Obat Batuk dan Gatal Tenggorokan Tradisional

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 7 menit
Obat Batuk dan Gatal Tenggorokan Tradisional

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Rasa batuk dan gatal di tenggorokan tentu saja cukup mengganggu aktivitas harian. Untuk membantu mengatasinya, Anda bisa coba konsumsi obat batuk dan flu yang tersedia di pasaran atau obat batuk dan gatal tenggorokan tradisional yang mengandung bahan alami
  • Obat batuk umumnya terdiri dari 2 jenis, yaitu batuk kering tidak berdahak dan batuk berdahak. Penyebab batuk juga bisa bermacam-macam, seperti reaksi alergi, udara kering, gatal tenggorokan, efek pilek, dan lainnya
  • Beberapa bahan alami juga bisa dijadikan sebagai obat batuk dan gatal tenggorokan tradisional seperti madu, air garam, thyme, cuka apel, bawang putih, lemon, maupun dark chocolate dengan kandungan theobromine yang berfungsi sebagai suppresant (penekan batuk)

Ketika rasa batuk dan gatal di tenggorokan cukup mengganggu, sedangkan Anda belum sempat pergi ke dokter, maka cobalah obat batuk dan gatal tenggorokan tradisional yang menggunakan bahan-bahan alami serta aman dari efek samping. Tidak hanya aman dan murah, tetapi juga berkhasiat.

Batuk bukan saja membuat penderitanya merasa tak nyaman, namun gangguan kesehatan satu ini juga bisa bikin salah tingkah. Bayangkan saja betapa malunya kalau sampai terus terbatuk-batuk di tengah-tengah forum atau rapat penting. Belum lagi jika batuknya akibat rasa menggelitik gatal di tenggorokan, ah semakin sulit saja untuk menahannya.

Bagaimana obat batuk bekerja?

Pada dasarnya, ada 2 jenis batuk, yakni batuk kering (tidak berdahak) dan berdahak. Bila batuknya berdahak, maka seharusnya keluhan batuk tidak ditahan karena tubuh perlu mengeluarkan dahak dari dalam paru-paru melalui batuk tersebut. Pengobatan diperlukan untuk mempermudah proses keluarnya dahak, maka obat batuk berdahak yang disarankan setidaknya mengandung ekspektoran atau zat lain yang dapat mengencerkan dahak.

Lain lagi dengan batuk kering. Jenis batuk inilah yang sebaiknya segera ditangani dengan cara menghentikan batuknya. Penyebab batuk kering dapat bermacam-macam mulai dari reaksi alergi, udara kering, tenggorokan gatal yang tak kunjung sembuh, efek pilek atau common cold, kena debu, dll.

Untuk mengatasi batuk kering ini, maka kita butuh antitusive, bahan yang dapat menenangkan batuk dengan cara menekan refleks batuknya. Contoh obat batuk kering seperti ini diantaranya dextromethorphan (DMP), codeine, dan lain-lain. 

Namun beberapa penelitian baru-baru ini, seperti dilansir dari Medscape obat batuk kimiawi yang rata-rata beredar di pasaran ternyata tidak lebih baik daripada plasebo (obat kosong), sehingga penggunaannya perlu dievaluasi.

Jadi daripada menggunakan obat yang dibuat dari bahan kimia, mengapa tak mencoba obat batuk dan gatal tradisional saja?! Tak hanya lebih ramah bagi kesehatan, 'citarasa' obat batuk alami seringkali lebih nikmat.

( ! ) Ketika batuk Anda sudah parah, misalnya lebih dari 3 minggu, disertai demam atau sesak nafas, maka sebaiknya berobat ke dokter.

Berikut beberapa cara dan bahan alami sebagai obat batuk dan gatal tenggorokan tradisional:

1. Madu

Hasil studi yang dilakukan Penn State College of Medicine menemukan kalau madu lebih efisien untuk meredakan batuk dibanding obat batuk yang dijual di apotek. Tak hanya mengandung demulcent, namun tekstur madu yang kental dan lengket bisa melapisi selaput membran yang sedang iritasi. Lebih dari itu, madu juga mengandung berbagai enzim dari lebah yang bersifat antibakteri sehingga bisa membasmi bakteri penyebab batuk lebih cepat.

Demulcent adalah zat yang dapat membentuk lapisan pada selaput lendir, sehingga dapat mengurangi peradangan dan nyeri ringan. Kaitannya dengan batuk, maka zat ini dapat menenangkan selaput lendir di tenggorokan.

madu, obat batuk tradisional yang lebih manjur daripada kimiawi.

Walau madu aman untuk orang dewasa dan anak-anak, namun bahan alami ini tidak boleh diberikan pada bayi yang usianya di bawah 1 tahun karena mereka bisa berisiko keracunan. Cara pakainya cukup dengan minum 1 sdm madu organic mentah (raw) sebanyak 1-3 kali sehari. Konsumsi juga sebelum tidur agar momen istirahat tidak terganggu oleh batuk.

Untuk anak-anak, sesuaikan dosisnya menjadi 1sdt-1 sdm. Selengkapnya baca disini: Cara Menggunakan Madu Sebagai Obat Batuk Anak

2. Teh akar licorice

Akar licorice mengandung keduanya, baik itu demulcent maupun ekspektoran sehingga mampu melegakan pernafasan sekaligus mengencerkan dahak. Bahan herbal ini juga ampuh meredakan radang yang mengiritasi tenggorokan. Semua itu berkat kandungan utamanya, yakni glycyrrhizin.

Rasa akar licorice 30-50 kali lebih manis ketimbang sukrosa (gula dapur), dan ini menghambat enzim 11beta-hydroxysteroid dehydrogenase.  Enzim tersebut yang mengatur masuknya glucocorticoid (hormon steroid) ke reseptor steroid, dengan cara memperlambat pengubahan kortisol menjadi kortison.

Akibatnya radang jadi berkurang karenanya. Namun kalau Anda menggunakan steroid atau memiliki gangguan ginjal, ada baiknya tidak memakai akar licorice sebagai obat batuk dan gatal tradisional.

Cara membuat obat batuk dan gatal tradisional dari akar licorice mudah saja, tinggal tuang air mendidih ke dalam cangkir yang diisi dengan 2 sdm akar licorice kering. Diamkan selama 10-15 menit, lalu minum semuanya hingga 2 kali sehari.

3. Air garam

Berkumur air garam merupakan metode atasi sakit tenggorokan yang cukup terkenal. Namun ternyata air garam ini juga dapat melegakan ketidaknyamanan akibat batuk dengan cara yang sama. Ketika kadar garam di luar sel selaput membran lebih tinggi, maka air akan mengalir keluar dari sel untuk menyeimbangkannya.

Bila air sampai meninggalkan sel, maka bengkak serta rasa tidak nyaman akan berkurang. Jika Anda mengidap batuk yang disertai radang, maka berkumurlah menggunakan air garam agar dahak lebih mudah keluar.

Cara membuat larutan garamnya sangat mudah, tinggal masukkan 1 sdt garam ke dalam secangkir air hangat. Setelah garam larut, berkumurlah selama 15 detik, lalu meludahlah, dan ulangi hingga airnya habis. Terakhir, berkumurlah dengan air biasa.

4. Uap panas

Uap panas tak hanya dapat membuka pori-pori kulit, namun juga membantu meredakan pilek, demam, batuk, atau hidung tersumbat. Alasannya karena uap panas bisa mengencerkan lendir secara cepat. Untuk hasil maksimal, tambahkan jenis minyak esensial tertentu seperti tea tree atau kayu putih (eucalyptus). Biarkan sifat antijamur, antibakteri, dan antiradang minyak melegakan jalan nafas sekaligus melawan kuman berbahaya.

Bila punya kedua minyaknya, maka bubuhkan 3 tetes tea tree oil dan 1-2 tetes minyak kayu putih ke dalam 1 wadah air mendidih yang sudah didinginkan sejenak (antara 30-60 detik).

Setelah itu, condongkan wajah di atas wadah sedekat mungkin, namun jangan terlalu dekat agar kulit tidak kepanasan dan terbakar. Tudungi kepala dengan handuk sehingga uap panas dari wadah terjebak, lalu tarik nafas dalam-dalam. Lakukan 5-10 menit sebanyak 2-3 kali sehari.

Alternatif lainnya adalah dengan mandi atau berendam air panas. Jangan lupa tambahkan minyak tadi ke dalam air mandi juga ya.

5. Thyme

Thyme sudah dipergunakan berabad-abad lamanya. Bahan alami yang bersifat antimikroba ini tak hanya ampuh mengatasi panas dalam, namun juga batuk. Thyme bekerja dengan cara merilekskan otot trakea dan saluran pernafasan sehingga jalan nafas jadi lega.

Anda dapat menyeduh segenggam thyme segar (memarkan lebih dulu), atau 2 sdm bubuk keringnya ke dalam 1 cangkir air mendidih. Diamkan selama 10-15 menit menambahkan madu atau lemon sebagai penambah rasa bila mau. Minumlah 2-3 kali sehari, khususnya sebelum tidur malam.

6. Lada dan madu

Siapa yang menyangka kalau black pepper dapat dijadikan obat batuk dan gatal tenggorokan tradisional, khususnya jenis berdahak atau yang dibarengi dengan sensasi sesak di dada?! Aroma black pepper-nya saja sudah bikin hidung gatal atau batuk-batuk. Efek ini jelas dapat membantu tubuh agar lebih cepat dalam mengeluarkan dahak.

Untuk mengimbangi efek keras dari black pepper-nya, gunakan itu bersama madu. Anda bisa membuat sirup atau teh black pepper (pilih yang segar). Cukup tuangkan air mendidih ke dalam cangkir yang sudah diberi 1 sdt black pepper dan 1 sdm madu. Aduk hingga madunya larut, lalu diamkan 10 menit. Aduk lagi lalu minum sampai habis, lakukan 1-2 kali sehari.

7. Sirup jahe peppermint

Selain mengandung ekspektoran, jahe juga bisa menghentikan gatal di tenggorokan yang memicu reaksi terbatuk-batuk. Lain halnya dengan peppermint yang bisa meredakan iritasi.

Masukkan 3 sdm cincangan jahe segar dan 1 sdm peppermint kering ke dalam 4 cangkir air. Didihkan, lalu kecilkan apinya. Tunggu hingga airnya berkurang 50%, lalu saring. Diamkan hingga hangat, lalu masukkan 1 cangkir madu. Tuang sirup ke dalam botol, dan minumlah 1 sdm setiap beberapa jam. Sirup ini dapat bertahan hingga 3 minggu bila disimpan dalam lemari es.

8. Sup ayam

Banyak yang percaya kalau sup ayam dapat meredakan pilek dan batuk. Namun sebenarnya, khasiat makanan ini baru manjur kalau kaldu supnya mengandung cysteine yang dapat mengencerkan dahak. Asam amino ini akan keluar saat sup ayam dibuat.

Sup ayam mengandung cysteine, asam amino yang dapat membantu meringankan batuk.

Jadi untuk efek maksimalnya, maka nikmatilah selagi hangat. Sebaiknya hindari membeli sup ayam siap makan atau kemasan jadi karena biasanya tinggi sodium yang dapat membuat tubuh dehidrasi.

9. Air putih

Minum banyak air dapat mencegah tenggorokan kering dan gatal-gatal. Kalau tenggorokan lembab, maka desakan untuk batuk akan berkurang. Air putih juga akan sangat berguna mengencerkan lendir ataupun dahak kental yang kehadirannya bisa memicu batuk-batuk.

10. Cuka apel

Enzim dalam cuka apel dapat mengurangi gejala batuk, oleh karenanya minum itu bersama dengan air. Catatan tambahan: ada baiknya takaran harian tidak melebihi 2 sdm cuka apel agar tulang tidak keropos karenanya. Baca juga: Manfaat Cuka Apel dan Cara Menggunakannya

11. Permen lozenges

Mengulum permen lozenges atau yang dapat melegakan tenggorokan bisa membantu mengurangi sensasi gatal. Carilah bahan seperti menthol atau eucalyptus dalam produk permen tersebut agar efeknya maksimal.

12. Bawang putih

Di samping mengandung antibiotik dan antijamur, bawang putih juga bersifat ekspektoran. Para ahli mengatakan kalau konsumsi bawang putih mentah bisa memaksimalkan efek baiknya, namun kebanyakan orang tak tahan dengan citarasanya yang terlalu pedas. Oleh karenanya saat batuk, perbanyak irisan bawang putih dalam masakan.

13. Lemon

Kandungan vitamin C yang tinggi dalam lemon bisa membantu sistem imun tubuh dalam mengatasi kuman penyebab batuk. Untuk mendapatkan manfaat lemon sebagai obat batuk, Anda cukup membelah 1 butir lemon menjadi 2, lalu taburkan sedikit black pepper dan garam di atasnya. Hisap lemonnya dengan cepat agar tenggorokan lega.

14. Coklat hitam

Percaya atau tidak, coklat hitam memang bisa mencegah batuk. Semua ini berkat kandungan theobromine-nya yang berfungsi sebagai suppresant (penekan batuk). Jadi buat Anda yang akan menghadapi rapat penting, makan dulu sebongkah coklat hitam untuk mencegah batuk.

Terkahir, ketika mengalami batuk disertai gatal, pita suara dan tenggorokan sedang berada dalam kondisi stres. Jadi ada baiknya, Anda tidak bicara terlalu banyak saat itu.

Ya, itulah tadi beberapa cara alami yang dapat dipakai sebagai obat batuk dan gatal tradisional. Kira-kira cara mana yang sudah pernah Anda coba sebelumnya?!


45 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
That nagging cough: Common causes, cures for persistent cough. (2019). (https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/that-nagging-cough)
Decongestants: OTC relief from congestion. (2017). (https://familydoctor.org/decongestants-otc-relief-for-congestion/?adfree=true)
Cough medicines: Understanding your OTC options. (2013). (https://familydoctor.org/cough-medicine-understanding-your-otc-options/?adfree=true)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app