Rakitis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 16, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Sudah cukupkah asupan vitamin D Anda setiap hari? Selain dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi, kebutuhan vitamin D juga bisa Anda penuhi lewat makanan sehat. Misalnya susu, telur, ikan berlemak, tahu, tempe, susu kedelai, dan produk susu lainnya. Seperti yang Anda tahu, asupan vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang. Tak hanya itu, vitamin D yang cukup dalam tubuh juga dapat menurunkan risiko penyakit rakitis.

Apa itu penyakit rakitis?

Rakitis merupakan suatu kelainan tulang yang umum terjadi pada anak-anak akibat kekurangan kadar vitamin D. Kondisi ini menyebabkan bentuk tulang menjadi tidak normal karena penyerapan kalsium dan fosfat berada di bawah batas normal. Penyakit rakitis yang dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan rapuh, lalu terbawa hingga dewasa.

Tulang merupakan salah satu bagian dari anggota tubuh yang keras dan membentuk sebuah rangka. Sesaat setelah dilahirkan, bayi memiliki tulang sebanyak 350 buah. Semakin bertumbuh dewasa, konsistensi tulang menjadi semakin kuat dan keras. Jumlahnya pun akan berkurang dan tersisa 206 tulang.

Tulang membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tetap berkembang selama masa anak-anak hingga dewasa. Jenis nutrisi yang penting untuk perkembangan tulang antara lain:

  • Kalsium: Kalsium berfungsi untuk menjaga kekuatan tulang. Bisa didapatkan dari sayur-sayuran, susu, maupun suplemen.
  • Vitamin D: Vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfat ke dalam tulang, sehingga tulang menjadi lebih kuat. Sumber vitamin D terbaik tulang berasal dari sinar matahari pagi.
  • Vitamin K: Vitamin K dan vitamin D memiliki manfaat yang sama untuk menguatkan dan menyeimbangkan berat tulang.
  • Kalium: Kalium berfungsi untuk menyeimbangkan tulang dan membatasi penyerapan garam kalsium di dalam tulang.

Mengenal penyakit rakitis

Penyebab

Penyakit rakitis terjadi akibat gangguan penyerapan vitamin D dan kalsium ke dalam tulang. Perlunakan tulang tersebut paling sering ditemukan pada tulang panjang, tulang rusuk, dan gigi.

Penyebab penyakit rakitis juga bisa karena kurangnya aktivitas anak-anak di luar rumah. Akibatnya, tubuh anak tidak banyak terpapar sinar matahari sehingga penyerapan vitamin D ikut berkurang. Selain itu, konsumsi ASI tanpa  pemberian susu formula juga beresiko memicu perlunakan tulang. Hal ini dikarenakan kurangnya asupan kalsium dan vitamin D dari susu formula, sehingga kebutuhan nutrisi pada tulang tidak tercukupi.

Ada juga kondisi medis yang dapat mengganggu penyerapan vitamin D dalam tubuh, yaitu fibrosis kistik, penyakit celiac, gangguan pencernaan, gangguan penyerapan kalsium di ginjal, dan inflamasi usus.

Gejala

Gejala pada rakitis pada anak-anak antara lain:

  • Nyeri di sekitar tulang, bermula di sekitar tulang lengan atau kaki
  • Kesulitan berjalan: Tulang di sekitar kaki terasa nyeri, terasa lemas, dan membuat sulit berjalan.
  • Perubahan bentuk tulang: Tulang membengkok, terutama pada tulang panjang. Sementara itu, tulang tengkorak dan tulang pundak juga terasa lunak.
  • Mudah fraktur (retak): Tulang yang mengalami perlunakan berisiko tinggi mengalami keretakan (fraktur).
  • Masalah gigi: Rakitis dapat menyebabkan gigi mudah rapuh.
  • Terlambat tumbuh dan berkembang. 

Penyakit rakitis yang dibiarkan terus-menerus dapat memicu komplikasi. Komplikasi penyakit rakitis di antaranya:

  • Formasi bentuk tulang yang tidak normal pada masa dewasa
  • Terhambatnya pertumbuhan tulang selama masa anak-anak
  • Kelainan gigi
  • Kejang

Pencegahan penyakit rakitis

Cara terbaik untuk mencegah penyakit rakitis adalah memperhatikan asupan vitamin dan mineral dalam tubuh. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang megnandung kalsium, fosfor, dan vitamin D yang cukup. Contohnya susu, sayur-sayuran, daging merah, ikan, tahu, dan tempe.

Selain itu, jangan lupa juga menjemur anak di bawah sinar matahari pagi secara rutin. Menurut National Health Service of England (NHS), menjemur wajah dan tangan di bawah sinar matahari beberapa kali selama seminggu dapat membantu mencegah rakitis. Hal ini dapat membantu meningkatkan kadar vitamin D pada tulang sehingga tulang jadi kuat dan sehat.

Pemberian tabir surya bisa membantu mencegah luka bakar ringan kulit akibat sinar ultraviolet matahari. Namun hati-hati, penggunaan tabir surya juga dapat menghambat produksi vitamin D dalam kulit. Jadi yang terpenting, seimbangkan dengan makanan sumber vitamin D supaya tetap terpenuhi.

Pengobatan penyakit rakitis

Berikut ini sejumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit rakitis, yaitu:

Diagnosis pada penyakit rakitis dapat ditentukan melalui pemeriksaan fisik dan riwayat gejala. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan darah, untuk mendeteksi kadar kalsium, vitamin D, dan fosfat pada tulang.
  • Pencitraan, menggunakan rontgen X-ray hingga CT scan untuk melihat adanya kelainan struktur tulang pada penyakit rakitis. Area tubuh yang harus diperhatikan saat mendeteksi adalah dada, kaki, tengkorak kepala, pergelangan kaki dan tangan. 

Pengobatan pada penyakit rakitis harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah kecacatan tulang saat dewasa. Terapi yang dapat diberikan adalah pemberian suplemen vitamin D atau kalsium dosis tinggi untuk meningkatkan kadarnya pada bayi dan anak-anak. Vitamin D dan kalsium ini tersedia dalam bentuk oral yang dapat diminum dan suntikan.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Justin Choi, Rickets (https://www.healthline.com/health/rickets), 17 May 2017.
Medical News Today, Rickets(https://www.medicalnewstoday.com/articles/176941.php), 3 January 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app