Obat Mual dan Muntah yang Aman untuk Ibu Hamil

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Obat Mual dan Muntah yang Aman untuk Ibu Hamil

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Ibu hamil sering mengalami mual dan muntah selama kehamilan. Jika kondisi mual dan muntah cukup parah, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi obat mual dan muntah yang aman.
  • Meski ada banyak obat mual dan muntah yang dijual secara bebas, ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengonsumsi obat dan menjalani perawatan di bawah pengawasan dokter
  • Gejala mual dan muntah pada ibu hamil dibagi menjadi dua kondisi: Morning sickness dan hiperemesis gravidarum.
  • Jika mual dan muntah yang dialami sangat parah mungkin tidak dapat diatasi dengan cara alami, mungkin ibu hamil menderita hiperemesis gravidarum. Kondisi ini memerlukan perawatan dokter.
  • Klik untuk booking paket pemeriksaan kehamilan atau prenatal di HDMall. Temukan berbagai paket prenatal dengan fasilitas klinik terbaik dan higienis, serta dokter yang berpengalaman.

Ketika mual dan muntah terjadi saathamil, Anda tidak boleh pasrah begitu saja. Pendekatan alami tanpa obat bisa menjadi pilihan untuk mengatasinya. Jika kondisinya parah, mau tidak mau Anda harus mengonsumsi obat mual dan muntah yang aman untuk ibu hamil.

Meski obat mual dan muntah banyak tersedia di apotek dan toko obat, konsumsi obat-obatan oleh ibu hamil tetap harus berada di bawah pengawasan dokter. Ingatlah bahwa dalam rahim Anda ada si kecil yang kondisinya belum kuat dalam menghadapi reaksi obat-obatan sehingga bisa mengancam kesehatan dan keselamatannya. Itulah sebabnya ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter selama menggunakan obat-obatan dan menjalani perawatan.

Keluhan mual kerap terjadi pada kehamilan terutama pada usia 5-18 minggu. Intensitasnya pun beragam, mulai dari yang ringan dan terjadi sesekali di pagi hari, hngga yang berat dan terjadi sepanjang hari,

Berdasarkan intensitasnya, mual dan muntah ibu hamil dibagi menjadi dua kondisi, yaitu morning sickness dan hiperemesis gravidarum.

Baca Juga: Kamus Kehamilan: Proses, Tanda, Pantangan, Nutrisi, dan Tips Hamil

Morning sickness

Mual dan muntah sering terjadi pada usia kehamilan lima sampai enam minggu. Meskipun disebut sebagai morning sickness, keluhan ini tak melulu terjadi pada pagi hari. Gejala paling buruk terjadi saat usia kandungan mencapai sembilan minggu. Kondisi ibu hamil biasanya akan membaik pada usia kehamilan 16-18 minggu. Meski demikian, pada sejumlah kasus, morning sickness terjadi hingga trimester ketiga bahkan sampai jelang melahirkan.

Menariknya, angka keguguran dan melahirkan bayi meninggal pada wanita hamil yang mengalami morning sickness lebih rendah dibandingkan dengan wanita hamil tanpa keluhan ini.

Hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan mual dan muntah yang lebih parah selama kehamilan. Wanita dengan hiperemesis sering muntah setiap hari dan bisa saja kehilangan lebih dari 5 persen berat badannya dibanding sebelum hamil.

Jika dilakukan pemeriksaan, hasil tes darah dan urinenya menunjukkan tanda dehidrasi. Hal ini terjadi karena banyaknya cairan yang keluar dibanding yang masuk.

Bagaimana menyikapi kedua kondisi di atas?

Jika morning sickness dirasa masih ringan, terapkan cara-cara alami untuk mengatasinya, misalnya dengan menghirup minyak esensial seperti minyak lemon, peppermint, lavender, dan biji adas.

Jika kondisinya parah dan pengobatan ala rumahan tidak bisa membantu, apalagi sampai jatuh pada kondisi hiperemesis gravidarum yang disertai dengan tidak mau makan dan minum, serta badan begitu lemas, segeralah berobat ke dokter atau ke layanan kesehatan terdekat.

Suplemen dan obat mual dan muntah untuk ibu hamil:

1. Vitamin B6

Meskipun berstatus vitamin, suplemen dengan nama lain piridoksin ini banyak membantu ibu hamil dalam mengatasi mual dan muntahnya. Bahkan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menganggapnya sebagai pengobatan lini pertama untuk morning sickness.

2. Antihistamin

Contoh obat antihistamin yang digunakan yaitu doxylamine. Obat ini mampu mengatasi mual dan muntah selama kehamilan. Meski doxylamine umumnya dijual bebas dengan label sebagai "pil tidur",  tetaplah berkonsultasi pada dokter sebelum mengonsumsinya. Jangan lupa bahwa obat ini memiliki efek samping yang membuat Anda mengantuk. Jadi, jangan menyetir setelah mengonsumsinya, ya.

3. Kombinasi vitamin B6 dan doxylamine

Kombinasi B6 dan doxylamine juga direkomendasikan oleh ACOG sebagai pengobatan awal untuk morning sickness. Kombinasi kedua zat ini dianggap aman dan efektif mengatasi mual muntah pada ibu hamil. Contoh merek yang cukup populer adalah Diclegis.

4. Obat Asam Lambung

Beberapa obat maag untuk menetralkan asam lambung terkadang diperlukan, terlebih jika memang keluhan mualnya dipicu oleh masalah lambung atau usus. Contohnya adalah antasida doen.

Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Menghindari Jenis Makanan Ini

Obat mual dan muntah apa yang bisa dikonsumsi ibu hamil jika kondisi tak membaik?

Jika obat di atas tidak membantu, dokter mungkin memberi resep salah satu obat yang akan disebutkan di bawah ini. Ingatlah bahwa informasi mengenai keamanan obat muntah selama kehamilan ini masih terbatas sehingga dokter akan mempertimbangkan risiko dan manfaatnya dengan seksama.

Inilah obat resep untuk mengatasi muntah pada ibu hamil:

Data keamanan ondansetron tidak konsisten: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ondansetron terkait dengan sedikit peningkatan risiko bibir sumbing atau cacat jantung pada bayi yang lahir dari wanita yang mengonsumsi obat tersebut selama kehamilan.

Namun, pada salah satu review ondansetron pada tahun 2016 tidak menemukan adanya risiko cacat lahir, sementara yang lain menemukan risiko rendah secara keseluruhan. Dengan demikian, beberapa ahli menyarankan penggunaan ondansetron hanya jika tidak ada obat lain yang berhasil.

Pengobatan Hiperemesis Gravidarum

Jika mual dan muntah yang Anda alami sangat parah sehingga tidak dapat diatasi dengan cara alami, mungkin Anda menderita hiperemesis gravidarum. Dokter akan menganjurkan Anda agar dirawat di rumah sakit dan menerima pengobatan cairan dan obat intravena (IV) atau infus.

Obat infus untuk mengobati hiperemesis gravidarum meliputi antihistamin, antagonis dopamin, antagonis serotonin, klorpromazin, dan glukokortikoid. Pengobatan ini sering diberikan bersamaan dengan cairan, vitamin, dan mineral yang berada di bawah pengawasan medis secara ketat.

Jika masih belum teratasi juga, tim medis mungkin menyarankan untuk mencoba subcutaneous pump. Terapi ini menggunakan alat berupa tabung kecil yang dimasukkan di bawah kulit guna memompa obat ke dalam tubuh sepanjang hari secara perlahan. 

Sayangnya, belum banyak penelitian yang mendukung keberhasilan terapi ini. Pasien pun bisa mengalami komplikasi ringan, seperti iritasi kulit atau rasa nyeri lokal. Dengan begitu, jangan lupa untuk berkonsultasi dan berdiskusi dengan dokter selama menjalani perawatan atau pengobatan apa pun selama masa kehamilan.


32 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Galli JA, et al. Cannabinoid hyperemesis syndrome. Current Drug Abuse Review. 2011;4:241.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) Committee on Obstetric Practice. Committee Opinion No. 722: Marijuana use during pregnancy and lactation. Obstetrics & Gynecology. 2017;130:931.
Adlan AS, et al. Acupressure as adjuvant treatment for the inpatient management of nausea and vomiting in early pregnancy: A double-blind randomized controlled trial. The Journal of Obstetrics and Gynaecology Research. 2017;43:662.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app