Perbedaan Batuk Alergi dengan Batuk Akibat Flu dan Pilek

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Mei 28, 2021 Waktu baca: 3 menit
Perbedaan Batuk Alergi dengan Batuk Akibat Flu dan Pilek

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Batuk merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada siapa saja, baik anak-anak hingga orang dewasa
  • Batuk sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal, termasuk batuk akibat alergi ataupun batuk yang disertai dengan flu dan pilek
  • Flu dan pilek sendiri disebabkan oleh infeksi virus yang umumnya menimbulkan gejala seperti batuk, pilek maupun hidung tersumbat
  • Minum air putih hangat, istirahat yang cukup, membersihkan ruangan dari kotoran, debu, atau bulu hewan dapat mengurangi gejala batuk
  • Klik untuk mendapatkan obat batuk dan flu yang bisa dikirim ke rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Batuk adalah salah satu gejala dasar yang sering terjadi, baik pada anak-anak, orang dewasa, maupun pada bayi. Penyebab batuk bisa terjadi karena berbagai hal, begitupun dengan metode pengobatannya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab batuk agar dokter dapat memberikan pengobatan yang tepat.

Penyebab batuk umumnya disebabkan oleh alergi atau akibat flu dan pilek, terkadang keduanya pun menimbulkan gejala yang hampir sama, yaitu bersin, hidung berair, serta batuk itu sendiri. Namun, ada beberapa perbedaan antara batuk alergi dengan batuk yang disebabkan oleh flu dan pilek.

Perbedaan Batuk Alergi dengan Batuk Akibat Flu dan Pilek

Penyebab batuk

Apapun penyebab batuk, hal itu tentu membuat rasa tidak nyaman di tenggorokan. Mekanisme atau proses batuk sebenarnya sama, yaitu terjadinya gangguan pada ujung saraf khusus di saluran pernafasan. Saraf tersebut akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa ada sesuatu yang terjadi di sistem pernapasan. Jika otak menilai ada yang salah maka otak akan mengirimkan sinyal kimia kembali. Maka terjadilah refleks batuk.

Alergi, flu dan pilek disebabkan oleh hal yang berbeda. Flu dan pilek disebabkan oleh infeksi virus yang bisa menular ke orang lain. Ketika virus masuk ke dalam tubuh maka sistem kekebalan tubuh akan memberikan perlawanan yang kemudian menimbulkan gejala tertentu seperti batuk, pilek atau hidung tersumbat.

Baca juga: Cara Mengatasi Pilek pada Bayi dan Anak yang Tepat dan Aman

Berbeda dengan flu dan pilek, batuk alergi disebabkan oleh sistem imun tubuh yang terlalu aktif. Hal ini disebabkan karena sistem imun tubuh melakukan perlawanan pada hal-hal asing, seperti debu, bulu hewan peliharaan, maupun serbuk sari. 

Bila itu terjadi, tubuh akan melepaskan zat kimia yaitu histamin. Histamin sendiri akan memicu terjadinya beberapa gejala alergi seperti pembengkakan/radang di hidung, bersin serta batuk. Namun, berbeda dengan batuk flu dan pilek, batuk alergi tidak dapat menular.

Waktu dan durasi batuk

Batuk akibat flu dan pilek akan membutuhkan waktu beberapa hari sampai muncul gejala setelah terinfeksi virus. Sedangkan batuk alergi akan segera muncul saat kontak dengan pemicu alergi terjadi.

Batuk flu dan pilek sering terjadi pada musim dingin, walaupun bisa juga terjadi kapanpun (terutama saat daya tahan tubuh melemah). Sedangkan batuk alergi bisa terjadi setiap saat jika terkena alergen.

Untuk durasi batuk flu dan pilek umumnya akan berlangsung kurang lebih sekitar 3-14 hari. Sedangkan batuk alergi bisa terjadi berhari-hari selama penderita masih terpapar oleh pemicu alergi tersebut. Namun bisa hanya sebentar saja jika pemicu alergi sudah hilang.

Gejala batuk

Jika batuk disebabkan oleh flu atau pilek, batuk bisa sangat parah selama beberapa hari, lalu perlahan mereda dan kemudian sembuh. Bahkan umumnya batuk yang disebabkan oleh flu atau pilek akan lebih parah pada malam hari karena suhu di malam hari lebih dingin daripada siang hari. Sedangkan pada batuk alergi umumnya tidak terjadi perbedaan pada gejala yang dirasakan.

Jika batuk flu dan pilek sering disertai dengan gejala demam, sakit kepala, mual, dan sakit di seluruh tubuh. Sedangkan pada batuk alergi bisa disertai rasa gatal pada mata, tenggorokan, hingga adanya lingkaran hitam di bawah mata.

Baca juga: Cara Mengatasi Batuk Anak Saat Tidur di Malam Hari

Pengobatan batuk di rumah

Sebelum menemui dokter untuk berobat, Anda bisa menerapkan beberapa cara mengobati batuk yang bisa dicoba di rumah, di antaranya:

  • Minum air putih hangat yang banyak untuk membantu mengencerkan dahak dan meringankan gejala batuk 
  • Untuk bayi, perbanyak konsumsi ASI karena ASI sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi
  • Jika anak sudah cukup besar, bisa diberikan teh hangat dengan sesendok madu dan lemon. Namun tidak dianjurkan memberi madu untuk bayi di bawah usia 1 tahun karena berisiko keracunan
  • Mandi air panas dan beruap dapat menjadi cara mengatasi batuk berdahak karena bisa membantu memecah lendir (dahak) sehingga lebih mudah dikeluarkan
  • Berendam menggunakan air panas yang sudah ditambahkan menthol, kamper atau kayu putih untuk menghangatkan tubuh
  • Istirahat yang cukup akan membantu mengembalikan daya tahan tubuh sehingga mempercepat proses penyembuhan
  • Jika Anda seorang perokok, berhenti merokok akan sangat membantu proses pemulihan batuk
  • Bersihkan kamar dari debu, bulu kucing (hewan peliharaan lain) atau pemicu alergi lainnya

Baca juga: Obat Batuk dan Gatal Tenggorokan Tradisional

Itulah beberapa perbedaan antara batuk alergi dengan batuk flu dan pilek. Yang paling penting adalah bahwa batuk flu dan pilek biasanya tidak berlangsung lebih lama dari 14 hari. Jika lebih dari 14 hari, sebaiknya segera berobat ke dokter untuk memastikan apakah ini gejala alergi atau ada penyebab lain.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika batuk disertai dengan gejala-gejala lain seperti kesulitan bernapas, sakit dada, mulas, batuk berdarah, demam tinggi, berkeringat di malam hari, atau sulit tidur. Kondisi batuk yang parah ini memerlukan penanganan yang tepat dengan pemberian obat batuk agar dapat segera pulih.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Allergic Bronchitis: Symptoms, Treatment, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/allergic-bronchitis)
Dry cough: Causes, treatments, and when to see a doctor. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/324912.php)
Difference Between Cold & Allergy Symptoms. WebMD. (https://www.webmd.com/cold-and-flu/cold-guide/common-cold-or-allergy-symptoms)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app