Penyebab Mata Kedutan dan Cara Menghentikannya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Penyebab Mata Kedutan dan Cara Menghentikannya

Mata Anda kedutan? Mungkin hal itu membuat ada bertanya-tanya apa penyebab mata kedutan? Ada yang bilang hal itu ada artinya dengan nasib atau kejadian yang akan terjadi. Benarkah demikian? mari disimak penjelasan ilmiah tentang mata kedutan berikut ini.

Memang seringkali mata berkedut dikaitkan dengan mitos atau ramalan. Ada yang mengatakan bahwa mata kedutan adalah tanda akan menangis, mendapat berita buruk, mendapat rejeki, bahkan ada seseorang yang merindukan kita. Waw !! So Sweet! Namun, di balik semua mitos yang melatarbelakangi hal tersebut, ternyata ada beberapa penyebab medis yang dapat menyebabkan mata keduatan. Berikut ini kami berikan penjelasannya.

%70358209613680% contoh: kelopak atas mata kiri kedutan

Apasih Penyebab Mata Kedutan?

Mata berkedut atau kedutan terjadi ketika otot-otot yang bertanggung jawab terhadap pergerakan kelopak mata mengalami spasme (kejang). Dalam istilah medis secara umum dikenal dengan istilah "myokymia", secara khusus disebut dengan "eye tics" atau "eye twitching".

Kondisi ini sangat umum terjadi, mungkin semua orang pernah mengalaminya. Biasanya yang berkedut hanya bagian kelopak mata bawah kanan atau kiri (salah satu), namun kelopak mata bagian atas juga bisa berkedut. Sebagian besar mata kedutan datang dan pergi dengan cepat, tapi terkadang kedutan bisa bertahan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Sebenarnya, mata berkedut bukanlah pertanda bahwa akan ada sesuatu negatif atau positif yang akan menimpa Anda di kemudian hari yang biasanya dikaitkan dengan mata sebelah mana yang kedutan. Namun, hal tersebut sudah menjadi mitos yang berkembang di masyarakat. Penulis sendiri berlepas diri terhadap mitos tersebut dan tidak membahasnya di sini. Kami akan membahasnya dari segi ilmiah.

Agar pengetahuan Anda lebih luas mengenai kedutan pada mata, yuk! ketahui beberapa penyebab mata kedutan, sebagai berikut:

1. Stres

Stres dan terlalu banyak tekanan dapat membuat tubuh kita melakukan reaksi yang tidak wajar. Mata berkedut dapat jadi salah satu tanda bahwa Anda mengalami stres, terutama bagi Anda yang bekerja dengan gadget. Stres akan meningkatkan ketegangan dan membuat otot-otot dikelopak mata berkontraksi secara tak disadari dan berulang-ulang.

Latihan yoga atau pernapasan, serta menghabiskan waktu bersantai dengan teman merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres dan  mungkin juga mampu menghilangkan mata kedutan.

2. Kurang Tidur

Penyebab mata kedutan yang selanjutnya adalah kurang tidur. Hal tersebut dikarenakan otot mata yang kelelahan dan tidak cukup beristirahat. Oleh karena itu, pola tidur secara teratur dan kualitas tidur yang baik dapat dijadikan cara untuk mengatasi mata berkedut yang disebabkan kurang tidur.

3. Otot Mata Menegang

Bagi Anda yang setiap hari berkutat atau bekerja dengan gadget, seperti komputer, laptop, dan smartphone, pasti Anda pernah mengalami mata berkedut. Hal tersebut dikarenakan terlalu sering menatap layar laptop atau smartphone membuat otot mata menjadi fokus dan menegang.

Ada cara yang efektif untuk mengatasi otot mata menegang, yaitu dengan berpaling dari layar laptop atau smartphone setiap 30 menit sampai 1 jam sekali. Biarkan otot mata Anda mengendur dan rileks dengan memandang objek yang jauh selama kurang lebih 30 detik sampai 1 menit. Hal tersebut akan membantu mengatasi mata kedutan akibat otot mata yang menegang.

4. Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein

Kafein memang sangat erat hubungannya dengan begadang dan kurang tidur. Selain itu, kafein juga dapat menjadi penyebab mata berkedut. Cobalah untuk mengurangi konsumsi kopi, teh, coklat dan minuman ringan selama satu atau dua minggu, maka hal tersebut akan membantu menghilangkan mata kedutan. Baca juga: Efek Bahaya Minum Kopi

5. Mengonsumsi Alkohol

Selain dapat menghilangkan kesadaran, mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan mata berkedut. Cobala untuk menghindari atau menghentikan kebiasaan mengonsumsi alkohol.

6. Mata kering

Mata kering banyak dialami oleh orang dewasa, terutama usia 50 tahun ke atas. Selain itu, mata kering juga sangat berisiko bagi orang yang sering menggunakan komputer, minum obat tertentu (antihistamin, antidepresan, dan sebagainya), menggunakan lensa kontak, dan konsumsi kafein atau alkohol. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? karena faktor kelelahan pada mata dapat meningkatkan risiko terkenanya mata kering.

Jika mata Anda berkedut dan terasa panas, maka segera periksakan ke dokter mata untuk mendapatkan saran yang terbaik. Mengembalikan kelembaban mata mungkin dapat menghentikan mata berkedut dan mengurangi risiko mata kering.

7. Ketidakseimbangan Gizi

Kekurangan zat gizi tertentu, seperti magnesium, dapat menjadi penyebab mata kedutan. Walaupun hal tersebut belum dapat diketahui secara pasti, antisipasi harus tetap dilakukan.

Jadi, jika Anda khawatir bahwa makanan Anda mencakup semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang efektif. Lihat juga:

  • Makanan 4 Sehat 5 Sempurna yang Penting Dikonsumsi
  • 14 Jenis Makanan untuk Menjaga Kesehatan Mata

8. Alergi

Orang yang terkena alergi, dapat menyebabkan mata kedutan, bengkak, dan bahkan berair. Hal tersebut dikarenakan, tanpa sadar mata digosok menggunakan tangan yang terkena alergi, sehingga melepaskan histamin ke dalam jaringan air mata dan mengakibatkan mata berkedut.

Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa dokter mata merekomendasikan antihistamin dalam bentuk obat tetes atau tablet. Tapi ingat bahwa antihistamin juga bisa menyebabkan mata kering. Bila Anda bingung, sebaiknya konsultasikan saja dengan dokter mata.

Setelah mengetahui penyebab mata kedutan secara medis, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menghentikannya. Perhatikan hal-hal tersebut di bawah ini.

Bagaimana Cara Menghentikan Mata Kedutan?

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan mata kedutan, yaitu:

1. Istirahat dan Pola Hidup Sehat

Dalam kebanyakan kasus, mata kedutan akan hilang dengan sendirinya. Cukup dengan beristirahat dan mengurangi konsumsi alkohol, kafein, dan rokok akan membantu Anda mengatasi mata kedutan dengan cepat.

2. Gunakan Toksin Botulinum

Pengobatan yang paling banyak digunakan untuk mengatasi mata kedutan adalah toksin botulinum ( Botox , Dysport, Xeomin). Dokter akan menyuntikkan cairan tersebut ke otot mata Anda untuk mengatasi hal tersebut. Efeknya memang tidak dapat langsung dirasakan, dibutuhkan perawatan selama beberapa bulan.

3. Pemberian Obat

Dalam beberapa kasus ringan, dokter mungkin akan memberikan obat untuk mengatasi mata berkedut. Obat-obatan tersebut, seperti:

Obat-obatan di atas biasanya hanya membantu menghilangkan mata kedutan sementara saja, tidak untuk jangka waktu yang lama.

4. Pengobatan Alternatif

Selain penggunaan obat medis, cara alternatif juga dapat membantu mengatasi mata kedutan. Beberapa pengobatan alternatif tersebut, yaitu:

  • Biofeedback
  • Akupunktur
  • Hipnose
  • Chiropractic
  • Terapi nutrisi
  • Kacamata berwarna

5. Operasi

Langkah terakhir untuk mengatasi mata kedutan adalah dengan operasi. Dalam prosedur yang disebut myectomy, dokter bedah akan mengeluarkan beberapa otot dan saraf di sekitar kelopak mata Anda. Pembedahan juga bisa meringankan tekanan arteri pada saraf wajah yang menyebabkan mata berkedut. Hasilnya pun dapat digunakan dalam waktu lama atau permanen, namun hal tersebut dapat memungkinkan adanya komplikasi pasca operasi.

Wah! Ternyata mata berkedut tidak bisa dianggap sepele apalagi berkenaan dengan mitos. Jadi, mulai sekarang jagalah kesehatan mata dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A dan nutrisi lain yang baik untuk mata. Selain itu, pastikan untuk mengistirahatkan mata Anda secara teratur untuk menghindari risiko kerusakan mata yang lebih parah. Simak juga: Cara Menjaga Kesehatan Mata yang Benar Menurut Dokter


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic Staff. (2018). Eye twitching. (http://www.mayoclinic.com/health/eye-twitching/MY00102)
Mayo Clinic Staff. (2018). Bell’s palsy. (http://www.mayoclinic.com/health/bells-palsy/DS00168)
Mayo Clinic Staff. (2017). Spasmodic torticollis. (http://www.mayoclinic.com/health/spasmodic-torticollis/DS00836)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app