4 tahun sebelum memberikannya suplemen vitamin, kecuali jika dokter anak menyarankan lebih awal karena kondisi tertentu.

Baca Juga: Aturan Minum Obat


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vitamins for children. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/vitamins-for-children/)
Alternatives to Vitamins for Picky Eaters. Verywell Family. (https://www.verywellfamily.com/alternatives-to-vitamins-for-picky-eaters-2634438)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app