Tahukah kamu apa itu megakolon? Begitu mendengar kata Megakolon, apa yang langsung terpikir dalam otakmu? Apakah nama sebuah tempat? Nama sebuah film? Ya itu semua tidak benar.
Megakolon ternyata ialah nama atau istilah medis yang erat kaitannya dengan bagian kolon atau usus besar manusia. Di artikel kali ini, kita akan membahas mengenai megakolon dan berbagai serba serbinya.
Yuk simak baik baik artikel satu ini agar bisa menambah ilmu dan pengetahuanmu mengenai kondisi medis satu ini.
Megakolon dan Serba Serbinya
Megakolon merupakan suatu keadaan atau kondisi medis dimana terjadi pembesaran atau pelebaran yang sifatnya tidak normal pada bagian usus besar atau kolom manusia. Megakolon bisa terjadi diakibatkan oleh adanya permasalahan pada saraf saraf di bagian usus besar.
Bila keadaan megakolon ini terjadi pada tubuh seseorang maka otomatis orang tersebut akan mengalami suatu proses dimana kotoran yang ada pada usus besar tidak bisa bergerak mengalir menuju rektum sindroma-metabolik untuk dikeluarkan melalui anus
Sehingga kotoran kotor tersebut lama kelamaan akan menumpuk dalam usus besar orang tersebut yang menyebabkan usus besar atau kolon orang tersebut mengalami pembesaran dan pelebaran.
Penyakit megakolon biasanya merupakan bentuk lanjutan dari komplikasi penyakit yang menyerang usus seperti penyakit radang usus sehingga area usus dan pencernaan mengalami iritasi dan pembengkakan.
Penyakit megakolon juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada area usus dan pencernaan seseorang karena ketika tumpukan kotoran yang ada pada usus besar terus menerus menumpuk
Usus tidak memiliki kemampuan dalam membuang gas karena tertahan kotoran-kotoran tersebut maka gas pun akan ikut tertahan di area susu besar sehingga dapat membahayakan organ pencernaan karena bisa pecah ataupun bocor.
Bila hal ini sampai terjadi maka dikahwatirkan penyakit megakolon akan bisa mengancam nyawa si penderita.
Hal ini juga diperkuat dengan keadaan bahwa bila usus besar pecah ataupun bocor maka bakteri yang ada pada usus otomatis akan tidak terkendali lagi dan dapat menyebar ke seluruh bagian perut dalam dan dapat mengakibatkan terjadinya infeksi di berbagai tempat di perut dalam
Megakolon dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
Megakolon Toksik
Megakolon toksis ialah megakolon yang penyebab utamanya merupakan penyakit radang usus seperti yang sudah dipaparkan di atas
Megakolon Kronis
Megakolon jenis kedua ialah megakolon akut dimana megakolon jenis ini penyebab utamanya terdiri dari beberapa penyakit seperti:
- Penyakit neurologis atau penyakit yang berhubungan dengan saraf saraf manusia
- Penyakit sistemik seperti penyakit dermatomiositis/ polimiositis
- Lupus eritematosus sistemik
- Penyakit jaringan ikat campuran dan scleroderma
- Penyakit metabolik seperti penyakit hipokalemia, porfiria, hipotiroidisme dan tumor feokromositoma
- Penyakit sindrom Waardenburg-Shah
- Penyakit Hirschsprung dan neoplasia endokrin multipel tipe 2A (MEN 2A) or 2B (MEN 2B)
Megakolon akut
Megakolon jenis ketiga ialah megakolon kronis dimana yang menjadi penyebab dari megakolon ialah kondisi medis tertentu seperti adanya gangguan elektrolit, gangguan metabolik (hipotiroidisme dan hiperparatiroidisme), serta infeksi (kolitis pseudomembran, penyakit Chagas, dan disentri amoeba).
Seperti layaknya penyakit lain pada tubuh manusia, megakolon pun memiliki beberapa gejala atau ciri ciri yang dapat menjadi indikasi seseorang terkena penyakit ini. Gejala yang dirasakan oleh penderita megakolon biasanya terbagi berdasarkan jenis megakolon yang di derita.
Pada jenis megakolon akut biasanya penderita akan mengalami gejala seperti yaitu perut terasa kembung dan sakit pada bagian bawah perut, konstipasi parah, kesulitan membuang gas dan sering merasa mual dan muntah.
Gejala gejala tersebut juga akan muncul saat setelah melakukan operasi. Pada pasien dengan jenis megakolon kronis, maka otot-otot yang ada di area anus untuk merapatkan anus akan mengalami kelemahan dikarenakan adanya tekanan dari kotoran-kotoran yang ada pada usus besar
Sehingga pasien akan mengalami gejala BAB yang datang secara tiba tiba dan spontan serta tidak mampu ditahan, terkadang BAB spontan tersebut juga berubah menjadi diare.
Untuk pasien dengan megakolon toksik umumnya pasien akan merasakan demam, sakit perut, sakit saat BAB, mengalami diare disertai darah serta jantung yang berdegup kencang.
Dalam proses pengobatan megakolon, maka dokter akan memeriksa pasien terlebih dahulu dan melihat tingkat keparahannya sebelum memutuskan obat obatan mana dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengobati pasien.
Umumnya operasi ialah tindakan yang paling sering direkomendasikan pada pasien megakolon untuk mengobati penyakit tersebut.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?