Efek Samping yang Ditimbulkan Apabila Kurang Tidur

Dipublish tanggal: Mar 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Apr 19, 2019 Waktu baca: 3 menit
Efek Samping yang Ditimbulkan Apabila Kurang Tidur

Masih ingat lirik lagu ini “Begadang jangan begadang kalau tiada artinya…” , ternyata dibalik lirik lagu tersebut ada makna mendalam. Tahukah kamu efek samping yang dapat muncul dari kurang tidur? Bukan hanya berpengaruh pada kesehatan dan kecantikan tetapi juga hubungan sosial sesama manusia.

Banyak alasan yang mendasari seseorang untuk begadang, mulai dari menyelesaikan tugas, harus lembur sampai konsumsi kafein yang berlebihan. Begadang terlihat sekilas bukanlah hal berbahaya jika dilakukan sesekali, namun jika pola tidur ini terus berlanjut, akan menimbulkan masalah kurang tidur.

Kurang tidur bukanlah hal yang sepele karena kegiatan ini memiliki peran penting bagi tubuh, pada saat tidur tubuh melakukan regenerasi sel-sel untuk mengantikan sel-sel yang rusak karena aktifitas sehari-hari seperti polusi, stress, makanan yang kurang sehat dan minimnya aktifitas fisik.

Dapat kamu bayangkan apa yang terjadi jika kegiatan tidur ini tidak tercukupi, tentu sel-sel baru yang dihasilkan tidak akan maksimal.

Sel-sel rusak yang tidak teregenerasi dengan baik dapat menimbulkan banyak efek samping, mulai dari lemas, kurang berenergi, pusing sampai penyakit mematikan seperti kanker.

Dalam hal kecantikan, sel-sel yang tidak teregenerasi dengan baik dapat mengakibatkan kulit kusam, kantong mata sampai penuaan dini.

Tidur dapat dimasukkan dalam kegiatan penting dalam siklus hidup manusia, karena itu cukup tidur wajib kamu lakukan untuk menunjang kelangsungan hidup yang selaras.

Efek Samping Kurang TIdur

Adapun beberapa efek samping yang dapat timbul dari kurang tidur adalah sebagai berikut:

1. Depresi, stress dan gangguan kecemasan

Kurang tidur dapat menimbulkan gangguan hiperaktif, rasa mengantuk pada siang hari, sulit konsentrasi dan kondisi emosi yang labil yang berujung pada depresi.

Depresi bisa menyebabkan insomnia. Perbaikan waktu tidur adalah langkah penting dalam mengelola depresi karena penderita depresi juga akan lebih sulit sembuh jika mengalami gangguan tidur.

Selain depresi, gangguan kecemasan seperti rasa panik, berkurangnya pengendalian emosi dan mimpi buruk  juga merupakan efek samping dari kurang tidur.

2. Kenaikan berat badan

Kurang tidur juga akan menyebabkan turunnya laju metabolisme tubuh, karena itu proses mencerna gula yang dikonsumsi siang hari akan terganggu.

Selain itu, kurang tidur dapat menimbulkan peningkatan rasa lapar pada jam-jam yang tidak teratur. Hal inilah yang menyebabkan tubuh merasa lemas dan kurang berenergi sehingga kamu akan sulit untuk berkonsentrasi.

Saat kondisi ini berlangsung, kamu akan cenderung untuk memilih makanan cepat saji, tinggi lemak dan tinggi gula namun minim nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat kompleks, serat, protein dan lemak tak jenuh. Sulit tidur juga mengakibatkan food craving atau makan berlebihan pada tengah malam yang mempercepat peningkatan berat badan.

3. Penurunan kognitif dan daya ingat

Apabila kamu sering lupa dan bingung, mungkin saatnya kamu mengecek jam tidur kamu. Kurang tidur dapat menghambat fungsi kognitif dan kerja otak, selain itu juga dapat membuat kamu cepat mengantuk sehingga kamu akan susah berkonsentrasi dan cepat lupa.

Pada saat tidur, koneksi saraf yang mendukung ingatan seseorang mengalami penguatan. Jika siklus tidur terganggu, otomatis konsolidasi ingatan pun akan mengalami gangguan yang signifikan

4. Kantong mata, kulit kusam dan jerawat.

Efek buruk kurang tidur pada penampilan dapat terlihat dari munculnya lingkar mata berwarna kehitaman serta tumbuhnya jerawat dan munculnya garis-garis halus pada wajah. Kantung mata terbentuk karena timbulnya pelebaran pada pembuluh darah disekitar mata secara berlebihan (periorbital puffiness).

Kekurangan tidur akan menyebabkan tubuh lebih banyak melepaskan hormon kortisol. Hormon ini berfungsi untuk memecah kolagen di kulit, kolagen merupakan protein yang memberikan kelembutan, kekenyalan dan kelembaban pada kulit.Hormon kortisol dalam jumlah berlebihan akan merusak kandungan kolagen terutama pada daerah sekitar mata sehingga mengakibatkan mata panda atau kulit kusam.

5. Diabetes

Kurang tidur akan menyebabkan metabolisme tubuh berkurang dan menurun, dimana akan mengurangi kemampuan tubuh untuk mencerna glukosa.

Perlambatan pencernaan glukosa dapat menyebabkan diabetes, sebuah penyakit yang dapat merusak fungsi pembuluh darah yaitu peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia.

Akibatnya hiperglikemia dapat mempercepat penumpukan lemak pada pembuluh darah yang mengakibatkan timbulnya arterosklerosis yang merupakan tanda awal dari penyakit jantung koroner.

Untuk menghidari efek-efek buruk tersebut diatas, akan lebih baik jika kebutuhan tidur harian kamu tercukupi.

Waktu tidur yang disarankan untuk orang dewasa adalah 5-10 jam, adapun lamanya waktu tidur akan berbeda-beda pada setiap indvidu. Selain waktu tidur perhatikan juga kualitas tidur kamu yah!

 


29 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sleep Deprivation: Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/what-are-the-symptoms-of-sleep-deprivation-3015161)
Short- and long-term health consequences of sleep disruption. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5449130/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app