Penyebab Gangguan Fungsi Hati dan Pencegahannya

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati seperti adanya parasit dan infeksi virus yang menyerang hati, konsumsi alkohol yang berlebihan, efek samping produk herbal dan obat obatan, penyakit autoimun, faktor genetik, obesitas dan kanker hati. Gangguan hati pada tahap yang lebih parah akan menyakibatkan kerusakan jaringan parut hingga gagal hati.
Dipublish tanggal: Sep 4, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Gangguan pada fungsi hati dapat menyebabkan penyakit hati yang sangat berbahaya. Penyebab yang paling banyak terjadi adalah paparan zat kimia beracun dan infeksi pada hati. Kondisi ini menyebabkan penyakit hati yang merupakan gangguan kesehatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati seperti adanya parasit dan infeksi virus yang menyerang hati, konsumsi alkohol yang berlebihan, efek samping produk herbal dan obat obatan, penyakit autoimun, faktor genetik, obesitas dan kanker hati

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Gangguan hati pada tahap yang lebih parah akan menyakibatkan kerusakan jaringan parut hingga gagal hati.

Gejala gangguan fungsi hati

Pada kasus tertentu, gangguan fungsi hati sama sekali tidak menunjukkan gejala apapun. Bahkan tidak jarang saat gangguan fungsi hati sudah masuk pada tahap kronis gejala ini baru terlihat. Namun ada tanda tanda gangguan fungsi hati yang harus diwaspadai, yaitu :

  • Penyakit kuning.
  • Perut sebelah kiri terasa sakit.
  • Mual dan muntah.
  • Diare.
  • Rasa gatal pada kulit.
  • Warna urine keruh cenderung gelap.
  • Feses berwarna pucat atau keputihan akibat bilirubin tidak diproses secara sempurna
  • Tubuh seringkali terasa lelah.
  • Hilang nafsu makan dan berat badan mengalami penurunan.
  • Badan mudah memar.
  • Sering bingung
  • Kesadaran menurun, bahkan tidak jarang kehilangan kesadaran
  • Pendarahan.

Cara penanganan

Untuk menangani gangguan fungsi hati ini dokter akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui apa yang menjadi penyebabnya, seperti pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan tambahan, termasuk cek darah, pemerisaan fungsi ginjal dan hati, serta pemeriksaan elektrolit

Apabila dibutuhkan dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan lainnya seperti  CT scan, USG hati, biopsi jaringan hati dan MRI hati.

Hasil diagnosa awal dari beberapa tes yang dilakukan akan menentukan penanganan selanjutnya. Pada umumnya ada dua tindakan yang biasa dilakukan dalam penanganan gangguan hati

  • Pola hidup sehat, dokter akan membuat program pola hidup sehat yang akan dipantau terus oleh dokter, seperti berhenti konsumsi minuman yang mengandung alkohol ataupun program diet untuk menurunkan berat badan. 
  • Pengobatan dengan menggunakan obat obatan, apabila diperlukan akan dilakukan prosedur bedah. 
  • Jika gangguan hati sudah mengakibatkan gagal hati, maka langkah yang harus dilakukan adalah transplantasi hati.

Pencegahan gangguan fungsi hati

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga hati selalu sehat dan mencegah ganguan fungsi hati menyerang. Tidak sulit dan bisa Anda lakukan masing masing dalam kehidupan sehari hari, antara lain :

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

1. Pola hidup sehat

Ini adalah yang paling utama, karena dengan melakukan pola hidup yang sehat seperti melakukan olah raga secara rutin, diet untuk mengatur berat badan sangat baik untuk menurunkan resiko gangguan fungsi hati.

2. Kurangi minuman yang mengandung alkohol

Minuman yang mengandung alkohol tidak baik hati dan pada kebanyakan kasus, minuman yang mengandung alkohol seringkali menjadi penyebab gangguan fungsi hati. Sebaiknya mulai mengurangi atau akan lebih baik kalau berhenti konsumsi minuman yang mengandung alkohol.

3. Vaksinasi

Imunisasi hepatitis A dan B sangat efektif dalam mengurangi resiko hepatitis.

4. Hindari konsumsi obat berlebihan

Gunakan obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan, baik itu obat bebas ataupun yang didapatkan dari dokter. Hindari konsumsi obat berlebihan terutama konsumsi beberapa obat sekaligus tanpa pengawasan dokter ataupun konsumsi minuman alkohol saat sedang konsumsi obat tertentu. 

Selalu konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat obatan tertentu termasuk suplemen atau obat herbal.

5. Hindari penggunaan jarum suntik berulang kali atau bergantian

Hepatitis adalah virus yang penularannya salah satunya melalui jarum suntik. Gunakan peralatan pelindung pribadi, seperti sarung tangan, saat Anda menggunakan jarum suntik dan selalu buang setelah selesai digunakan. Hindari penggunaan berulang kali ataupun bergantian dengan orang lain.

6. Lindungi dan hindari dari paparan zat kimia beracun.

Selalu gunakan masker ataupun sarung tangan saat melakukan kontak dengan zat kimia beracun seperti cat, fungisida ataupun insektisida. Pastikan ruangan tempat menyimpan mempunyai ventilasi yang baik.

Sejauh ini, belum ada pengobatan lain yang secara klinis diuji untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi hati. Apabila Anda menemui tanda tanda atau gejala yang sudah disebutkan diatas ada baik nya anda segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan.

18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Brown A. Allscripts EPSi. Mayo Clinic. Nov. 14, 2019.
Hoodeshenas S, et al. Magnetic resonance elastography of liver-Current update. Topics in Magnetic Resonance Imaging. 2018; doi:10.1097/RMR.0000000000000177.
Babu AP, et al. Elastography in chronic liver disease: Modalities, techniques, limitations, and future directions. RadioGraphics. 2016; doi:10.1148/rg.2016160042.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app