Top 10 Penyakit dan Kelainan Pada Tulang

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Top 10 Penyakit dan Kelainan Pada Tulang

Penyakit tulang adalah gangguan dan kondisi yang menyebabkan perkembangan abnormal dan / atau penurunan perkembangan tulang normal sehingga akan membuat tulang menjadi lemah atau berubah bentuk. Penyakit atau gangguan pada tulang dapat mengakibatkan tulang melemah atau keropos, sendi meradang dan rasa sakit.

Secara alami tulang kita kehilangan kepadatan setelah usia 20 tahun akibat proses penuaan; Namun, beberapa penyakit tulang dapat menyebabkan hilangnya kekuatan dan kepadatan tulang secara berlebihan. Kekurangan gizi seperti kekurangan vitamin D atau C, ketidakseimbangan hormonal dan kelainan sel juga dapat menyebabkan gangguan tulang pada anak-anak dan orang dewasa.

Kelainan dan penyakit tulang yang paling umum adalah osteoporosis, yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan struktur tulang. Massa tulang yang rendah adalah ketika tulang kehilangan mineral penting, seperti kalsium, yang membuat tulang kuat, karena kadarnya rendah, maka tulang menjadi lemah dan patah dengan mudah. Patah tulang yang sudah keropos ini biasanya terjadi ketika terjatuh atau terkena benturan meskipun ringan. Osteoporosis atau dikenal dengan tulang keropos ini untungnya dapat dicegah, serta didiagnosis dan diobati.

Contoh penyakit tulang lainnya termasuk Paget's Disease dan Osteogenesis imperfecta. Penyakit Paget mempengaruhi pria dan wanita di usia tua, dan menyebabkan kelainan bentuk tulang dan patah tulang tak wajar. Sedangkan osteogenesis imperfecta adalah kelainan bawaan yang menyebabkan tulang rapuh dan sering patah tulang tak wajar yang menyerang anak-anak.

Mengenal Jenis-Jenis Penyakit Tulang

Lebih lanjut mengenai penyakit tulang yang umum terjadi berikut 10 daftar kelainan tulang tersering.

1. Osteoporosis

Seperti dikatakan sebelumnya, osteoporosis ditandai oleh hilangnya massa tulang abnormal dan disintegrasi struktur tulang pada orang dewasa di usia senja. Hal ini dapat menyebabkan kerapuhan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang dan keterbatasan gerak. Kebanyakan orang yang memiliki penyakit ini tidak menyadari hal itu sampai patah tulang terjadi. Osteoporosis dapat dicegah atau dikurangi dengan nutrisi yang tepat, terutama kalsium, vitamin D serta berolahraga.

2. Penyakit Paget

Penyakit Paget adalah gangguan sel yang disebut osteoblas dan osteoklas yang bertanggung jawab untuk menghentikan pembentukan tulang, membangun kembali dan remodeling jaringan tulang. Penyakit Paget menyebabkan tulang menjadi menebal dan membesar tetapi juga rapuh karena perkembangan struktur yang abnormal.

3. Osteogenesis imperfekta

Penyakit ini adalah kelainan genetik yang ditandai dengan tulang rapuh dan mudah patah. Hal ini disebabkan oleh cacat gen dalam produksi kolagen, protein yang diperlukan untuk membuat tulang kuat. Osteogenesis imperfecta bahkan mempengaruhi tulang-tulang di telinga bagian dalam dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran, serta gigi yang lemah dan tulang belakang yang melengkung.

4. Kanker tulang

Menurut National Cancer Institute, kanker tulang bisa terjadi akibat kanker primer yang memang dimulai pada tulang itu sendiri atau terjadi secara skunder akibat adanya kanker dari organ tubuh lain yang menyebar ke tulang seperti kanker di paru-paru, payudara atau prostat. Ada beberapa jenis kanker tulang primer seperti leukemia, osteosarcoma, Ewing sarcoma, histiocytoma dan chondrosarcoma. Lebih lanjut, silahkan simak bahasan tentang Kanker Tulang.

5. Rakhitis

Merupakan penyakit tulang dapat dicegah, kondisi ini mempengaruhi anak-anak dan disebabkan oleh kekurangan vitamin D. Rakhitis menyebabkan tulang menjadi lemah, rapuh dan mudah patah serta menyebabkan nyeri otot.

6. Osteomalacia

Osteomalacia mirip dengan rakitis karena disebabkan oleh cacat dalam metabolisme vitamin D oleh tubuh, tetapi osteomalacia mempengaruhi terutama orang dewasa. Hal ini ditandai dengan tulang yang melemah dan pembentukan tulang yang abnormal.

7. Akromegali

Akromegali adalah kondisi tulang yang disebabkan oleh kelebihan produksi hormon pertumbuhan oleh tubuh. Tulang-tulang menjadi besar dan panjang, baik tulang wajah, tangan dan kaki. Penyebab utama akromegali adalah tumor jinak pada kelenjar pituitari di otak.

8. Penyakit Perthes'

Penyakit ini mempengaruhi tulang dari sendi pinggul pada anak-anak. Kelainan tulang ini biasanya menyerang kepala femoral, yang merupakan daerah sendi pada tulang panjang di kaki bagian atas, menjadi memburuk karena kurangnya suplai darah, sebagai akibatnya penderita akan mengalami nyeri dan ketidakmampuan untuk berjalan.

9. Displasia fibrosa

Akibat penyakit displasia fibrosa, maka terbentuklah pertumbuhan berlebihan atau pembengkakan pada tulang karena perkembangan sel abnormal. Ada beberapa jenis displasia fibrosa yang terutama mempengaruhi tulang tengkorak, wajah, tulang rusuk, lengan atas, panggul, paha dan tulang kering.

10. Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi tulang yang disebabkan oleh bakteri, bentuknya bisa akut akut (tiba-tiba) atau kronis (berkepanjangan). Pengobatan yang diperlukan untuk mengatasi infeksi tulang antara lain antibiotik dan dalam beberapa kasus, memerlukan pembedahan atau operasi untuk mengangkat jaringan tulang yang terinfeksi.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Paget's disease of bone: Symptoms, causes, and treatment. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/177668.php)
Skeletal Limb Abnormalities: Types, Causes, and Symptoms. Healthline. (https://www.healthline.com/health/skeletal-limb-abnormalities)
Brittle Bone Disease: What Is It And Who Gets It?. WebMD. (https://www.webmd.com/children/brittle-bone-disease)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app