Penyebab Serta Cara Mengatasi Tremor

Dipublish tanggal: Agu 31, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 31, 2020 Waktu baca: 3 menit
Penyebab Serta Cara Mengatasi Tremor

Tremor merupakan istilah medis yang dipakai untuk kondisi gemetaran secara reflek. Meski dapat menimpa bagian tubuh mana saja, tremor umumnya dialami oleh tangan, kepala, kaki, perut, bahkan suara. 

Meski tidak berbahaya, namun tremor dapat mengganggu kenyamanan beraktivitas. 

Penyebab Tremor

Kondisi gemetaran terus-menerus ini biasanya dipicu oleh gangguan pada bagian otak yang bertugas mengatur pergerakan otot. Penyebabnya rata-rata tidak diketahui, namun bisa juga faktor keturunan, atau efek samping obat:

Penyebab tremor lainnya dapat juga karena beberapa penyakit berikut:

Selain itu, usia, alkohol, serta turunnya kadar gula dalam darah juga dapat memicu tremor. 

Jenis Tremor 

Pada dasarnya, ada 2 jenis tremor yakni:

  • Resting tremor - munculnya ketika bagian tubuh (umumnya tangan atau jari) sedang beristirahat.
  • Action tremor - terjadi saat tubuh sedang aktif bergerak apakah menulis, menunjuk, atau lainnya.

Kategori Tremor 

Tremor juga bisa dibagi lagi menjadi beberapa kategori bila ditinjau dari wujud maupun penyebabnya. Klasifikasinya adalah sebagai berikut:

1.Tremor Esensial

Jenis action tremor  yang paling umum ini biasanya menimpa salah satu sisi tubuh saja. Tapi tidak menutup kemungkinan, kedua sisi badan juga dapat mengalaminya.

 Walau tergolong ringan serta stabil, namun bila memburuk, tremor esensial berpotensi membuat seseorang kehilangan keseimbangan. Penyebab tremor esensial rata-rata adalah faktor genetik. 

Gejala yang ditimbulkan oleh jenis tremor ini adalah kesulitan berjalan, gemetar pada tangan serta kesulitan dalam mengalami aktivitas. 

2.Tremor Psikogenik

Tremor psikogenik bisa datang dan pergi secara tiba-tiba, atau berpindah dari bagian tubuh satu ke lainnya. Stres juga dapat menyebabkan frekuensinya meningkat. Karenanya penderitanya pada umumnya juga mengalami gangguan mental.

3.Tremor Serebelum

Penyebabnya adalah kerusakan pada otak kecil (serebelum), misalnya akibat stroke, tumor, atau multiple sclerosis. Akibatnya, penderita tremor serebelum cenderung mengalami kesulitan bicara, nistagmus (bola mata bergerak secara involunter), hingga gangguan keseimbangan.

4.Tremor Parkinson

Salah satu gejala penyakit Parkinson ini tergolong resting tremor, pada mulanya hanya dialami 1 bagian tubuh tapi lalu meluas. Penderitanya rata-rata dari golongan lansia.

5.Tremor Distoni

Tremor yang umumnya dialami penderita dystonia ini biasanya berkurang kalau penderitanya beristirahat.

6.Tremor Ortostatik

Biasanya tremor pada tungkai ini kambuh ketika penderitanya berdiri, kemudian berhenti begitu ia mulai berjalan atau duduk.

7.Tremor Fisiologis

Selain emosi berlebihan seperti takut atau cemas, tremor yang bisa dialami siapa saja ini juga dapat dipicu oleh kelelahan otot, demam, efek kebanyakan kafein, hipoglikemia, serta hipertiroidisme.

Diagnosis Tremor

Diagnosis tremor umumnya diperoleh setelah melalui beberapa pemeriksaan berikut:

  • Fisik dan saraf - fungsinya mendeteksi jenis, area, maupun karakteristik tremor. Pada prakteknya, dokter akan menyuruh pasien melakukan aktivitas tertentu seperti menulis, memegang obyek tertentu, dan lain-lain.
  • Tes darah serta urin - tujuan tes ini adalah mencari tahu soal fungsi hormon tiroid berikut kadar beberapa zat yang mungkin menjadi pemicu tremor.
  • CT scan atau MRI - pemindaian tersebut untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada otak. 
  • EMG (elektromiogram) - mengukur aktivitas dan respon otot terhadap rangsangan saraf. 

Cara Mengobati Tremor

Kasus tremor ringan umumnya bisa hilang sendiri tanpa perawatan khusus. Bila pasien perlu menjalani pengobatan, maka tujuan utamanya pastilah untuk mengatasi penyebabnya lebih dulu. Contoh pengobatan tremor antara lain:

  • Beta blockers (mampu melebarkan pembuluh darah) biasanya dipakai untuk merawat penderita hipertensi atau jantung. Tapi obat ini juga mampu mengurangi tremor pada orang lain.
  • Obat penenang seperti alprazolam (Xanax) bisa meredakan tremor yang dipicu oleh stres.
  • Obat anti-kejang umumnya diresepkan bagi mereka yang tidak cocok menggunakan beta blockers
  • Injeksi botox supaya intensitas tremor (terutama di wajah atau kepala) berkurang.
  • Fisioterapi untuk menguatkan otot sehingga tremor berkurang.
  • Sedangkan untuk kasus parah yang sudah tidak bisa dikendalikan obat, agaknya perlu tindakan seperti operasi otak. 

Cara Mencegah Tremor 

Untungnya, ada beberapa tindakan yang bisa mencegah tremor, misalnya seperti:

  • Olahraga ringan seperti angkat barbel agar otot di pergelangan tangan semakin kuat.
  • Menjauhi stres
  • Mengurangi minuman berkafein
  • Kurangi minuman beralkohol 
  • Banyak minum air mineral
  • Istirahat cukup

23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Schaink A, et al. Magnetic resonance-guided focused ultrasound neurosurgery for essential tremor: A health technology assessment. Ontario Health Technology Assessment Series. 2018;18:1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5963668/.
Essential tremor (ET) surgical options. International Essential Tremor Foundation. https://www.essentialtremor.org/free-downloads/.
Riggin EA. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. Oct. 17, 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app