Ketahui Apa Saja Penyebab Radang Tenggorokan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit
Ketahui Apa Saja Penyebab Radang Tenggorokan

Sebelum membahas penyebab radang tenggorokan, mari kita samakan persepsi kita tentang penyakit radang tenggorokan. Istilah kedokteran untuk radang tenggorokan yaitu faringitis, diartikan sebagai peradangan yang terjadi pada bagian belakang tenggorokan (faring). Faringitis dapat melibatkan beberapa atau semua bagian dari tenggorokan, meliputi:

  • Sepertiga belakang lidah
  • Langit-langit mulut bagian belakang (langit-langit lunak, = soft palate, = palatum molle)
  • Tonsil atau amandel.

Karena bagian-bagian tersebut yang terlibat maka radang tenggorokan akan menyebabkan rasa sakit tenggorokan, rasa sakit menelan, baik menelan ludah maupun makanan dan minuman.

Penyebab Radang Tenggorokan

Penyebab Radang Tenggorokan dibagi menjadi dua golongan besar yaitu penyebab infeksi (virus dan bakteri) dan penyebab non infeksi (alergi, iritan, GERD, tumor). Dari sekian banyak penyebab, penyebab Radang Tenggorokan yang paling sering adalah infeksi virus, virus yang juga menyebabkan common cold (pilek) dan Influenza (flu).

Penyebab Radang tenggorokan: Infeksi

Infeksi virus

Virus yang menyebabkan radang tenggorokan meliputi:

Infeksi bakteri

Infeksi bakteri yang dapat menyebabkan radang tenggorokan meliputi:

Penyebab Radang Tenggorokan: Non-Infeksi

Alergi

Alergi terhadap bulu kucing dan hewan lainnya, jamur, debu dan serbuk sari dapat menyebabkan radang tenggorokan.

Kekeringan

Kekeringan yang dimaksud disini yaitu kering pada tenggorokan, biasanya karena suhu udara yang panas dan kurang minum. Sering bernapas melalui mulut - karena hidung tersumbat - juga dapat menyebabkan kering pada tenggorokan dan berlanjut menjadi radang tenggorokan.

Iritasi

Penyebab radang tenggorokan yang satu ini banyak saya jumpai, bahkan pernah juga saya mengalaminya. Iritasi pada tenggorokan banyak penyebab nya terutama akibat makanan diantaranya goreng-gorengan, keripik, makanan pedas, ciki-ciki (terutama pada anak) minuman alkohol. selain makanan juga bisa akibat dari polusi udara, dan asap rokok.

Gastroesophageal reflux disease (GERD)

GERD adalah gangguan sistem pencernaan di mana asam lambung atau isi lainnya dari lambung kembali ke atas (reflux) yakni ke esofagus. Karena isi lambung tersebut asam yang bersifat mengiritasi jaringan maka bisa menyebabkan radang tenggorokan. Tanda-tanda atau gejala lain mungkin muncul diantaranya perut mulas, suara serak, regurgitasi isi perut (muntah) dan sensasi benjolan di tenggorokan.

Infeksi HIV

Radang tenggorokan dan gejala seperti flu terkadan muncul pada awal-awal setelah seseorang terinfeksi virus HIV. Selain itu, orang dengan HIV-positif bisa juga mengalami radang tenggorokan kronis atau berulang karena infeksi sekunder. Masalah kesehatan lainnya yang sering dialami antara lain : infeksi jamur yang disebut oral trush dan infeksi sitomegalovirus.

Tumor

Penyebab Radang Tenggorokan yang satu ini termasuk jarang, tumor atau kanker pada tenggorokan, lidah atau pita suara (laring) dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Tanda-tanda atau gejala lain mungkin termasuk suara serak, kesulitan menelan, bernapas berisik, benjolan di leher, dan darah dalam air liur atau dahak ketika batuk.

Itulah beberapa penyebab radang tenggorokan yang mungkin pernah anda alami, atau anda pernah mengalami radang tenggorokan dengan sebab yang lain yang belum tertulis di sini? silahkan berkomentar.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Drutz JE. Sore throat in children and adolescents: Symptomatic treatment. https://www.uptodate.com/contents/search.
Pichichero ME. Complications of streptococcal tonsillopharyngitis. https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app